Shia Pov
"AYAH, NGAPAIN?!!!" Dongpyo memekik, sementara aku masih mencerna apa yang terjadi sebenarnya.
Terpikirkan olehku mungkinkah wanita yang tengah menatapku dengan tatapan bermusuhan itu yang membuat Dongpyo kabur dari rumah? Tapi dia siapa? Kenapa dia bisa berciuman dengan Seungwoo?
"Shia....? I-Ini tidak seperti yang kamu lihat," ujar Seungwoo mendekatiku. "Pyo, ayah nggak nyium Aunty Wen oke?" katanya pada Dongpyo.
"Terus tadi apa?!! Aku nggak suka!! Aku benci ayah!" ujar Dongpyo keluar dari toko dan masuk kembali ke mobilku.
"Pyo!"
"Hmm ... gimana kalo biarin Dongpyo tenang dulu hm? Besok kan hari Minggu, aku bisa bujuk dia untuk pulang besok. Kamu ... selesaikan dulu urusanmu disini, bagaimana?" tanyaku pada Seungwoo.
Haduh, kenapa aku malah harus ikut campur begini sih?
Seungwoo menyibak poninya ke belakang, terlihat sekali bahwa ini membuatnya pusing dan frustasi.
"Maaf ngerepotin yah?"
"Gapapa kok. Aku pulang yah," kataku lalu berbalik, hendak keluar toko, tapi Seungwoo menahan tanganku. "Kenapa?"
"Kamu .... nggak salah paham kan?"
Aku mengerjap. "Salah paham untuk apa?"
"Tadi...." Seungwoo menggantungkan kalimatnya, membuatku langsung paham dan tersenyum sambil menggeleng.
"Kenapa harus salah paham? Itu urusan pribadimu, Seungwoo. Aku nggak akan terlibat."
Seungwoo tampak lega tapi entah kenapa dia masih saja memasang wajah tak mengenakan, seakan masih ada yang mengganjal dihatinya.
"Maaf," katanya menunduk dan masih menggenggam tanganku, "dan terima kasih karena nggak salah paham."
Aku tersenyum. "Kamu banyak pikiran yah?" tanyaku melepaskan genggamannya lalu menepuk-nepuk kepala. "Ayah baik nggak boleh banyak pikiran, nanti ubanan."
"Kamu tuh," ujar Seungwoo mengusak rambutku.
"Ekhem!" wanita disana berdehem. "Sudah selesai?"
Aku menggerakkan mataku dengan tak nyaman, aku bahkan lupa kehadiran wanita itu karena sibuk berinteraksi dengan Seungwoo.
"Aku akan pergi. Akan kuhubungi besok yah?" ujarku lalu keluar dari toko dan masuk ke dalam mobil.
Aku cukup terkejut ketika melihat Dongpyo menaikkan kedua kakinya keatas kursi, memeluknya, lalu menyembunyikan wajahnya disana. Tanpa kutanya pun aku tau bahwa Dongpyo menangis, terlihat dari punggung kecilnya yang bergetar.
Tak banyak bicara, aku segera menginjak pedal gas menuju apartemenku.
🍫
"Wahhh! Teddy bear!" pekik Dongpyo saat memasuki kamarku dan memeluk boneka teddy bear raksasa milikku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddyable | Han Seungwoo
Fanfic"Aku benci coklat, tapi aku nggak benci rasanya."