Secretary's Suffer

6.8K 622 37
                                    

Cleo mondar-mandir di depan ruang kerja Alex. Dia sudah menyiapkan pakaian bos-nya dari tadi, tetapi terjadi kendala cuaca sehingga Alex datang agak terlambat. Ini salah Alex sendiri yang tiba-tiba membatalkan kepulangannya secar tiba-tiba. Kalau saja dia pulang sesuai jadwal, mereka tidak akan keteteran seperti sekarang

Bayangkan saja, Alex membatalkan penerbangan sebanyak dua kali. Lelaki itu pasti berpikir bahwa dialah poros kehidupan Cleo. Kadang Cleo berpikir bahwa menjadi sekretaris Alex sama saja menjadi budak lelaki itu.

"Cleo, Pak Alex belum tiba?" tanya Bianca, seorang General Manager di divisi administrasi yang kebetulan ikut rapat hari ini.

Cleo menggeleng.

"Semua peserta rapat sudah hadir." Bianca nyaris histeris.

Seluruh pemegang saham sudah berkumpul dan beberapa general manager juga ikut bergabung. Sebagai penanggungjawab perusahaan, Alex seharusnya sudah tiba sejak tadi. Namun, lelaki itu justru terus menunda kedatangannya. Cleo khawatir jika dewan komisaris mulai mempertanyakan kredibilitas Alex dalam bekerja.

"Tunggu, dia sudah di jalan tadi. Lima belas menit, please!" mohon Cleo pada Bianca.

"Kamu tahu bagaimana Mr. Lim?" erang Bianca, "aku sudah tidak tahan di ruang rapat tadi."

Mr. Lim, salah seorang pemegang saham yang cukup cerewet, apalagi menyangkut keuangan. Lelaki tua itu selalu mampu menjadi kompor yang terus memanaskan suasana. Dia masih ingat jelas saat pertemuan tahunan yang beragenda laporan pertanggungjawaban yang diselenggarakan setiap awal tahu, lelaki tua itu terus mencecar Alex dengan sejumlah pertanyaan yang jelas-jelas berusaha menjatuhkan bos Cleo itu.

"Mr. Yamada bagaimana?" tanya Cleo setelah mengingat presiden direktur mereka yang baru.

"Dia tidak berkomentar apa-apa," jelas Bianca, "tapi kukira Pak Alex harus mulai berhati-hati, Mr. Yamada junior sepertinya sudah sangat siap untuk menggantikan posisinya."

Benjamin Yamada adalah presiden direktur perusahaan itu sejak ayahnya, Takumi Yamada meninggal tahun lalu. Meskipun, Alex menjabat sebagai CEO, tetapi dia hanya pemegang saham tertinggi kedua sekitar 5% lebih rendah dari Mr. Yamada. Di terpilih menjadi CEO karena dianggap sangat cerdas dan handal dalam menjalankan bisnis.

Cleo memang pernah mendapat kabar bahwa Benjamin Yamada mulai mengincar posisi Alex, dan lelaki itu sangat ambisius. Tidak perduli seberapa ambisius Mr. Yamada, Cleo yakin menyingkirkan Alex terdengar sangat mustahil, mengingat bos-nya itu punya banyak sokongan dari dewan komisaris. Namun, dengan kasus dugaan penggelapan ini, Alex pasti akan kehilangan pendukung.

"Aku akan mencoba menenangkan para dewan komisaris, tapi kamu harus cepat membawa Pak Alex!" tutur Bianca sebelum melenggang menuju ruang rapat direksi.

Cleo membentur-benturkan kepalanya dengan pelan di pintu ruangan Alex. Matilah Alex, kalau sampai dia belum tiba dalam lima menit, tamatlah riwayatnya. Lagipula, kenapa Alex sampai pulang selambat ini?

"Bos!" pekik Cleo saat melihat Alex muncul dari balik pintu. Dia segera berlari meraih kemeja dan jas yang sudah dia siapkan dari pagi, "ini, Pak!"

Alex meraih pakaian yang disodorkan oleh Cleo dan masuk ke dalam ruangan kecil yang merupakan tempat istirahat Alex saat bekerja lembur.

Setelah Alex keluar, dengan cekatan Cleo membantu bos-nya itu mamasang dasi dan membenarkan kancing jas. Dia sudah terbiasa melakukan hal itu untuk Alex.

"Okay, terimakasih Cleo!" ucap Alex yang langsung berjalan cepat. Cleo mengikut di belakang, tetapi berhenti saat Alex memintanya untuk tidak ikut di dalam rapat. Dia memberi bebrao materi rapat, juga flashdisk yang berisi berkas penting. Ini rapat penting, dan dia sebenarnya penasaran apa yang akan terjadi di dalam sana. Tidak apa-apa, dia yakin Alex mampu menyelesaikan masalah itu. Lagipula, ada Bianca yang bisa memberi informasi.

Suddenly Marriage (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang