Ia. Sekarang jarang up. Selamat membaca ya...
Gulf merenggangkan otot setelah memeriksa berkas yang dipindah tangan padanya dan memijit pelipisnya pelan menetralisir pandangan, sesaat terdengar pintu diketuk tanpa menunggu untuk ketukan berlanjut memperlihatkan phinya disana. Orang berwajah datar.
"phi.." panggil Gulf melihat jam ditangannya sudah lewat tengah malam "apa yang phi lakukan?" tanya Gulf sambil mendorong kursi roda Mew karena Mew belum pulih untuk berjalan sendiri dan kamar merekapun sudah dipindahkan kelantai bawah agar memudahkan akses Mew terutama
Mew tidak bicara sampai Gulf menghentikan untuk meneguk air diatas meja
"phi tidak akan bicara?" tanya Gulf lagi setelah menyelesaikan minum lalu menawarkannya pada Mew tapi Mew menggeleng "phi harus istirahat" ucap Gulf lagi untuk mendorong kuris roda Mew tapi Mew menahannya dan tatapan mereka bertemu.
Gulf menyerah dan beralih berlutut didepan kaki Mew sekiranya tau apa yang membuat phinya tidak bicara "aku tidak akan mengingkari janji yang sudah aku buat phi tapi sebelum semuanya...aku harus menyelesaikan tugas kantor. Baiklah aku akan mengantar phi kekamar" putus Gulf lagi karena Mew tidak meresponnya
Tidak terlihat adanya masalah, mereka melakukan aktifitas seperti normal dimana mereka makan bersama bercengrama seolah kebersamaan mereka baik-baik saja tapi jauh dilubuk hati Gulf menyimpan rasa keatakutan yang teramat walaupun disatu sisi Gulf mengharapkan kehangatan sebuah keluarga seperti saat ini.
"kau melamun?"
Gulf gelagap "tidak!" jawabnya cepat
Orang yang mengetuk adalah Sammy terkekeh kecil "jika kau menjawab tidak berarti ia" Sammy masuk meletakkan tasnya dan duduk disana "aku mengetuk pintu beberapa kali" Sammy masih tidak menyerah untuk Gulf mengaku jika memang ada yang tengah ia fikirkan
"aku tidak akan berdebat" jawab Gulf ikut duduk didepan Sammy "jadi ada apa?"
"kau tidak bisa basa basi ya..tapi baiklah ini surat perceraian yang harus kau tanda tangani" Sammy menyerahkan dokumen yang dulu ditolak Gulf "kau tidak bisa menolak kali ini karena Lion harus segera meresmikan daddynya"
"meresmikan, maksudnya...."
"ia" Sammy tersenyum "papa sudah memaafkannya dan dia juga terlihat bisa dekat dengan Lion. Dan kau juga akan segera menikah dengan Mew. Apa lagi yang harus ditunda?"
"papa benar memaafkannya?"
"sebenarnya sedikit lagi tapi papa harus mengerti jika pernikahan kita juga tidak bisa dilanjutkan" jawab Sammy
"Sam.."
"aku tidak menyalahkanmu atau siapapun tapi aku mengambil keputusan untuk kebaikan kita semua jadi tuan tampan tolong ditanda tangani" desak Sammy lagi terlihat Gulf tidak akan melakukannya "percaya. Lion dan aku akan baik bersamanya"
Tok! Tok!
"masuk" ucap Gulf pada orang yang mengetuk pintu yang ternyata adalah sekretarisnya ada Mew bersamanya "phi" panggil Gulf tapi seperti biasa Mew menampilkan wajah datarnya lalu pandangan Gulf berpindah pada dokumen ditangannya juga Mew yang semakin dekat padanya
"baiklah. Aku setuju" kemudian Gulf menandatanganinya "aku harap kerjasama ini berjalan baik" ucap Gulf menyerahkan dokumen tersebut dan menyambut Mew untuk duduk bersamanya
"phi tidak bilang kekantor?" tanya Gulf
"dia.."tanya Mew mengarah pada Sammy
"dia.." lanjut Gulf
"Sammy" ucap Sammy mengulurkan tangannya "teman Gulf"
"jadi kau tidak temannya?" tanya Gulf sedikit sewot
Sammy terkekeh "temanmu juga. Kita satu sekolah, teman dekat, orangtua kita juga rekan bisnis. Aku besuk sewaktu kau dirumah sakit. Segera kembalikan ingatanmu" pinta Sammy santai "baiklah. Aku tidak akan mengganggu kalian" ucap Sammy mengambil tas tidak lupa dokumenya yang dibawanya tadi meninggalkan ruangan
"aku akan mengantar phi"
"tidak. Kita ke boutique"
"boutique?" ulang Gulf penuh tanya karena tidak ada perjanjian sebelumnya
"kau sudah lama menundanya"
"tidak ada yang menunda phi...hanya.."
"kau memiliki pekerjaan yang lebih penting?"
"ini untuk kantor phi..untuk kita semua" jelas Gulf karena Mew terlihat tidak senang dengan topik mereka saat ini
"proyeknya sudah 70 persen. Kau sengaja menundanya? Tidak benar dengan kata-katamu? Atau karena wanita tadi?"
"phi aku memikirkannya dan tidak ada hubungannya dengan Sammy"
"kau dekat dengannya" Mew merajuk seperti anak kecil sekarang
Lagi Gulf membuang nafasnya berlutut didepan Mew "baiklah sekarang kita pergi" Gulf hendak mendorong kursi roda Mew sebelum ponselnya berdering dan meminta pada Mew untuk mengangkatnya dulu
"hai jagoan.."
".."
"..."
"da..daa.."
Yang menghubunginya adalah Lion meninggalkan Mew untuk duduk dikursi tempat nyaman bicara sebentar namun ketika berbalik Mew sudah tidak ada. Gulf pergi mencari dan ternyata Mew sudah pulang lebih dulu entah apa yang difikirkan laki-laki itu.
Sesampainya dirumah Mew mengurungkan dirinya sampai membuat semua khawatir
"kalian bertengkar?"
"tidak ma. Kami tidak bertengkar.."
"kau bisa membujuknya?" tanya Natcha sambil memberi nampan pada Gulf yang tidak bisa untuk berkata tidak pergi membawa
"phi tidak akan bicara padaku? Jika tidak, aku tidak tahu bagaimana berbaikan" ucap Gulf sambil bersandar pada daun pintu serasa sudah lama Gulf meletakkan nampannya dilantai dan ikut duduk disebelahnya tanpa terasa perutnya berbunyi karena belum sempat diisi Gulf mengabaikannya
"phi...bicaralah..aku tahu phi mendengarnya. Aku salah karena mengabaikan phi hari ini aku minta maaf, aku tidak mengulanginya lagi. Phi adalah prioritssku" masih tidak ada jawaban "baiklah, phi boleh tidak bicara padaku tapi phi tidak boleh melupakan untuk makan. Bukan pintunya phi" ucap Gulf panjang lebar putus asa apa yang harus ia lakukan
Gulf tidak menjalani setengah hati setelah menandatangi surat perceraiannya dan saat ini Mew adalah satu-satunya orang yang ia prioritaskan
Ceklek!
Buk!
"auh" Gulf mengaduh kepalanya terbentur lantai karena Mew membukanya saat ia tengah bersandar dan melamun "phi.." panggil Gulf senang dan tersenyum
"makanlah"
"jadi besok?" tanya Mew
"hm. Besok" ulang Gulf tersenyum
Bersambung...
Ok. Kita besok fitting. wkkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
MEWGULF || INTO YOUR HEART✅
Fanfic#7 gay 20/06/2020 #4 penggemar 29/08/2020 Seharusnya waktu tidak mempertemukan mereka jika waktu juga yang menyebabkan mereka berpisah. Gulf sudah hidup tanpa seseorang yang memperhatikannya jadi perlu membiasakan diri dengan kehadiran Mew yang tan...