Part 29

257 22 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim
.
.
.
Happy reading ❣️

========== o0o ==========

"Aisyah.. romantisnya cintamu dengan nabi
Dengan baginda kau pernah main lari-lari
Selalu bersama hingga ujung nyawa
Kau disamping Rasulullah"

Suara Latifah menggema di kamar ku. Dari tadi dia bernyanyi dan memutar ulang lagu yang berjudul 'Aisyah Istri Rasulullah' yang sekarang lagi booming. Aku yang mendengar suara Latifah langsung menutup telinga ku. Suara dia sangat nyaring sekali membuat aku meringis mendengarnya.

Sesuai yang di bilang Latifah, dia semalam menginap di rumah ku. Setelah bercurhat semalam kami berdua video call dengan Riani. Ternyata Riani pergi bersama keluarga ke Solo - kampung halamannya lebih tepatnya ke rumah neneknya.

"Aduh Fah, udah dong nyanyi nya telinga aku bisa budek ini" ucapku dengan suara agak mengeras. Karena kalau tidak seperti itu suara ku akan kalah dengan lagu yang dia putar dan juga suara dia yang sedang bernyanyi.

Dia hanya melirik sebentar dan menampilkan wajah cengengesannya.
Bukannya menghentikan aksinya malah semakin jadi ulah yang dia buat. Aku melihatnya jadi kesel. Tamu gak tau diri gini sudah nyanyi dengan suara yang nyaring serta dia juga sudah berantakin isi kamar ku.

Aku langkahkan kaki untuk keluar kamar, Latifah yang sedang asik bernyanyi berhenti melihat aku sudah sampai pintu untuk keluar kamar "Mar, kamu mau kemana?" tanya Latifah sambil menatap ku. Aku menoleh kebelakang sebentar lalu melanjutkan langkah ku.

"Mau ke jonggol" jawab ku asal.

"Ke bogor dong, itu kan jauh Mar. Kamu mau nyamperin kakak kamu?" ujar Latifah. Aku mengacuhkan ucapan Latifah lalu menurunin anak tangga.

"Wehhh... Marsella main kabur aja kamu" teriak Latifah seisi rumah Kak Lidia. Aku mendengarnya hanya mendengus pelan.

Aku sekarang dengan membuat sarapan untuk aku dan Latifah. Pagi hari ini aku sarapan dengan nasi goreng.  Tak lama aku membuat nasi goreng terdengar suara langkah kaki dari arah tangga. Aku menoleh sudah ada Latifah disana. Dia menghampiri ku yang sedang menaruh nasi goreng ke piring.

"Widih... Kelihatannya enak nih nasgor nya" ucap Latifah.  Aku menjawab dengan deheman. Ku letakkan 2 porsi nasi goreng ke meja makan.

"Ini buat aku kan?" tanya Latifah memastikan.

"Iya" jawabku singkat lalu memasukan nasi goreng ke mulut ku.

"Ko kamu baik si Mar?" tanya Latifah lagi yang ku balas dengan memutar bola mata malas.

"Jangan banyak nanya habisin aja nasgor kalau bisa sama piring-piring nya" ujar ku yang membuat Latifah tersentak.

"Uhuk..uhukk.." Latifah terbatuk dengan sigap aku langsung memberikan segelas air putih.

"Makanya kalau makan baca bismillah dan jangan banyak ngomong" sungut ku. Saat ini aku sudah menghabiskan nasi gorengku.

"Iya abis kamu bilang makan sama piring-piring nya gimana aku gak kaget coba" ujar Latifah.

"Yaelah bercanda kali. Yaudah habisin nasi gorengnya aku mau beresin kamar" kata ku lalu melangkah menaruh piring ke dapur, sebelum ke kamar aku mencuci piring terlebih dahulu baru ke kamar.

Setelah merapihkan kamar dan juga mengerjakan pekerjaan rumah lainnya, sekarang aku mau mandi. Dua puluh menit membersihkan diri di kamar mandi tak lupa sebelum keluar kamar aku sudah memakai baju didalam kamar mandi.

"Fah, gantian sana mandi katanya mau ke toko buku" kata ku perintah Latifah untuk mandi.

"Iya nih mau mandi" balas Latifah yang masih mengutak-atik ponselnya sedari tadi sebelum aku mandi sampai sekarang dia masih memainkan ponselnya.

[1] Menunggumu Adalah Takdirku (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang