0.1

11.3K 1K 33
                                    

"HAH?!" aku memekik ketika si penghancur moodku menyelesaikan kalimatnya. "Siapa tadi katamu yang dateng ke rumah?!!!"




"Yang kemarin nagih hutang
ayah. Katanya bunganya belum
dilunasin."





"APANYA YANG BELUM
DILUNASIN?! KAN UDAH
SEMUA LUSA LALU!!!"




"Eonnie, gimana dong?"




"Bunda gimana?"




"Baik-baik aja sih, tapi
agak syok juga."




Bisa-bisanya penagih hutang sialan itu datang lagi dan bilang bunganya belum lunas. Kenapa sih ayah harus meninggalkan hutang pada keluarga setelah dia meninggal?



"Heejin, kamu tau total bunga
yang rentenir itu bilang?"



" 5.000.000."





"YANG BENER AJA?!"




Astaga aku bisa kena stroke kalau begini caranya.




"Eonnie, sekarang harus
gimana?"




"Orang itu masih disana?"




"Katanya dia bakalan
datang lagi besok, jam tujuh."




"Ya udah, besok eonnie
pulang dan bayar lunas
semuanya."



"Maaf yah, eonnie. Eonnie
pasti repot."




"Gapapa. Udah, kamu belajar
aja, jangan mikirin ginian yah."




"Iya. Semangat, eonnie
kerjanya."




Aku memijat pelipisku. Pusing menghadapi keadaan keluargaku yang kacau karena hutang ayah. Ayahku meninggal karena kecelakaan mobil tiga tahun yang lalu. Disaat kami masih berduka, seorang rentenir datang dan menagih sejumlah uang dalam jumlah banyak yang katanya adalah hutang ayah. Dan sejak saat itu aku harus bekerja keras untuk menghidupi diriku, bunda, dan adikku yang masih kuliah.

"Shia! Bantuin aku menata buku dong!" pinta teman kerjaku, Jihyo.

"Iya," jawabku segera menghampirinya.

"Hei, tau tidak? Katanya ada diskon besar-besaran di supermarket hari ini," ujar Jihyo, dia ini tau segala macam info soal diskon.

"Apa aja yang diskon?"

"Banyak kayanya deh. Daging juga loh."

"Seri—"

"Permisi, saya mau tanya. Area bacaan anak-anak dimana yah?"

Ya. Untuk sekarang, mari fokus bekerja dulu. Diskon bisa kita urus nanti.

🍫

Aku mengecek satu persatu buku yang ada disini, memastikan semuanya sudah tertata rapih dan sesuai abjad serta tempatnya.

Perpustakaan tempatku bekerja bisa dibilang adalah perpustakaan paling besar di Seoul, kami menyediakan ruangan khusus menginap yang dipenuhi banyak tenda untuk tidur bagi para pengunjung jika mereka merasa perlu untuk menginap. Dan kebanyakan yang menginap adalah para mahasiswa-mahasiswi yang disibukkan dengan tumpukan tugas.

Daddyable | Han SeungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang