precious thing ever (part 2)

9.1K 789 27
                                    

Alex sudah berdiri di samping pintu mobil menunggu Ayu. Perempuan itu muncul di balik pintu dengan senyum sambil berlari-lari, membuat Alex sangat khawatir dan segera mendekat.

"Kamu sangat senang, huh?" tanya Alex mengehentikan langkah Ayu.

Ayu terus memasang senyum cerahnya. "Ya, sangat senang."

Katanya senyum itu mudah menular, mungkin dengan tersenyum Ayu bisa menularkan bahagia pada Alex. Orang ceria saat bersedih sangat memilukan.

"Aku senang kalo kamu senang, Yang. Tapi, hati-hati kan lagi hamil."

Mata Ayu membesar. Dia benar-benar lupa kalau dia sedang hamil, pasalnya hari ini dia tidak mengalami mual sama sekali. Hanya sekali, saat dia di toko dan ada parfum yang sangat menyengat indera penciumannya.

Mereka melangkah menuju mobil. Ayu masuk setelah Alex membuka pintu untuknya. Mobil itu melaju pelan karena lajunya dihambat oleh kendaraan yang padat di jalan.

"Mau dengar musik?" tanya Alex.
"Ya, boleh." Ayu menjawab dengan canggung karena melihat Alex yang masih seperti sebelumnya.

Tangan Alex mulai bermain pada layar monitor ukuran sekitar 7 inci. Musik mulai mengalun pelan, menutupi keheningan yang bertahan untuk waktu yang lama di dalam mobil itu.

Suara Amy Lee menggema membawakan lagu andalannya yang bertajuk My Immortal. Ayu sangat akrab dengan lagu itu karena Mas Pandu dulu dering memutarnya di rumah.

"...  When you cried I'd wipe away all of your tears.  When you Scream I'd fight away all of  your fears...." Ayu ikut bersenandung di bagian chorus lagu itu. Namun, berhenti saat HP-nya terus bergetar.

Dia menerima sebuah panggilan dari Karin.
"Bilang kalo itu nggak bener!" pekik suara dari telepon.
Ayu menjauhkan sebenatr HP-nya dari telinga.
"Kamu menikah dengan Alex?" tanya Karin lagi masih dengan suara memekik.

Ayu melirik sekilas pada Alex. Tempatnya lelaki itu sedang terfokus pada jalanan dan tidak memperhatikan Ayu yang sedang menerima telepon.

"Aku lagi di jalan, aku hubungi nanti, ya." Ayu mencoba untuk mengakhiri sambungan telepon.
Karin Tidka menyerah dan terus mencecar Ayu. "No way! Jangan mengelak, Yu. Aku udah telepon Tamara tadi, dan dia bilang Alex belum ada kabar." Dia melanjutkan, " aku kenal sama Armita, dia bilang nama isteri Alex itu Ayu. Itu kamu, kan? Atau kamu lagi bareng Alex sekarang?"

Ayu menyerah, tidak ada gunanya menyembunyikan pernikahannya. Lagipula, pernikahan biru memang dilakukan agar semua orang tahu dan tidak ada masalah jika perut Ayu mulai membesar nanti. Ayu menolak memberitahu Karin bukan karena dia  ingin merahasiakan kabar itu. Dia hanya ingin menunggu saat yang tepat agar bisa menjelaskan dengan baik.

"Iya, itu aku. Nanti aku telepon lagi, ya!" Ayu membalas dengan suara kecil.

Tanpa menunggu balasan Karin, Ayu mengakhiri panggilan. Dia melirik lagi pada Alex yang menampilkan wajah tenang dan tatapan lurus ke luar di jalanan.

Suara Amy Lee telah digantikan dengan suara Marion dan Marit dalam lagu The day you went away. Dahi Ayu mengerut mendengar lagu itu, dua lagu yang diputar oleh Alex adalah lagu dengan lirik dalam tentang perpisahan. Dengan iseng, Ayu membuka folder yang berisi lagu di touchscreen mobil. Hampir keseluruhan lagu di folder itu adalah lagu era awal 2000-an, dan genre balada.

Ayu memutuskan untuk mematikan musik itu. Mendengar lirik menyedihkan dalam suasana hening hanya membuat Ayu semakin sedih. Melihat Alex yang tidak bereaksi dengan musik yang berhenti, membuat Ayu menunduk. Dia tidak tahu harus bereaksi seperti apa dengan sikap Alex sekarang.

Suddenly Marriage (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang