Part 7

494 30 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim
.
.
Happy reading ❣️

=============== o0o ===============

Keesokan harinya aku dan Salma datang ke kantor tempat penelitian kami. Aku dan Salma melakukan penelitian seminggu dua kali karena waktunya bentrok dengan kuliah maka dari itu kami ambil hari libur yaitu selasa dan rabu.

"Salma" panggil aku.

"Ya, kenapa?" jawab Salma.

"Kantor ini nyaman ya buat kerja, suasananya, lingkungannya, dan orang-orang yang kerja disini juga ramah-ramah" ujar ku sambil melirik kanan kiri untuk melihat suasana di kantor itu.

"Ya aku juga ngerasa nyaman disini, pengen kerja disini deh setelah lulus kuliah" kata Salma.

"Orang-orang yang kerja disini pasti punya kemampuan yang lebih, karena masuk instansi sini tidak sembarang orang masuk pasti dilihat dari kemampuan dan keahlian yang mereka miliki".

"Bener juga kata kamu"

Dipertengahan perbincangan aku dengan Salma, Pak Iyus datang dengan siswi SMK sepertinya itu anak PKL (Paktek Kerja Lapangan).

"Assalamualaikum Pak" kata aku dan Salma bersama.

"Waalaikumussalam , perkenalkan Aryani siswi yang akan melakukan PKL di kantor ini" jawab Pak Iyus sambil memperkenalkan siswi yang disampingnya.

"Nama saya Aryani, panggil aja Arya kak" kata siswi tersebut sambil mengulurkan tangannya kepada ku.

"Saya Marsella" sahut ku sambil membalas uluran tanggan dari Arya.

"Saya Salma" ucap Salma sambil membalas uluran tangannya Arya. Semetara Pak Iyus dari tadi berdiri sambil memperhatikan kami bertiga berkenalan.

"Oke, kalau begitu kamu Arya tugas kamu dibagian pelayanan ya" ucap Pak Iyus menatap Arya.

"Silahkan kamu duduk disamping Salma, dan kamu kerjakan ini input ke excel" lanjut Pak Iyus lagi sambil mempersilahkan duduk ke Arya.

Setelah panjang lebar Pak Iyus memberikan penjelasan tentang tugas yang diberikan untuk Arya, lalu Pak Iyus berpamitan meninggalkan kami bertiga. Setelah Pak Iyus pergi kami bertiga langsung mengerjakan tugasnya masing-masing karena sudah masuk jam kerja dari lima belas menit yang lalu.
Setelah selesai mengerjakan tugas yang diberikan oleh Pak Ikhwan, aku duduk dan berdiam diri sambil melamun.

Nama lelaki yang kemarin siapa ya? Aduh kenapa kemarin aku tidak fokus si saat Pak Ikhwan menyebut namanya, ucapku dalam batin.

Ya aku itu tidak tau nama lelaki tersebut karena aku terlalu fokus memperhatikan lelaki tersebut dari ujung kepala sampai ujung kaki. Entah kenapa saat aku melihat wajahnya begitu sejuk, damai, apa lagi saat dia tersenyum sungguh sangat amat begitu mempesona. (Ko lebay banget ya. Hehehe).

Ahh.. sudahlah gak penting juga, ngapain harus tau namanya toh dia aja tidak pengen kenalan sama aku, batin ku. Langsung saja aku tersadar dari lamunan ku yang tidak jelas. Aku menatap Salma yang baru saja selesai mengerjakan tugasnya.

"Kamu sudah selesai?" tanya ku kepada Salma.

"Iya ini baru selesai" jawab Salma.

"Ohh.. ya kamu bawa bekal apa?" tanya ku lagi.

"Aku bawa telor dadar sama tumis kacang panjang, kalau kamu?" jawab Salma dan bertanya balik kepada ku.

"Aku bawa ati ayam di rendang" kata ku.

"Nanti kita mau makan dulu atau solat dulu?" tanya Salma sambil merapihkan berkas-berkas yang ada di meja kerjanya.

"Solat dulu aja" jawab ku.

"Masih kurang sepuluh menit lagi waktu istirahatnya" kata Salma melihat jam dinding yang ada di ruangan.

"Ya, aku jadi ngantuk pengen tidur rasanya" sahut ku. Setelah bergulat dengan berkas-berkas aku ngerasa sangat ngantuk.

"Mau tidur dimana kamu, emang disini ada ruangan khusus tidur apa?" Tanya Salma sambil memutar bola matanya.

"Tidur di pos satpam aja lah sambil godain Pak Ujang" jawab ku asal dan terkekeh. Arya yang sedari tadi diam sekarang  terkekeh mendengar jawaban dari ku. Sedangkan Salma memasang wajah kesal.

Tanpa disadari ditengah perbincangan kami bertiga ada seseorang berada disamping ku. Salma yang tadinya masang wajah kesal seketika berubah menjadi tersenyum, aku memperhatikan Salma dan Arya juga sama sedang tersenyum.

"Kalian kenapa senyum-senyum si?" tanya ku tiba-tiba karena aneh melihat mereka tiba-tiba tersenyum.

Satu detik
.
Dua detik
.
Tiga detik

Empat detik
.
Lima detik
.
Tidak ada yang menjawab pertanyaan dari ku mereka masih menampilkan senyum. Lama kelamaan aku kesal sama mereka.

"Hai.. kalian kenapa masih senyum si emang ada yang aneh dari aku apa?" aku mengerutkan keningku. Masih belum ada yang jawab.

"Hemm..." Deheman berat seorang lelaki.

Posisi aku membelakangi orang tersebut sehingga aku tidak melihat siapa yang datang, setelah diam beberapa detik aku langsung menoleh kebelakang melihat seorang lelaki.

Degh

Dia , gumam ku yang mungkin masih terdengar oleh Salma dan yang lainnya.

=============== o0o ===============

Assalamualaikum sahabat wattpad ku 😘
.
.
Aku up nih, masih setiakan sama cerita aku. Hehehe *PD banget dah.
.
.
Insya Allah rencananya kalau ada waktu dan tidak ada kendala aku mau up seminggu dua kali *yeeeyy...🤩
.
.
Iya supaya ceritanya cepat selesai. Doakan aku ya supaya bisa konsisten dalam menulis cerita ini. 😊
.
.
Selamat malam dan selamat hari ibu🤗 jangan lupa vote dan koment ya
.
.

Minggu, 22 Desember 2019

[1] Menunggumu Adalah Takdirku (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang