Shia tengah sibuk menjahit kancing kemejanya Dongpyo yang katanya putus. Menjadi mahasiswa baru nyatanya nggak membuat Dongpyo jadi dewasa, dia masih tetap menjadi bayi, nggak jauh berbeda dengan Seungwoo yang setiap hari nggak mau ngalah sama Dongpyo.
Padahal yang memerebutkan Shia bukan cuma mereka berdua saja sekarang, tapi.....
"Huaaaa...!"
Shia yang semula duduk di ruang tamu, segera naik menuju ke kamarnya yang pintunya memang sengaja dia dibuka.
"Loh, Sian? Kenapa nangis? Kasian tuh Sio nya masih bobo," ujar Shia yang segera menggendong Sian.
Masih ingat soal Seungwoo yang bilang mau menunda? Ya, sebenarnya mereka memang niatnya begitu. Iya, niatnya tapi akhirnya nggak jadi nunda karena Shia langsung hamil.
Keduanya menikah diawal bulan Maret dua tahun lalu, kemudian si kembar, Han Sio dan Han Sian, lahir dibulan Desember, tepatnya 25 Desember, sehari sesudah ulang tahun Seungwoo.
Seungwoo panik bukan main saat Shia dibawa ke ruang operasi, tapi Shia menolak ditemani Seungwoo soalnya dia tau Seungwoo akan panik di dalam, jadi akhirnya ditemani bundanya Shia.
Selain jadi orang yang paling panik, Seungwoo juga jadi orang yang paling histeris setelah Shia selesai melahirkan. Jika kebanyakan pasangan akan bahagia setelah anaknya lahir, maka beda dengan Seungwoo,
"Kukira kamu bakalan pergi ninggalin aku...."
"Kamu doain aku mati, Han Seungwoo?!!"
Han Seungwoo dan semua hal yang berkaitan dengan negative thinking-nya memang menyebalkan bagi seorang Jeon Shia.
"Sian nangis, Bun?" tanya Seungwoo yang baru saja bangun tidur, ya bangun tidur karena terganggu oleh tangisan Sian.
"Nyariin bunda kayanya. Ayah mandi sana katanya mau ke toko," ujar Shia mendekati Seungwoo sambil menggendong Sian lalu mencium pelipis Seungwoo, hal pertama dipagi hari yang harus dilakukan Shia agar Seungwoo membuka matanya 100%.
"Bunnn, kemeja Kakak udah belum? Kakak kedinginan nih," ujar Dongpyo yang hanya memakai kaus dalam saat memasuki kamar Seungwoo dan Shia.
"Udah, Kak. Eh bunda tinggal di ruang tamu lagi. Kakak pegang Sian dulu sebentar, bunda ambilin," ujar Shia memberikan Sian pada Dongpyo. "Ayah, bangun cepetan, mandi."
Setelah menikahi Shia, Seungwoo membeli rumah dua lantai dengan fasilitas halaman belakang yang cukup luas. Seungwoo berpikir jika nanti anak-anaknya lahir, sepertinya tinggal di rumah yang digabung dengan toko akan membuat ruang bermain anak-anaknya sempit, itu sebabnya dia membeli rumah baru dan merenovasi lantai atas tokonya menjadi tempat para pelanggan bisa menikmati coklat sambil mengobrol, sementara lantai bawahnya tetap seperti dulu.
Setelah menikah dan punya si kembar, Seungwoo mempekerjakan dua pegawai untuk mengurusi pelanggan tapi coklatnya masih Seungwoo yang buat, selesai membuat coklat untuk toko biasanya Seungwoo langsung pulang dan toko akan dikunci oleh para pegawai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddyable | Han Seungwoo
Fanfiction"Aku benci coklat, tapi aku nggak benci rasanya."