"Temen-temen Bunda mau datang hari ini?" tanya Seungwoo yang masih tiduran di kasur.
"Iya, mereka mau datang. Mau lihat si kembar katanya soalnya terakhir lihat waktu si kembar umur setahun."
"Siapa aja?"
"Jihyo, Eunbi, sama Ong. Bawa pacar masing-masing mereka."
"Ong udah punya pacar?"
"Oh dia masih jomblo. Biasa lah, ngejar karier, kan Bu Lee udah mau pensiun. Terus Ong jadi kandidat terkuat buat gantiin Bu Lee," ujar Shia lalu mengecek handphonenya yang berbunyi, menandakan ada pesan baru. "Oh, Wooseok mau datang juga katanya. Ramai nih kayanya rumah hari ini."
"Ngapain?! Nggak usah!"
"Kamu tuh masih dendam sama Wooseok atau gimana sih? Dia udah mau kesini lho. Jangan gitu."
Seungwoo lalu tersenyum dan menepuk-nepuk lengannya. "Sini deh, Bun."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa?" tanya Shia mendekati Seungwoo dan tidur dilengan Seungwoo, lalu Seungwoo langsung memeluk Shia erat. "Apa sih?"
"Ayah masih suka cemburu sama Wooseok."
"Kenapa?"
"Soalnya dia kenal Bunda sebelum Ayah. Kan sebel."
"Apa sih? Inget umur coba deh. Ayah tuh udah mau kepala empat lho, mata udah mulai minus, kadang-kadang juga pakai kacamata, rambutnya udah ada uban lagi. Masa masih cemburuan gitu, emangnya masih seumuran si Kakak?"
"Ish, Bunda mah nggak peka," ujar Seungwoo dan langsung terkejut ketika Shia mencium bibirnya dengan senyum jahil lalu melepaskan pelukan Seungwoo. "Bun, jangan mulai deh. Nanti kuterkam, kamunya marah lagi."
"Ya marah lah, enak aja sekarang."
Seungwoo tersenyum penuh arti. "Kalo nanti malam boleh berarti abis acara sama yang lain?"
"Udah ah, aku mau masak buat yang lain. Kamu bantuin Kakak main sama si kembar sana," ujar Shia dan segera meninggalkan Seungwoo.
Shia menuju ke dapur dan mulai memasak, tapi bukan Seungwoo namanya kalo nggak jahil. Sepanjang Shia masak pasti ada aja ulahnya Seungwoo yang bikin Shia gemas mau cubit.
"Ayah motong buah aja deh! Jangan gangguin Bunda kenapa sih?" ujar Shia akhirnya menyerahkan buah-buahan pada Seungwoo.
"Iya, iya."
Akhirnya Shia bisa masak dengan tenang dan Seungwoo juga nggak gangguin. Selang beberapa menit, Dongpyo dan si kembar datang ke dapur, nanya Shia lagi ngapain, akhirnya dapur malah jadi ramai karena masaknya rombongan.
"Kembar, aduknya bisa nggak?" tanya Dongpyo.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
