Maaf aku lupa update :(
Padahal ini udah lama selesai draftnya.Ini part terakhir yah temen-temen💜💜💜💜
___
"Bunnnnnn."
"Kenapa? Bunda di bawah."
Seungwoo segera turun dan mencari-cari Shia yang ternyata ada di dapur, tengah membuat sarapan sebelum dia pergi dengan teman-teman wanitanya ke Busan, menginap tiga hari disana.
"Bun, ini rambutku ada apaan sih kok lengket?" tanya Seungwoo mendekat pada Shia.
"Eh? Ayah ngapain nempelin permen karet di rambut sih?" ujar Shia melepaskan permen karet yang menempel di rambut Seungwoo.
"Ih bukan Ayah. Sian tuh tadi mainin rambut Ayah."
"Sini, Bunda basahin rambutnya sedikit biar lengketnya hilang," Shia menggiring Seungwoo ke wastafel dan memberikan sedikit air pada bagian rambut Seungwoo yang masih lengket. "Mandi lagi aja deh, Yah."
"Nggak mau ah."
"Mandi lagi sana, biar rambutnya nggak lengket, masih lengket lho ini."
"Ya udah mandiin."
Shia langsung mencubit hidung Seungwoo. "Dibilanginnya susah banget sih! Kalo si kembar denger gimana?"
"Kembar mulu, Ayah kapan?" rajuk Seungwoo.
"Pakai bajunya sana, nanti Sio nangis lagi gara-gara lihat tato Ayah."
"Heran deh, kok Sio nangis yah waktu lihat tato Ayah, padahal tatonya tulisan doang?" ujar Seungwoo memakai bajunya dan duduk dikursi meja makan.
"Dulu nonton drama sama si Kakak, orang jahatnya ada tato, makanya Sio takut."
"Bun, kamu nggak bisa apa nggak pergi?"
Shia langsung menghentikan aktivitasnya mengolesi roti dengan selai dan menatap Seungwoo. "Cuma tiga hari kok, Yah. Bunda liburan bukan cari suami baru."
"Emang berani?"
"Nggak, makanya nggak usah takut," balas Shia santai lalu memberikan roti yang sudah dia olesi selai pada Seungwoo. "Anak-anak belum pada turun? Masih main di kamar?"
"Tadi udah Ayah suruh turun kok si Kakak sama si kembar. Sebentar lagi paling," balas Seungwoo dan mulai memakan rotinya dengan santai.
Nggak lama setelahnya, Dongpyo dan si kembar turun, lalu mulai memakan sarapan mereka masing-masing. Sementara itu, Shia sibuk menulis catatan-catatan untuk Seungwoo selama dirinya tak ada, seperti list belanja bulanan, takaran susu si kembar, mengambil laundry-an, dan lain-lain.
"Enda, pelginya lama nda?" tanya Sio yang sudah berada disamping kaki Shia dan memegangi ujung bajunya dengan wajah yang belepotan selai strawberry.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddyable | Han Seungwoo
Fiksi Penggemar"Aku benci coklat, tapi aku nggak benci rasanya."