seungwoo:
dimana?me:
di ruang staffseungwoo:
udah makan?me:
heheheseungwoo:
-_-
lusa lalu baru keluar rumah sakit, mau masuk lagi?me:
nggak gitu ㅠㅠ
ya udah deh makan sekarang
Tok tok tok
Aku menengok ke pintu ruang staff dan melebarkan kedua mataku ketika melihat siapa yang mengetuknya. Han Seungwoo ... KAMU ITU SEDANG APA?
"Jeon Shia, kemari kamu," titahnya.
Apa-apaan sikapnya ini?
"Kemari," ulangnya ketika aku tak beranjak dari tempat dudukku.
Memang sih sejak lusa lalu—tepatnya peresmian perasaan kami—Seungwoo jadi lebih intens padaku. Mengirimiku chat untuk sekedar menanyakan apa aku sudah makan atau belum, memperingatiku untuk tidak lembur, dan menyuruhku banyak istirahat. Tapi aku nggak pernah menyangka bahwa dia akan datang tiba-tiba ke ruang staff begini!!
Aku segera menghampirinya dan memukul lengannya pelan. "Ngapain sih? Kamu mau jadi tontonan?" bisikku sebal karena sekarang ini beberapa staff mulai saling melirik satu sama lain dan berbisik, membuatku tak nyaman.
"Siapa suruh nggak makan," jawabnya acuh sambil memberikan bungkus makanan yang ada digenggamannya.
"Kamu baru aja chat! Jangan jadiin aku alasan, kamu pasti udah di perpustakaan kan pas chat?"
Seungwoo mengangkat kedua bahunya acuh. "Lagian kenapa kalo mereka tau sih?"
"Tau apa?!" tanyaku sambil memekik tertahan.
Seungwoo mendekatkan dirinya padaku dan berbisik. "Tau ... kalo aku suka kamu? Atau tau kalo kita sedang dalam suatu hubungan?"
Aku segera memukul lengannya kuat-kuat. "Sana pulang! Urusin tokomu!"
Seungwoo mengangkat satu sudut bibirnya lalu mengusak kepalaku. "Dimakan yah, Sayang," katanya lalu berlalu begitu saja, meninggalkanku yang kini dibombardir oleh jutaan pertanyaan dari para staff.
Aku bahkan sampai kewalahan karena ditanyai terus menerus, untungnya video call dari Dongpyo sangat membantuku untuk kabur dari ruang staff. Aku berdiam ditangga menuju ke lantai dua dan segera menjawab video callnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddyable | Han Seungwoo
Fanfiction"Aku benci coklat, tapi aku nggak benci rasanya."