Part 20

280 25 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim...
.
.
.
Happy reading ❣️

=============== o0o ===============

Mau gak mau, suka gak suka, siap gak siap kalau takdir meminta kita untuk berpisah aku bisa apa. Perpisahan akan selalu ada kalau sudah ada waktunya.

Aku sedang berpikir untuk besok hari yang harus aku bawa karena besok adalah hari terakhir aku penelitian ingin kasih benda sesuatu tapi banyak banget pegawainya. Sedari tadi aku berpikir keras apa yang akan aku bawa.

Gantungan kunci kah?

Makanan kah?

Lukisan kah?

"Aarggh..." Aku berteriak frustasi.
Apa aku tanya Salma aja ya? Gumam ku. Aku pikir itu lebih baik menanyakan hal itu ke Salma. Aku segera mengambil ponsel ku di meja belajarku dan aku menghubungi Salma. Panggilan pertama tidak ad jawaban dari Salma, aku pun kembali menghubunginya lagi. Didering berikutnya panggilannya diangkat dan ada suara.

"Assalamualaikum Salma"

"Waalaikumussalam"

"Kamu besok bawa apa buat pegawai disana?"

"Bawa makanan aja"

"Ohh.. gak kasih benda buat kenang-kenangan gitu?"

"Tidak usahlah cukup bawa makanan aja, mereka juga ngerti kok kita kan masih mahasiswa uangnya juga terbatas"

"Benar juga ya apa yang kamu bilang. Yaudah aku juga sama deh bawa makanan"

"Emang kamu mau bawa apa Marsella?"

"Emm.. bawa apa ya?"

"Aku mau bawa kue lapis legit aja 3 bungkus" aku terdiam sebentar untuk memikirkan makanan apa yang harus aku bawa. Aku menjentikkan jari ku teringat bahwa teman sekelas ku ada yang jualan banana nugget.

"Aku bawa banana nugget aja pesanan ke Rina"

"Ohh yaudah itu juga enak. Sudah dulu ya aku mau lanjut nonton Spongebob nih"

"Hm.. yaudah aku juga mau baca komik Doraemon. Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam"

Sambungan aku putuskan. Kini aku segera mengirim pesan ke Rina untuk memesan banana nugget. Akhirnya aku lega juga sudah menemukan apa yang harus aku bawa besok. Kenapa gak kepikiran dari tadi ya jadikan tidak perlu mikirin. Setelah mengirim pesan ke Rina, aku pun mengambil komik Doraemon.

💙💙💙

"Hari ini aku terakhir bertemu dengan mu, Mas" aku berbicara sendiri didepan cermin.

"Entah, apa kita akan bertemu lagi selanjutnya atau takdir memisahkan untuk selamanya. Sesingkat itu kah pertemuan kita, Mas" tanpa aku sadar sebulir air mata ku lolos dipipi ku. Jika doraemon itu ada didunia nyata ingin rasanya aku meminta ke doraemon untuk memberikan aku mesin berhenti waktu. Aku ingin waktu berhenti di hari ini tanpa ingin ada hari esok.

Air mata ku kembali jatuh dipipi ku langsung saja aku hapus. Kemudian aku merapikan kerudung ku dan sedikit aku poles bedak ke wajah ku supaya bisa menutupi bekas air mata ku.

"Ko aku jadi berat banget untuk berpisah dengan Mas Bilal ya, ada apa ini?" Tanya ku pada diri sendiri.

Aku bangkit dari kursi rias ku dan meraih tas dan ponselku. Belum aku melangkah kearah pintu sudah ada yang mengetuk.

[1] Menunggumu Adalah Takdirku (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang