Part 39

359 24 2
                                    

Bismillahirrahmanirrahim...
.
.
Happy reading...

=

========= o0o ==========


Minggu ini aku kembali ke jakarta untuk hadir diacara akad nikahnya Jerry yang diselenggarakan hari ini. Setelah sholat subuh aku langsung berangkat ke terminal. Aku tidak bilang ke keluargaku jika aku ke jakarta karena aku tahu jika keluarga aku tahu aku kembali ke jakarta tanpa dijemput dari salah satu pihak keluargaku pasti akan dimarahi. Jadilah sekarang aku sudah tiba di terminal bahkan sudah didalam bus yang akan membawa ke kota kelahiranku.

Kegiatan ku didalam bus yaitu mendengar murottal dari Ust. Hanan Attaki. Aku sangat suka dengar suara beliau yang sangat merdu dan indah didengar. Sepanjang perjalanan aku diam sambil menikmati perjalanan sambil mendengar murottal. Untung saja hari ini aku tidak disuruh lembur oleh atasan ku sehingga aku bisa datang keacara Jerry.

Terlalu menikmati suasana perjalanan sehingga aku tak menyadari jika aku sudah sampai di salah satu terminal di jakarta. Ku turun dari bus, perjalanan hanya memakan waktu kurang lebih 3 jam. Ku berjalan kearah halte untuk memesan taksi online. Sepertiny aku tak bisa mampir dulu ke rumah kakak ku karena ini sudah menunjukkan pukul 07.00 yang sebentar lagi acara akad nikah Jerry segera dimulai dan aku tidak ingin terlamat untuk datang kesana.

Hanya membutuhkan waktu setengah jam aku sudah sampai ditempat acara akad nikahnya Jerry, disana sudah ada beberapa orang yang hadir. Mata ku terus mencari seseorang lebih tepat yang punya acara, tanpa sengaja aku melihat orang yang sedari tadi aku cari. Dia ada di depan yang tidak jauh dari tempat ku berdiri. Ku hampiri seorang lelaki yang menggunakan jasco berwarna putih dia Jerry mantan pacar ku.

“Hai” itu bukan sapaan dari ku untuk Jerry tapi itu sapaan Jerry untuk ku.

“Hai juga” balas ku.

“Kamu kesini sama siapa?” tanya Jerry.

“Sendirian. Btw selamat ya sebentar lagi bakal jadi seorang suami” jawab ku dan memberikan selamat untuknya seraya tersenyum kecil pada Jerry.

“Ahh... iya makasih mantan. Gak baper nih aku nikah sama yang lain” godanya.

“Apa si Je. Sumpah kamu gak jelas banget” elak ku dan setelahnya kami berdua tertawa bersama.

Beberapa menit kemudian acara pun dimulai karena pengguhulu sudah ada. Semua yang ada disana menyaksikan ijab kobul yang diucapkan oleh Jerry. Semua berkata SAH saat Jerry sudah mengucapkan ijab kobulnya dengan jelas dan lancar. Kami pun berdoa untuk pengantin yang sudah sah menjadi sepasang suami istri. Ada rasa bahagia saat melihat Jerry sudah menikah dengan wanita yang pilihnya sebagai masa depan dan seseorang yang mendamping dirinya seumur hidupnya.
Setelah itu pengantin wanita keluar dengan gaun pengganti yang sangat syar’i dan sangat pas dikenakan dibadannya. Semua pasang mata tertuju ke pengantin wanita yang sedang berjalan menghampiri pengantin lelakinya.

Ku dongakkan kepala ku serta ditatap wanita yang menjadi istri sahnya Jerry. Wajahnya sangat tidak asing seperti aku pernah mengenalnya. Tapi siapa ya? Mata ini tak lepas menatap ke wanita itu yang sudah ada di depan Jerry. Otak ku sedang berpikir untuk mengingat siapa dirinya. Setelah beberapa menit aku baru teringat dan mengenal wanita tersebut. Dia wanita yang sempat dekat dengan Mas Bilal siapa lagi kalau bukan Kak Reski.

Sumpah aku tak menyangka bahwa yang menjadi istri Jerry adalah Kak Reski. Dunia sangat begitu sempit sekali. Sehingga aku tidak bisa menyangka dia lah orang yang dipilih Jerry orang yang pernah aku tidak sukai.

[1] Menunggumu Adalah Takdirku (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang