Bismillahirrahmanirrahim
.
.
.
Happy reading ❣️=============== o0o ===============
Sabtu ini aku tidak ingin kemana-mana karena banyak tugas kuliah yang harus aku selesaikan. Satu minggu ini aku full dapat tugas dari setiap mata kuliah. Nasib semester akhir ya gini tugasnya membeludak. Biasanya kalau hari sabtu sore aku mengikuti kajian disalah satu majelis dekat rumah aku tapi untuk hari ini aku tidak ikut dulu karena ingin menyelesaikan tugas hari ini juga supaya besok aku bisa istirahat.
Ditengah fokusnya aku mengerjakan tugas ku, ada suara ketukan pintu kamar ku. "Masuk aja gak dikunci" kataku. Aku masih tetap fokus ke laptop ku. Tidak menoleh siapa yang datang ke kamar ku.
"Kamu lagi banyak tugas ya Sella?" tanya seseorang yang datang ke kamar ku serta memegang kedua bahu ku dari belakang. Aku menoleh kebelakang ternyata Kak Lia yang datang ke kamar ku. Aku kembali fokus ke layar laptop ku.
"Iya nih kak banyak banget sampai kepala aku mau pecah" jawab ku.
"Baru mau pecahkan ya? Mau kakak pecahin gak kepala kamu" ujarnya sambil terkekeh.
"Iiihh,, apaan si kak ngeselin banget" sahutku lalu mengerucutkan bibirku. Kini Kak Lia sudah ada disamping ku.
"Tuh bibir gak usah dimaju-majuin gitu deh, tambah jelek" aku mencubit tangan Kak Lia.
"Ngeselin banget si kak, ganggu aku aja" kataku terdengar kesal. Dia terkekeh geli lalu mengacak kerudungku.
"Kak kerudung aku jadi berantakan kan!!!" ucapku kemudian menghadap ke Kak Lia.
"Ya ampun gitu aja ngambek, yaudah ya kakak keluar ini. Kamu semangat ya ngerjain tugasnya. Dan jangan lupa makan ya Sella" ucapnya lalu mencium kening ku. Begitulah kakak ku dia selalu mencium kening ku. Dia lah kakak ku yang sifatnya seperti ibu ku selalu perhatian, baik, manjain aku. Adik yang dia perlakukan seperti ini hanya adik terakhirnya ini yaitu aku. Manjain aku banget. Aku pernah ingin ngekost bersama teman kampus ku tapi tidak diperbolehkan sama beliau alasannya karena tidak ada yang jagain aku. Padahal aku tidak perlu dijaga bisa sendiri.
Beliau pernah bilang "Kakak gak akan ijinin kamu ngekost, karena gak ada yang jagain kamu, gak ada yang pantau kamu, dan gak ada yang perhatian sama kamu. Kakak akan ijinin kamu ngekost kalau sudah punya suami. Kakak tau kamu ingin hidup mandiri tapi kakak tidak mau kamu tinggal sendiri nanti yang manjain kamu siapa. Kamu kan jomblo" . Begitu pedulinya dia dengan ku. Setelah kepergian Kak Lia dari kamar ku, aku pun kembali mengerjakan tugas kuliah.
💙💙💙
"Alhamdulillah, akhirnya selesai juga tugas ku" gumamku. Aku merapikan laptop dan buku-buku yang ada di meja belajarku. Sekarang sudah malam cepat banget. Seketika ponselku bergetar tanda ada pesan masuk.
Grup icikiwir 😎
Latifah: Assalamualaikum para jomblo 😆Riani: Waalaikumussalam, kaya sendirinya kaga jomblo aja 😏
Latifah: hahaha 😆
Riani: kaga jelas anak. Tumben banget kirim pesan digrup. Pasti lagi gabut ya, maklum lah jomblo gitu malam minggu gabut 🤭
Me: sesama jomblo gak boleh gitu. Jomblo ko teriak jomblo😤
Latifah: ehh.. @marsella baru nongol nih anak
Me: iya baru aktifin data, soalnya abis ngerjain tugas.
Latifah: ohh gitu. Ohh ya besok pagi mau lari pagi gak?
Riani: boleh tuh, mau turunin berat badan nih. Masa timbangan aku udah 56 aja 😔
Latifah: yaudah besok jam setengah 6 kumpul di rumah marsella. Kita lari di taman deket rumah marsela aja
Riani: oke
Me: oke
Setelah balas pesan aku letakkan ponsel ku di kasur lalu aku ke meja makan karena cacing-cacing diperut aku sudah mulai berdemo. Disana sudah ada Kak Lia, Kamilah dan Bang Fahri sedang makan bersama.
"Tante Sella" panggil Kamilah saat aku sudah keluar kamar. Kak Lia dan Bang Fahri menoleh kearah ku.
"Iya kamilah" ucapku lalu menghampiri kamilah yang sedang makan dan aku duduk disebelah kamilah.
"Ko dari tadi siang gak keluar kamar si tante?" tanya kamilah.
"Iya tante lagi sibuk banyak tugas kuliah yang harus tante kerjakan sayang" jawabku sambil mengelus puncak kepalanya.
"Kapan kita bisa main boneka-bonekanya lagi tante?" tanyanya dengan suara sedikit sedih.
"Kamilah makan dulu baru bicara lagi sama tante. Umi udah pernah bilangkan ke kamilah kalau makan tidak boleh bicara" ucap Kak Lia menasihati Kamilah. Aku melirik kearah Kamilah yang kini matanya sudah berkaca-kaca.
"Iya umi, tapi setelah makan kamilah boleh ya main boneka sama tante"
"Iya boleh sayang nanti kita main boneka tapi habisi dulu mkanannya ya" sahut ku dan Kamilah menganggukkan kepalanya. Langsung saja aku mengambil piring yang sudah disediakan di meja makan saat ini lah kami sedang makan malam bersama. Kamilah tidak bicara lagi, dia sedang makan makanannya dengan lahap. Sepertinya dia semangat banget ingin menghabiskan makanannya karena setalah makan sudah dijanjikan oleh aku untuk main boneka bersamanya.
=============== o0o ===============
Assalamualaikum sahabat wattpad ku dimanpun kalian berada😘
.
Masih mau lanjut cerita dari aku?
.
Spam koment NEXT dong biar aku lanjut ceritanya dan juga vote cerita aku 😁
.
Yang malam minggunya di rumah lambaikan tangannya dong 😂
.
.Sabtu, 18 Januari 2020
![](https://img.wattpad.com/cover/205751692-288-k148813.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Menunggumu Adalah Takdirku (SELESAI)
Non-FictionSeorang wanita yang selalu setia menunggu lelaki yang dia kagumi, meyakini bahwa lelaki yang dia kagumi adalah jodohnya. Seberapa lama dia menunggu tak akan jadi masalah untuknya, karenanya dia tidak akan berhenti untuk menunggu sampai menemukan tit...