Selamat sore...yeay...update....jangan lupa follow ya.
🏀🏀🏀
Saat bangun pagi hari Gulf tidak melihat mamanya akan bangun jadi pergi untuk olahraga sendiri melewati terowongan. Udara segar menyapa kulit Gulf yang sedang merenggangkan ototnya, ternyata disekitar rumah ada lapangan besar setelah bertanya pada asisten rumah tangganya semalam. Disini juga banyak orang juga termasuk orang itu.
"sekarang kau yang mengikutiku?" tanya orang tersebut yang juga ikut merenggangkah otot disampingnya.
Gulf tidak menjawab namun mengabaikan dengan berlari keliling lapangan namun orang itu menngikutinya. Menatap orang itu "ada apa?"
"kau tinggal disekitar ini? Aku belum pernah melihatmu" oranng itu masih beranya
"abaikan saja aku pergi bermain bersama teman-temanmu!" Gulf tidak ingin berteman dengan pria itu. Orang yang dipenuhi emosi.
Sesampainya digubuk Gulf tidak melihat mamanya pasti mamanya sudah didapur lalu Gulf menyusul dan benar mamanya disana sedang berkutat dengan blander. Membuat semacam jus juga terlihat sudah ada sarapan diatas nampan siap untuk diantar. Gulf hendak mecomot salah satu kepingan tomat diatas nasi goreng tersebut tapi tangannya ditepis oleh sang mama.
"ini untuk tuan muda" ucap mamanya
"ma..ayolah aku juga kelaparan dan juga ingin mencicipinya" tunjuk Gulf pada hidangan tersebut
"kau bisa membuatnya sendiri" ucap sang mama lalu meninggalkan Gulf yang cemberut tapi kemudian Gulf tersenyum lalu membuat hidangan untuk dirinya sendiri.
"ini sangat enak!" ucap Juminten yang mencicipi satu sendok nasi goreng buatan Gulf terkejut karena membelakangi meja sedang membuat jus.
"benarkah?" Gulf bertanya penasaran
"benar, nasi gorengmu sangat enak berbagilah" ucap Juminten
Dengan cepat Gulf mengambil piringnya "tidak, tidak ada yang boleh mencuri makananku" setelah mengatakan itu Gulf menjulurkan lidahnya dan berlari ke gubuk. Menikmati sarapan dibawah mentari pagi. Mungkin Gulf akan menjadi sangat gemuk dengan kegiatan hanya makan dan tidur setiap hari.
"kau juga tidak boleh mencurinya!" ucap Gulf pada anjing yang tiba-tiba menghampirinya dan mengacungkan mulut pada piringnya tapi sebelum itu Gulf mengangkat piringnya tinggi-tinggi tapi malah anjing itu berdiri dengan kedua tangan Gulf yang belum siap terkejut dan piringnya jatuh kerumput
"kau..kau.." Gulf menatap pasrah pada nasi gorenganya dan memperhatikan dari tempat duduk hanya dengan meneguk jusnya "kau boleh menghabiskannya!" ucap Gulf seolah mengerti anjing tersebut menatapnya "apa? Jangan bilang kau juga ingin mencuri minuman ini dariku? Tidak akan!" ucap Gulf melihat anjing itu menjawab dengan mengibaskan ekornya
Tak berapa lama kemudian Gulf melihat anjing itu diam diatas rumput, tidak bergerak sesekali berbunyi Gulf menghampiri "hei...ada apa? Kau tidak apa?" Gulf cemas anjing itu tersedak seperti ingin mengeluarkan sesuatu dari mulutnya. Gulf mengusap kepala anjing itu benar saja anjing itu memuntahkan isi perutnya.
"apa yang terjadi? Aku tidak tahu harus melakukan apa" ucap Gulf kemudian berlari dan kembali bersama Roy asisten rumah tangga ini yang merawat perkebunan
"Acha!" Roy dengan cepat menghampiri Acha, nama panggilan anjing tersebut.
"Acha" ulang Gulf
"Acha anjing kesayangan nyonya, apa yang terjadi padanya?" Roy mengngakat Acha dan membawanya kedalam rumah
"oo..dia..memakan nasi gorengku" ucap Gulf takut
"nasi goreng? Acha sangat sensitive dengan makanan, kau jaga dia sebentar dokter segera datang" Roy pergi memanggil dokter cepat dan Gulf mengangguk "maafkan aku, aku tidak tahu kau sensitive dengan makanan jadi aku mohon baiklah kalau kau baik aku janji akan memasak makanan yang kau suka" Gulf hanya bergumam sembarangan pada Acha karena dirinya merasa khawatir dan perlu untuk membujuk.
Mamanya juga melakukan itu kala dirinya sedang sakit.
Setelah diperiksa Acha tidak apa-apa hanya pencernaannya yang terganggu semua orang sudah disini termasuk mamanya. Gulf diam dibelakang dan memegang tangan sang mama dan lega karena Acha baik-baik saja.
"tenang, Acha tidap apa-apa" ucap dokter tersebut seolah mengerti ke khawatiran semua orang "saya pamit" Roy mengantar dokter tersebut. Begitupun yang lain kini tinggal Gulf dan mamanya
"acha tidaka apa-apa" ucap mamanya kemudian mengerti dirinya merasa khawatir
"aku tidak dengan sengaja memberinya makanan" ucap Gulf menunduk merasakan usapan tangan hangat dikepalanya menatap sang mama dalam
"mama tidak menyalahkanmu, kau sudah menjelaskannya tadi" ucap mamanya
"apa aku bisa menjaga Acha?" Gulf bertanya pada sang mama dan menatap Acha berlutut disamping tempat tidurnya
"kau bisa melakukannya" ucap sang mama lembut
"benarkan?" Gulf tersenyum mamanya ikut tersenyum dan mengangguk
Malam hari, Gulf tidak memejamkan matanya melainkan menatap Acha yang belum membuka mata selang infus sudah dicabut tinggal balutan perban disebelah tangan Acha yang kini digenggam olehnya mengusapnya pelan dan lembut
"kau harus bangun...Acha...semua orang mengkhawatirkanmu. Aku minta maaf sudah membuatmu disuntik, apa sakit? Aku tidak tahu itu sakit atau tidak karena jika aku sakit aku tidak disuntik oleh dokter tapi harus memakan obat yang rasanya pahit tapi juga ada yang manis" Gulf tersenyum menatap Acha dengan memberanikan dirinya menciumnya
"apa kau kesepian makanya kau kebelakang untuk menemuiku mengajak bermain? Rumah ini sangat sepikan? Kalau kau bangun dan baik-baik saja aku akan bermain denganmu. Aku juga kesepian seperti dirinya dimasa depan ayo bermain bersama" entah apa yang sudah dikatakan Gulf untuk membuat dirinya tidak tidur tapi matanya tidak kuat Gulf tertidur dengan menggenggam tangan Acha.
Tbc.
Iya, kau seperti anjing Gulf. Gemesin.
Jangan lupa vote sama komennya ya.
Instagram @busamvung_id
KAMU SEDANG MEMBACA
MEWGULF || INTO YOUR HEART✅
Fanfiction#7 gay 20/06/2020 #4 penggemar 29/08/2020 Seharusnya waktu tidak mempertemukan mereka jika waktu juga yang menyebabkan mereka berpisah. Gulf sudah hidup tanpa seseorang yang memperhatikannya jadi perlu membiasakan diri dengan kehadiran Mew yang tan...