Jelous

7.9K 663 31
                                    

Ini adalah toko terakhir yang akan dikunjungi oleh Ayu. Sepanjang hari Alex terus menemaninya, tetapi kali ini lelaki itu memutuskan akan menunggu di salah satu kedai kopi. Dia juga harus mengerjakan salah satu berkas yang dikirim oleh Cleo.

Baru jam dua siang, Ayu baru pulang jam lima sore nanti. Alex punya banyak waktu. Sebelum menuju kedai kopi, dia masuk ke salah satu toko pakaian karena merasa perlu membuat banyak stok pakaian ganti di rumah Ayu.

Alex cukup lama berbelanja, hampir satu jam. Kegiatan itu cukup bisa membunuh waktu sembari menunggu Ayu. Ah, dia sudah mirip pengangguran yang tidak ada kegiatan sehingga menemani isteri untuk bekerja. Tidak apa-apa, Minggu depan adalah pekan yang sangat sibuk, sehingga dia harus mencari kelakuan baik agar Ayu tidak marah saat dia tidak pulang Minggu depan.

Setelah menyimpan barang belanjaannya di mobil, Alex mengambil laptop dan masuk ke kedai kopi. Dia memang airpod untuk mendengarkan musik sembari mengerjakan kerjaannya ditemani secangkir kopi. Sesekali dia menelepon Cleo untuk meminta beberapa salinan data.

Alex berbalik setelah mendengar namanya dipanggil. Dia mendapati Richard yang sedang berdiri di belakangnya. Dia mencari-cari, di sana, Tamara sedang berdiri di depan kasir untuk memesan.

"Oh, hai Richie!" sapa Alex.

"Kamu sendiri?" tanya Richard dengan senyum. Aneh sekali, tunangan Tamara itu jarang menyapa Alex serakah itu.

"Ah, ya," jawab Alex. "Ayo duduk bareng." Alex melipat laptopnya.

"Babe!" Suara Tamara memanggil Richard dengan panggilan kesayangannya.

Biasanya Alex sering bercanda dan membalas panggilan itu, meski dia tahu panggilan itu bukan untuknya. Sekarang, dia tidak akan melakukan itu karena tidak ingin mengungkit perasaan lamanya lagi.

"Ada Alex," ucap Tamara saat matanya menangkap Alex.

"Hai!" sapa Alex singkat. Entah kenapa ada rasa canggung dalam diri Alex.

Tamara duduk di samping Richard, tepat di depan Alex. "Kamu nggak di Singapura?"

"Ah, baru datang semalam."

"Pasti Ayu nggak mau ditinggal lama, 'kan?" Richard meletakkan gelasnya.

Alex tersenyum dan mengangguk. Sementara, Tamara tertawa kecil.

"Jadi, Ayu di mana?" tanya Tamara.

"Di toko sebelah, lagi kerja."

"Isteri kerja, suami nongkrong. Hebat!" Tamara menggeleng.

"Aku sedang kerja," balas Alex. "Kalian yang datang mengganggu."

Alex menyesap minumannya. Sesekali dia melirik Tamara yang sedang mengobrol dengan Richard mengenai makan malam yang kan diadakan oleh orang tua Tamara.

"Kamu dan Ayu juga harus datang. Mami pasti senang," ungkap Tamara.

"Ya, aku akan tanya sama Ayu kalo dia mau," balas Alex.

"Dia jarang menolak kalo ketemu sama Mami," timpal Richard. "Mereka cukup dekat."

Alex hanya mengangguk kecil. Dia berusaha untuk menghindari Tamara, untuk menjaga hatinya, juga hati isteri. Namun, dia tidak mungkin bisa menjauh sepenuhnya dari cinta pertamanya itu.

***

"Perhatikan hal-hal tadi dengan baik. Anak-anak di-brief lagi mengenai prosedur agar terus dijalankan!" pinta Ayu pada Pak Gunawan.

"Siap, Bu!"

"Saya pamit kalau begitu, Pak."

Belum jam lima, ini belum waktu pulang bagi Ayu. Namun, dia berencana untuk menuju kantor karena ada berkas yang ingin dia periksa. Setelah memeriksa berkas itu, dia bisa pulang dan melanjutkan kerjaan di rumah.

Suddenly Marriage (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang