Part 13

296 22 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim
.
.
.
Happy reading ❣️

=============== o0o ===============

Setelah tau siapa orang yang aku tabrak. Aku jadi malu sendiri. Terlebih dia juga sekarang sudah tau bahwa aku yang menabrak dia beberapa hari yang lalu.

Kemarin saat tau siapa orang yang aku tabrak. Aku terkejut saat tau orangnya. Saat ini aku sudah ada di kantor tempat penelitian ku sedang duduk bersama Salma dan Arya. Pagi ini hujan sangat deras, sehingga aku susah untuk memesan ojol untuk berangkat ke kantor untung saja ada suami kakak ku yang bisa mengantarkan aku kesini. Sedaritadi tidak ada yang bicara kami sibuk dengan pikiran kami masing-masing.

"Hujannya makin deras ya" Salma angkat bicara yang kini memecahkan keheningan.

"Sepertinya iya kak" ujar Arya.

"Kamu tadi berangkat sama siapa?" pertanyaan itu untuk aku dari Salma.

"Aku berangkat bersama suami kakak ku" jawabku tanpa menoleh ke Salma.

Mendengar jawaban dari ku, Salma hanya ber-oh ria saja. Selanjutnya tak ada lagi pertanyaan atau pembahasan dari kami. Kini keadaan kembali hening. Pegawai-pegawai kantor sudah berdatang satu persatu. Ada yang terlambat masuk mungkin karena hujannya deras sehingga menimbulkan kemacetan dimana-mana.

Sekarang aku mulai sibuk dengan pekerjaan ku, karena jam masuk sudah dari setengah jam yang lalu. Begitu pun dengan Salma dan Arya sibuk dengan pekerjaan yang sudah ditugaskan oleh Pak Ikhwan. Hari ini aku merasa badmood banget karena aku dari pagi sampai istirahat ini belum ketemu dengan seseorang yang akhir-akhir ini selalu ada dipikiran ku.

Kemana dia? Apa dia tidak masuk kerja? pertanyaan itu melintas dipikiran ku.
Sepertinya ada yang memperhatikan aku sejak tadi, aku menoleh kesamping. Ya, Salma lah yang sejak tadi memperhatikan aku. Aku melihat raut wajah Salma seperti orang bingung. "Kamu kenapa dari tadi diam saja, gak biasanya kamu diam kaya gini?" tanya Salma.

"Aku gak apa-apa" jawabku singkat.

"Yakin gak apa-apa?" Tanyanya lagi.

"Iya yakin" jawabku lagi lalu kepala ku telungkupkan diatas meja tepat depan monitor, kemudian aku miringkan wajah ku kearah Salma dan Arya. Salma tidak bertanya lagi kepada ku mungkin dia tau saat ini aku lagi badmood, sekarang dia sedang ngobrol dengan Arya dan aku hanya memperhatikan mereka yang sedang bercakap.

Dimenit kemudian aku melihat Pak Ikhwan melangkah ke arah kami, segeralah aku merubah posisi duduk agak lebih tegak. "Kalian berdua sudah tidak ada kerjaan?" tanya Pak Ikhwan langsung tanpa basa-basi. "Sudah selesai Pak" jawab Salma.

"Ikut ke ruangan saya yuk" ajaknya kepada aku dan Salma. Kemudian aku bangun dan mengikuti arah langkah Pak Ikhwan.

Kami pun mulai mengobrol dari hal penelitian, tentang kuliah, diberikan motivasi bahkan sampai diberikan nasihat oleh Pak Ikhwan. Sampai ada satu nasihat yang membuat aku teringat masa lalu dan merasa bersalah apa yang sudah aku lakukan dimasa lalu ku.

"Kalian jangan pacaran karena pacaran itu hanya nafsu sesaat dan menjerumuskan manusia ke perbuatan yang dilarang oleh Allah Subhanallahu Wa Ta'ala. Pacaran itu tidak mendatangkan manfaat, tidak disebutkan dalam Al-Qur'an, tidak dianjurkan dalam hadist dan bahkan perbuatan ini dilarang oleh agama islam.

Seperti yang di riwayatkan oleh Mutaffaq 'alaih dari Ibnu 'Abbas R.A yaitu,

"Jangan, salah seorang kalian berkhalwat dengan seorang wanita kecuali bersama mahram"

[1] Menunggumu Adalah Takdirku (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang