Dongpyo menarikku ke segala tempat di mall yang ingin dia kunjungi. Mulai dari toko buku, toko boneka, toko baju, toko sepatu, dan sekarang kami tengah berada di toko tas. Dongpyo bilang kalau tasnya sudah lama dan dia bosan, mau beli yang baru katanya.
"Pyo, coba liat sini," kataku menyiapkan kamera handphoneku ketika Dongpyo tengah mencoba tas pilihannya.
"Imut banget, anaknya siapa sih?" candaku ketika melihat hasil foto Dongpyo.
"Iya, iya," kataku segera mengirimkan foto Dongpyo tadi pada Seungwoo. "Gimana? Mau beli yang ini?"
"Iya!"
"Ya udah yuk bayar," ajakku sambil berjalan ke kasir.
Selesai membayar tas Dongpyo, anak ini mulai merajuk ingin makan es krim. Dongpyo bilang ada toko es krim yang enak didalam mall, rekomendasi temannya yang bernama .... siapa yah? Eunsang?
"Yahh rame banget," gerutu Dongpyo. "Eunsang emang bilang sih kalo toko es krimnya selalu ramai."
"Sini antre," ajakku sambil menarik tangannya untuk mengantre dibelakang seorang ibu.
Line!
Aku merogok handphoneku dan mendapati sebuah balasan dari Seungwoo.
me:
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
anak siapa sih ini? lucu banget ㅋㅋㅋㅋ
seungwoo: anakku tapi masih lucuan kamu ㅋㅋㅋㅋㅋㅋ
"Dasar tukang gombal," cibirku.
"Ayah balas apa, Noona?" tanya Dongpyo.
"Hm? Ayahmu balas katanya kamu lucu banget," bohongku, lagipula nggak mungkin kan kalau aku mengatakan pada Dongpyo betapa cringe ayahnya itu.
🍫
Selesai makan es krim, Dongpyo mengajakku pulang, sudah bosan katanya jalan-jalan. Sepanjang perjalanan aku terus mencari celah untuk menanyakan apa yang sebenarnya terjadi pada Dongpyo dan Wendy kemarin, tapi Dongpyo sangat semangat bercerita soal kejadian lucu di rumah Hyeongjun kemarin, membuatku tak tega untuk memotongnya.
"Terus akhirnya diomelin sama mamanya Hyeongjun karena ngacak-ngacak dapur hahahahaha."
"Jadi kemarin kamu nggak belajar kelompok tapi malah ngacak-ngacak dapur orang bareng Hyeongjun sama Minhee?" tanyaku dan Dongpyo hanya cengengesan.
Aku menunggu beberapa saat, takut ada kelanjutan dari cerita Dongpyo, tapi dia diam saja memperhatikan jalan. Itu artinya ini sudah saatnya bagiku untuk bertanya.
