Yang kemaren buat teori tentang Sammy-Gulf-Leon ini untuk kalian. Wkwk jujur sih nggak tau di antara mereka siapa yang lebih dikasihanin. Sama –sama sakit soalnya.
Selamat membaca...
Kepergian bukan satu-satuya cara menghentikan sebuah perasaan jika mereka terikat maka ikatan tersebut tidak akan terlepas ini masalah hati yang tidak semua orang bisa mengerti tapi jika dengan keinginan semua orang kepergiannya apa boleh buat.
“kau bisa istirahat aku akan membereskannya” ucap Sammy menghentikan Gulf yang membersihkan pakaian mereka pada koper
“tidak. Aku akan melakukannya”
Sammy duduk mencuri pandangan sesekali padaku
“katakan padaku”
“ya. Apa?”
“bukankah kau ingin mengatakan sesuatu padaku?”
“ehmm...sebenarnya...”
“Samm...kenapa kau ragu?” Gulf berhenti dan berbalik menatap Sammy
“bajingan itu datang” dengan satu tarikan nafas hal itu lolos dari kerongkongan Sammy. Hal yang ingin sekali Sammy katakan pada Gulf.“bajingan?” ulang Gulf membuat Sammy mengangguk mengambil tangan Gulf membawanya duduk disofa
“ya bajingan itu” Sammy mengangguk
“kapan? Dimana? Aku akan menghajarnya” Gulf penuh emosi beranjak tapi Sammy menahannya. Dulu sebelum pernikahan Sammy sudah menceritakan semuanya bahkan Gulf juga membantu mencari laki-laki yang tidak bertanggungjawab hilang tanpa jejak.
“kau tidak akan membuat masalah” ucap Sammy “pria itu datang dengan baik mengaku dan sudah membayar kesalahannya”
“lalu?” tanya Gulf“aku akan memaafkannya”
“samm!”
“sejak awal aku tidak melibatkan pria baik sepertimu. Maaf itu salahku. Selama ini kau bersamaku tanpa mengeluh. Kau menyelamatkan martabat keluargaku dan mengorbankan dirimu. Kau juga memberikan apa yang Lion inginkan. Laki-laki itu datang langsung pada papa. Gulf...aku tidak melarang hatimu tertaut pada siapa lakukan dan ikuti kata hatimu”
“selama ini kau sudah menepati janjimu dengan baik. Kau dibenci semua orang kau menahannya tidak mengatakan kebenaran tapi kali ini aku akan menebusnya, aku sudah menyiapkan surat cerai” Sammy menyerahkan dokumen tersebut “kau bisa langsung menandatanganinya dan akan diproses oleh pengacara secepatnya” kalimat panjang yang secara perlahan dicerna oleh Gulf
“aku tidak akan bercerai” ucap Gulf cepat
“Gulf...”
“aku bilang tidak akan bercerai. Aku mohon jangan lakukan itu” seketika Gulf panik memohon pada Sammy
“kenapa semua orang tidak menginginkan aku? Kenapa?!”
Sammy menarik Gulf kedalam pelukannya menenangkan“aku bukan tidak menginginkanmu Gulf tapi kau sendiri harus mengejar apa yang kau inginkan, lihat aku” Sammy mengurai pelukannya dan memegang kedua bahu Gulf menatap padanya “yang kau inginkan adalah Mew. Kebahagiaanmu adalah bersamanya. Persetan dengan saudara jika kau tidak bisa sampai melewati satu jalan masih ada jalan lainnya yang bisa kau tempuh”
Suara keributan diluar mengusik mereka melihat ada beberapa orang berpakaian serba hitam dan keamanan dirumah Sammy lumpuh olehnya
“siapa kalian?!” tanya Sammy langsung mengambil Leon yang histeris melihat perkelahian
“mereka anak buah papa” ucap Gulf
“apa yang kalian inginkan?” tanya Gulf berdiri didepan Sammy melindungi dengan tangannya
“tuan mengirim kami untuk pergi kerumah sakit” ucap salah dari mereka
“rumah sakit” ulang Gulf
“kami tidak memiliki waktu. Mohon kerjasamanya” mempersilahkan Gulf lewat
“kau yakin?” Sammy menahan Gulf dan Gulf mengangguk setuju pergi kerumah sakit
Dirumah sakit Mew membuat sangat kekacauan sekarang dikunci dalam ruangan ada papa dan mamanya juga disana. Gulf memberanikan diri untuk masuk.
“aku disini kau bisa tenang” ucap Gulf perlahan mendekat “lepaskan itu” tunjuk Gulf pada beling yang ada ditangan Mew dan mengambil kasa menutupi luka itu setelah Mew membuangnya sambil disaksikan oleh orangtua mereka
“apa yang phi fikirkan?” tanya Gulf. Saat ini Mew lebih tenang tapi masih belum dapat bicara “phi tau..phi selalu membuat kekacauan. Papa dan mama sangat mengkhawatirkan phi” ucap Gulf melihat keluar dimana ada papa mamanya melihat
“phi tahu. Aku dan Sammy akan kembali” kalimat itu membuat Mew memegang tangannya dan menggeleng “phi tidak ingin aku pergi?” Mew menggeleng lagi membuat Gulf tersenyum mengambil tangan Mew dan mengusapnya “kalau begitu istirahatlah”
Setelah terlihat Mew tertidur Gulf keluar melihat orangtuanya khawatir diluar 'kali ini aku harus mengabaikan kalian’ ucap Gulf dalam hati memandang mereka dan berbalik“Gulf” panggil sang mama
Gulf berhenti dalam hatinya bergumam ‘jangan berbalik tolong jangan’ pinta hatinya pada dirinya sendiri. Gulf bisa mengabaikan panggilan itu dan berjalan tapi satu tangan menahan tangannya
“jangan pergi” ucapan itu mampu membuat Gulf mengangkat wajahnya melihat orang yang sama untuk memohon padanya “demi phimu jangan pergi”
Genggaman ditangannya Gulf tidak lagi merasakan kehangatan karena kini hatinya sudah beku.Penolakan yang didapat tapi kenapa dirinya harus bertahan untuk orang lain akan tetapi apa yang dikatakan Sammy tidak salah kebahagiaannya saat ini adalah Mew. Mew adalah satu-satunya orang yang menginginkannya.
“aku akan mencari udara” ucap Gulf melepaskan genggaman itu
Tapi tangannya kembali ditarik oleh sang mama “berjanjilah pada mama kau tidak akan pergi”
“aku tidak pergi” ucap Gulf datar tanpa memandang pada orang yang bicara padanya
Hati Gulf tidak terbuat dari batu sehingga tidak dapat melihat betapa tulusnya sang mama sedang memohon, disatu sisi Gulf merasa menyaksikan itu sakit atas apa yang sudah terjadi belakangan ini dengan apa yang dialaminya dulu.
Mama adalah satu-satunya yang ia miliki saling bergantung tapi kini tempat itu bukan lagi milikinya melainkan ada orang lain yang menggantikannya orang itu adalah Mew, phinya, orang yang ingin bersamanya dan ia ingin bersama orang itu.
Untuk kali ini tidak apakan egois?
Bersambung..
Yeyayy ada yang mau jadi duda nih ceritanya. Wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
MEWGULF || INTO YOUR HEART✅
Fanfiction#7 gay 20/06/2020 #4 penggemar 29/08/2020 Seharusnya waktu tidak mempertemukan mereka jika waktu juga yang menyebabkan mereka berpisah. Gulf sudah hidup tanpa seseorang yang memperhatikannya jadi perlu membiasakan diri dengan kehadiran Mew yang tan...