1.6

5.3K 860 33
                                    

Seungwoo Pov

Pagi-pagi sekali aku sudah dibuat terkejut oleh seorang wanita yang entah bagaimana bisa masuk ke tokoku dan mulai memakan coklat-coklatku. Padahal seingatku, pintu toko sudah kukunci semalam.

"Good morning. Miss me, Han?" tanyanya tanpa memberbalik padaku yang masih bertengger ditangga, seakan-akan dia sudah tahu bahwa aku ada dibelakangnya.

"What are you doing here?"

"Eating your chocolate. Delicious as always," katanya kemudian berbalik padaku dan dia masih sibuk memakan coklat-coklatku.

 Delicious as always," katanya kemudian berbalik padaku dan dia masih sibuk memakan coklat-coklatku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Stop eating, Wen. Leave some for my costumers," balasku sambil turun dari tangga. "How can you get in? I remember that I locked the door last night."

Wendy lantas menghampiriku dan menyumpal mulutku dengan coklatku yang hanya tersisa satu ditangannya.

"Stop talking English, Han. Aku bisa bahasa Korea juga oke?"

Aku mengunyah coklat didalam mulutku terlebih dahulu, lalu menelannya. "Gimana caranya kamu bisa masuk?"

"Ya, lewat pintu dong," jawabnya sambil memeluk pinggangku. "Kamu lupa kunci tokomu tau. Dasar, kamu masih pelupa kaya dulu."

Aku melepaskan tangan Wendy dari pinggangku, tapi ia tetap kembali melingkarkan tangannya disana. "Lepas," kataku melepaskan tangannya lagi dan dia hanya cemberut.

"Kenapa sih kamu nggak suka kupeluk?"

"Karena aku nggak suka," balasku. "Ngapain kesini? Bukannya kamu harusnya ngurus tokomu di Swiss?"

"Mau ketemu kamu dong, makanya kesini," katanya tersenyum padaku.

Biar kuperkenalkan. Dia Wendy Son, teman sesama chocolatierku dan Seola saat kami masih bersekolah di Swiss. Kami bertiga cukup dekat semasa sekolah dulu, dia teman yang baik, walau aku kurang menyukai kebiasaannya yang sering memelukku seenaknya, bahkan dia sudah melakukan hal itu saat Seola masih ada.

"Ayah, ayo berangkat! Eh? Aunty Wen?"

"Hm? Eh hai, Pyopyo! Kamu makin besar aja deh," ujar Wendy menaiki tangga untuk memeluk Dongpyo tapi Dongpyo langsung menghindar dan cepat-cepat turun lalu bersembunyi di belakangku.

"Nggak mau dipeluk," desis Dongpyo tidak suka.

"Bukannya kamu suka meluk Shia seenaknya? Kenapa sekarang nggak dipeluk?" tanyaku bingung.

Dongpyo memberikanku tatapan tajam. "Noona sama Aunty Wen beda. They're very different!"

"Shia?" tanya Wendy menaikkan satu alisnya sambil kembali turun dan berdiri dihadapanku. "Who is she, Han?"

"One of my costumers. She is very close with Dongpyo."

"You're close with her too?"

Daddyable | Han SeungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang