Part 21

275 22 1
                                    

Bismillahirrahmanirrahim
.
.
.
Happy reading ❣️

========== o0o ==========

Kau pergi meninggalkan berjuta pertanyaan dalam pikiranku
.
.
.

"Marsella maukah kamu jadi istri ku?"

Aku terdiam terpaku atas pertanyaan yang diutarakan oleh Mas Bilal. Kini semua orang menatap ku sepertinya menunggu jawab dari ku. Baru saja aku ingin menjawabnya namun seseorang menepuk bahu ku dari belakang. Saat aku ingin menoleh kebelakang tiba-tiba pandanganku mengabur kemudian semuanya gelap.

Sebentar.

Bahu ku seperti sedang diguncangkan sangat kencang. "Mbak!! Mbak!! Bangun mbak jam kerja sudah masuk". Suara itu menyadarkan aku, beberapa kali aku mengerjapkan mata. "Ahh.. iya mbak makasih ya".

Ternyata semua itu hanya mimpi di siang hari. Kebanyakan halu si aku ini jadi kebawa mimpi dah.

Namun kenapa itu terasa nyata?
"Siang-siang ko sudah tidur mbak" aku dibuat menggaruk tengkuk ku yang tidak gatal akibat teguran dari salah satu ibu-ibu pegawai yang bekerja di kantor itu.

Belum aku sempat menjawab ibu itu sudah bersuara "sepertinya capek banget mbak dan terlihat banyak pikiran"

Segitu kentara kah wajah aku yang sedang banyak pikiran?

Aku hanya tersenyum kikuk sebagai jawabannya. Aku lihat sekitar musholla sudah tidak ada orang selain aku dan seorang ibu paruh bayah yang tadi membangunkan aku. Ibu itu selesai sholat, aku pun segera merapihkan bekas mukena yang aku kenakan. Kemudian segera aku buru-buru masuk ke gedung tersebut.

Tiba di ruangan ku, semua orang yang ada di ruangan tersebut kembali menyibukkan aktivitas kerjanya.

"Neng, tumben baru masuk" suara Pak Jamil memberhentikan langkah ku yang ingin berjalan menuju arah meja kerja ku.

"Anu-hemm- iya maaf Pak tadi sempat ketiduran di musholla" jawab ku jujur walau sedikit gugup. Pak Jamil hanya manggut-manggut dan tersenyum sebagai jawabnya. Aku pun kembali berjalan menuju meja kerja ku. Aku menarik kursi dan ku taruh bokong ku di kursi itu. Kembali aku memyibukkan diri dengan pekerjaan yang lumayan banyak.

Pada pukul 14.00 aku pun sudah selesai mengerjakan semua tugas-tugas ku. Aku menoleh ke samping ada Salma yang juga sudah selesai mengerjakan tugasnya. Aku kembali menatap meja tidak sengaja aku melihat banana nugget yang aku pesan ke Rina. Banana nugget nya belum aku kasih ke Pak Ikhwan, Pak Iyus dan pegawai di ruangan ini. Aku menggoyangkan tangan milik Salma. Dia menoleh ke arah ku dan mengernyitkan dahinya.

"Ada apa Mar?" tanya Salma.

"Kue kamu mau dikasih ke siapa?" Aku merubah posisi ke menghadap ke Salma.

"Kasih ke bagian pelayanan yang di depan aja sama Pak Supri dan Pak Tholib" jawabnya.

"Yaudah aku kasih banana nugget nya ke Pak Ikhwan, Pak Iyus dan pegawai di ruangan ini ya" ujar ku yang dianggukin oleh Salma.

"Mau kasih kue kapan?" tanya Salma.
"Sekarang aja kak" itu suara Arya. Aku langsung menatap Arya.

"Emang kamu belum kasih kue nya juga?"

[1] Menunggumu Adalah Takdirku (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang