"Chocolatier Han Seungwoo kan?" tanya Wooseok. "Yang tadi mengantar bibi kesini?"
Aku menatap Wooseok. Bagaimana Wooseok tau? Jangan-jangan dia ada di perpustakaan juga?
"Apa kamu suka noona?" tanya Wooseok."
"Wooseok!"
Seungwoo berjalan mendekati Wooseok, kupikir dia akan bertengkar dengan Wooseok tapi nyatanya ia justru menyodorkan tangannya padaku.
"Ayo pulang."
"H-Hah?" ujarku bingung.
"Bukankah nggak sopan mengabaikan pertanyaan orang lain?" tanya Wooseok.
Bukannya menjawab Seungwoo malah menarikku mendekat padanya, ia melingkarkan tangannya pada pundakku dengan gestur yang sangat protektif. Kedua matanya lalu memandang Wooseok dengan tajam.
Apa-apaan ini?Untuk pertama kalinya, aku melihat Seungwoo menciptakan senyum mencemooh yang begitu angkuh. "Suka? Kurasa kamu belum cukup siap untuk memasuki dunia orang dewasa."
"Apa?"
"Orang dewasa tidak mengatakan suka untuk mengekpresikan rasa suka mereka."
"Lalu mereka bilang apa hm? Cinta?" tanya Wooseok menantang.
"Mereka tidak mengatakan apapun."
"Apa maksudmu?"
"Orang dewasa tidak mengekspresikan rasa suka mereka dengan kalimat sederhana seperti remaja kasmaran, kamu tahu?" ujar Seungwoo memelukku semakin protektif. "Mereka mengekspresikan rasa suka mereka melalui tindakan sederhana seperti ini."
Apa?
"Ayo," ujar Seungwoo menuntunku pergi darisana, meninggalkan Wooseok yang masih diam disana sambil menatap kepergian kami.
Seungwoo mengambil kunci mobil yang ada didalam tasku, dia tidak mengatakan apapun dan hanya mengemudikan mobilku, sementara aku hanya diam membisu.
"Kenapa kamu ke perpustakaan?" tanyaku.
"Menjemputmu."
"Kenapa?"
"Menurut ramalan cuaca malam ini akan turun hujan leba—"
Gluduk Gluduk
Dan setelahnya hujan benar-benar turun, bahkan petir saling bersautan. Kilatan-kilatan cahaya yang tercipta dilangit malam membuat perjalanan pulangku jadi cukup menyeramkan.
"Benar-benar turun yah?" ujar Seungwoo yang kemudian malah semakin mempercepat laju mobilku.
"Kenapa malah dipercepat? Kan bahaya?"
"Dongpyo sendirian di rumah, dia takut petir."
"Kamu jemput aku cuma karena hujan?" tanyaku kembali pada topik pembicaraan kami.
"Iya."
"Terus ke perpustakaannya naik bis?"
"Iya."
Aku hendak mempertanyakan soal perkataan Seungwoo pada Wooseok tadi, tapi sepertinya itu akan membuat kami canggung. Lebih baik kutanyakan itu nanti saja.
🍫
Baru saja aku dan Seungwoo masuk kedalam toko coklat Seungwoo, Dongpyo yang semula duduk ditangga sambil menutupi seluruh dirinya dengan selimut langsung berlari kedalam pelukan Seungwoo.
![](https://img.wattpad.com/cover/199097541-288-k811314.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddyable | Han Seungwoo
Fanfiction"Aku benci coklat, tapi aku nggak benci rasanya."