Hakikat Pernikahan (part 2)

6.8K 685 64
                                    

Alex mondar-mandir di depan sofa. Sudah lewat jam sepuluh malam, dan Ayu belum ada di rumah sampai sekarang. Saat dia landing dari pesawat dua jam yang lalu, dia sudah mengubungi Ayu dan perempuan itu mengaku sudah meninggalkan mall dari tadi. Padahal, dia baru pulang setelah empat hari, seharusnya Ayu ada di rumah dan menyambutnya.

Tidak lama, mobil Ayu terdengar memasuki halaman rumah. Alex segera keluar. Dia berdiri di depan pintu sambil bersandar di pintu itu. Ayu turun dari mobil dengan satu paper bag dan tas tangan.

Ayu memberi seulas senyum pada Alex dan langsung masuk setelah lelaki itu geser sedikit untuk memberi ruang. Alex mengekor di belakang Ayu, dia sudah mengharapkan sebuah pelukan dari isterinya.

"Aku capek banget," keluh Ayu yang sudah selonjoran di sofa, "katanya tadi mau pijitin."

"Apa sekarang pekerjaanku bertambah jadi tukang pijat?" tanya Alex, dia mencoba mengingat sejak menikah dia bukan hanya menjadi sopir, dia juga koki sekaligus pengasuh Ayu. Namun, tak apa, dia bisa melakukan hal lebih untuk Ayu yang sedang mengandung anaknya. Dia hanya berharap bahwa seorang ayah mendapatkan rekognisi atas kesabaran dalam mengahadapi isteri yang mengandung.

"Kamu 'kan suami serbaguna," jawab Ayu.

"Memangnya bumbu, serbaguna?

"Jadi, kamu tidak mau?" tanya Ayu dengan nada mengancam.

Alex tersenyum sembari duduk di sofa. Dia meletakkan kedua betis Ayu di pahanya. Perempuan itu sedang hamil, setelah berjalan lama di mall pasti kakinya sangat pegal.

"Kamu tidak pake heels lagi, 'kan?"

Ayu menggeleng, di tangannya ada remot TV. Dia menikmati pijatan Alex di kedua betisnya dan juga acara musik di salah satu siaran musik. Acara itu memutar lagu tahun 90-an, salah satu lagu Britney Spears. Ayu suka lagu itu sehingga dia ikut bersenandung.

"Show me how you want it to be
Tell me baby cause I need to know now, oh because...," Ayu iku menyanyi, bahkan sampai di nada tinggi. Alex hanya ikut mendengar sambil teru memijat.

"My lonliness is killing me!" Suara Ayu mengeras.

"And I." Alex ikut bernyanyi menjadi backing vocal.

Ayu terkekeh pelan dan tetap lanjut bernyanyi meski tertinggal beberapa kata. "... I still believe."

"Still believe." Alex sang backing vocal terlihat sangat menghayati lagu itu.

"When Iam not with you I lose my mind. Give me a sign...." Ayu semakin menghayati lagu itu, "hit me, Baby, one more time!"

Alex terkekeh, lantas memicingkan mata pada Ayu. "Penghayatannya sangat bagus, jangan-jangan kamu sedang mengungkapkan perasaan padaku ya, Sayang!"

Ayu yang masih sibuk bernyanyi langsung mengatupkan bibirnya, kantas Satu sudut bibir atasnya terangkat. "Ngareepp!"

"Tidak usah malu. Siapa tau selama beberapa hari ini kamu sangat merindukanku," ujar Alex, "Karena aku jujur saja sangat merindukanmu," ungkapnya.

Ayu langsung tersenyum simpul, tetapi segera dia ganti senyum itu dengan cibiran, "gombal aja terus!"

"Aku jujur, Sayang! Tidak pake gombal-gombalan," sangkal Alex yang tangannya tidak lagu memijat Ayu.

"Kenapa berhenti!" protes Ayu.

"Maaf," ucap Alex yang meletakkan dua tangannya di betis kiri Ayu, "see, aku bahkan mau memijit meskipun aku masih jetlag."

"Oh, kamu mulai perhitungan?" todong Ayu.

Alex segera menggeleng. "Ti-tidak!"

"Bagus," puji Ayu, "kamu memang suami siaga."

Suddenly Marriage (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang