Shia Pov
Hal pertama yang kulihat adalah ruangan dengan cahaya yang sedikit redup dan tanganku yang sudah tertancap jarum infus.
Tunggu.
Jarum infus?
Aku segera membuka mataku lebar-lebar dan bangkit sambil mengedarkan pandanganku pada seluruh ruangan itu, ada banyak orang yang bernasib sama denganku, tangannya tertancap jarum infus. Aku dimana?
"Tiba-tiba bangun begitu setelah pingsan, kamu bisa membuat orang lain berpikir kalo kamu mati dan kemudian hidup lagi."
Aku menengok ke kanan dan melihat Seungwoo duduk sambil memainkan kunci mobil miliknya. Ada apa sih sebenarnya? Aku di rumah sakit? Kenapa? Pingsan? Kapan?
"Aku kenapa?" tanyaku.
"Kamu pingsan tadi pas aku sama Dongpyo mau jemput. Bikin orang kaget tau nggak?"
"Hah? Masa?" tanyaku sambil memegangi kepalaku, tidak ingat.
"Masa lagi," cibir Seungwoo. "Terus tadi .... kamu ketemu Wendy?"
"Hm?" aku lalu mengingat-ingat kejadian sebelum aku pingsan. "....Iya, ketemu. Kok kamu tau?"
"Pas mau gendong kamu ke mobil, Wendy keluar perpustakaan."
"Oh..." responku.
"Dia ada bilang sesuatu? Kamu nggak diapa-apain kan tapi?"
Aku menggeleng. "Aku gapapa. Dia cuma ngomong .... yah suruh jauhin kamu aja."
Seungwoo menatapku. "Terus kamu jawab apa?"
"Aku—"
"Ayah, kopinya habis jadi aku beli—WAH NOONA!"
"SSSTTTTT," ujarku dan Seungwoo bersamaan, membuat Dongpyo buru-buru menutup mulutnya sendiri.
"Ayah, kopinya habis jadi aku beliin teh," bisik Dongpyo.
"Nggak usah sampai bisik-bisik," ujar Seungwoo.
Dongpyo hanya terkekeh lalu duduk disamping kasurku. Tangannya menempel dikeningku dan dikeningnya sendiri, sepertinya dia sedang mengecek suhu tubuhku.
"Udah turun, Noona. Hehehehehe."
"Apa sih kamu?" kataku mengusak surai hitamnya.
Tak lama setelahnya seorang dokter datang padaku dan memeriksaku. Katanya aku hanya kelelahan saja dan harus banyak istirahat mulai sekarang, aku bisa pulang setelah infusanku habis.
Selama menunggu infusanku habis, Dongpyo menyuapiku makanan yang ia beli tadi, sementara Seungwoo hanya menyesap tehnya sesekali dan termenung. Apa sih yang dipikirkannya? Sejak membahas Wendy tadi, dia malah jadi termenung begitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddyable | Han Seungwoo
Fiksi Penggemar"Aku benci coklat, tapi aku nggak benci rasanya."