Bismillahirrahmanirrahim
.
.
.
Happy reading ❣️=============== o0o ===============
"Ko kalian baru datang si, janjinya kan jam setengah enam kumpul di rumah aku tapi ini udah jam enam" kata ku.
"Nih si Latifah jemput aku lama banget" celetuk Riani.
"Ya maaf aku kesiangan, semalam aku abis nonton drama korea" ucap Latifah sambil menyengir tanpa dosa.
"Yaudah ayo jalan sekarang udah keburu siang" sahut ku lalu berjalan duluan yang diikuti oleh Riani dan Latifah dibelakang.
Pagi ini begitu cerah, suasana jalan masih agak sepi karena hari ini adalah hari minggu, tidak banyak kendaraan yang berlalu lalang. Saat ini yang banyak berlalu lalang adalah orang, beberapa ibu-ibu jalan menuju pasar, beberapa orang memakai baju olahraga berjalan menuju taman. Aku berjalan menikmati suasana jalanan. Dibelakang aku ada Riani dan Latifah sedang selfi serta buat story di Instagram atau WhatsApp begitulah mereka kalau sudah ketemu sukanya selfi.
Sampailah di taman, kami pun melakukan pemanasan dulu sebelum berlari. Setelah melakukan pemanasan yang cukup kami pun mulai berlari bersama. Banyak orang yang berlari juga, ada cewek dan cowok, ada anak kecil sampai orang tua. Ada sekumpulan orang melakukan senam yaitu yang didominasi oleh para ibu-ibu, ada juga yang bermain futsal, ada yang bermain bulu tangkis, serta ada juga yang bermain basket.
Taman ini cukup luas, menyediakan fasilitas olahraga juga serta kantin yang tersedia dipojok kanan dekat parkiran.
"Ko kalian berhenti si" ucap ku kepada Riani dan Latifah, melihat mereka yang tiba-tiba berhenti berlari. Aku mengatur nafas ku dan membuangnya kasar.
"Aku udah cape" ujar Riani yang diangguki oleh Latifah.
"Baru satu puteran udah cape, katanya mau nurunin berat badan" cibirku dan memutar bola mataku.
"Yaudah sana kamu lari sendiri aja" sahut Latifah.
"Yaudah aku lari sendiri aja. Kalian beli minum sana aku nitip satu tapi gak dingin ya" ujar ku langsung aja aku mulai berlari meninggalkan mereka berdua yang sedang duduk dengan kaki diluruskan kedepan. Sekitar lima belas menit aku berlari keringat ku sudah membasahi wajahku. Langsung saja aku menuju Riani dan Latifah yang sudah menunggu ku ditempat tadi. Sesampainya disana aku melihat mereka sedang makan cilok dan goreng.
Baru juga bakar kalori udah mengundang kalori lagi , batinku dan menepuk keningku. Punya sahabat seperti mereka kerjaannya makan mulu.
"Hai" sapaku mereka langsung menoleh kearahku.
"Iya, sini duduk pasti cape kan kamu" ucap Latifah yang menyuruhku duduk disamping dia.
"Iya, kalian abis olahraga ko udah makan aja si, segala makan gorengan lagi yang ada nambah dah tuh lemaknya" ujarku lalu mengambil minum yang diberikan oleh Riani. Sedangkan Latifah yang mendengar ucapan dari aku terkekeh geli.
"Iya gak apa-apa sesekali mah" ucapnya sambil terkekeh, aku memutar bola mataku malas. Lima menit nunggu mereka selesai makan, kami ngobrol sesekali diselipkan guyonan dari Latifah yang membuat kami tertawa lepas. Biar saja dilihatin orang banyak tapi kami tidak pedulikan itu yang penting kami senang menikmati pagi yang cerah ini. Setelah ngobrol santai, dilanjutkan dengan sesi curhat . Kami curhat secara bergantian sampai giliran aku, aku menceritakan tentang aku ditempat penelitian ku dari awal mencari tempat penelitian sampai menceritakan aku bertemu Mas Bilal dan mengakui kalau aku kagum dengannya.
"Coba lihat fotonya, kamu punya gak fotonya?" tanya Latifah biasalah dia orang terkepo.
"Gak punya si, tapi aku punya Instagram nya" ujar ku.
"Yaudah lihat sini" ucap Latifah yang sangat berantusias ingin melihat fotonya Mas Bilal. Lalu aku mengambil ponsel ku dari saku celana ku. Dan membuka aplikasi Instagram lalu mencari akun Mas Bilal. Setelah menemukan akunya aku memberikan ponsel ku ke Latifah.
"Masya Allah, kaya ada manis-manisnya ya" kata Latifah, Riani mencubit pipinya Latifah.
"Dikira iklan air minum kali ada manis-manisnya" Riani memutar bola matanya malas.
"Iya aku mengaguminya saat pertama kali liat wajahnya, mungkin hanya kagum sesaat kali. Tar lama-lama juga hilang rasa kagum kalau udah gak ketemu lagi" ujarku. Riani dan Latifah menganggukan kepala tanda menyetujui perkataan dari ku.
Setelah setengah jam kami mengobrol bersama, kami memutuskan untuk pulang. Sampai di rumah aku segera mandi dan membantu Kak Lia membereskan rumah. Saat sedang menyapu ada yang menarik baju belakang ku.
"Tante... Tante" panggil Kamilah. Aku menoleh kebelakang ya benar saja itu adalah Kamilah. Aku menundukan sedikit badan ku. "Ada apa Kamilah?" tanya ku sambil mengelus pipi Kamilah.
"Tante nanti anterin aku beli es krim dan donat ya" jawabnya sambil tersenyum manis.
"Iya sayang nanti tante anterin tapi setelah tante sudah merapihkan rumah dulu ya" ujar ku.
"Horeee.. aku mau beli es krim sama donat" ucap Kamilah sambil melompat-lompat kegirangan.
"Yaudah tante lanjut nyapu dulu" kata ku lalu Kamilah kembali ke kamarnya dan aku melanjutkan pekerjaan ku yang tertunda.
Sore hari ini aku akan mengantarkan Kamilah ke minimarket untuk membeli es krim dan donat. Jarak antara rumah aku dengan minimarket kurang lebih 100 meter, cukup berjalan kaki bisa sampai sana. Setelah ke minimarket aku, Kamilah dan Kak Lia makan es kirim dan donat bersamaan.
=============== o0o ===============
Assalamualaikum sahabat wattpad ku dimanpun kalian berada 😘
.
Cerita aku masih kaku ya? Belum bisa bikin kalian tertarik sama cerita aku ya?
.
Maaf ya kalau cerita cuma biasa-biasa aja, kan yang nulis cerita ini juga orang biasa 😊
.
Maaf juga kalau ada typo dicerita aku. Dan jangan lupa vote dan koment dicerita aku ya 😉
.
.Senin, 20 Januari 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Menunggumu Adalah Takdirku (SELESAI)
NonfiksiSeorang wanita yang selalu setia menunggu lelaki yang dia kagumi, meyakini bahwa lelaki yang dia kagumi adalah jodohnya. Seberapa lama dia menunggu tak akan jadi masalah untuknya, karenanya dia tidak akan berhenti untuk menunggu sampai menemukan tit...