Ia..iaa..mereka bukan saudara kandung seperti harapan kalian. Hehehe
Lagi ngebut karena udah lama nggak up.
Selamat membaca...
Gulf keluar dari rumah pergi kemana kakinya berlari menatap langit yang sedang gemuruh sepertinya langit sedang berduka pertanda hujan akan segera turun mungkin untuk menemaninya menangis bersama. Gulf sangat-sangat membenci keadaan ini.
"kau memberiku banyak kesengsaraan kenapa tidak kau sudahi saja! kenapa?!" Gulf berteriak seperti kesetanan ditengah jalan tubuhnya berlutut di aspal "kau memberiku harapan hanya sebentar. Apa aku tidak layak?! Hah!" seiring teriakan itu petir ikut terdengar
Tidak tahu harus bagaimana Gulf marah pada takdir tidak sejalan dengan keinginannya
Fakta orangtuanya cukup membuatnya terguncang namun dibalik itu ia senang bukan senang orangtuanya sudah tidak ada tapi senang akan kebersamaannya dengan Mew tapi setelah mendengar percakapan Mew hanya bermain dengannya tidak ada lagi kepercaan dirinya yang tersisa.
Gulf berdiri dengan lemah melihat cahaya dari kejauhan semakin dekat. Setelah cahaya mungkin untuk mengimbanginya adalah kegelapan. Semuanya gelap. Suara bising disekitar tidak membuat Gulf untuk membuka matanya yang berat.
"dokter! Dokter!"
"Gulf...Gulf"
"anda bisa mendengar saya?"
Perlahan Gulf membuka matanya dan meringis kepala yang berdenyut
"Sam?" panggil Gulf setelah dirasa itu adalah Sammy
"ia..ini aku. Dok..bagaimana keadaannya?"
"sementara keadaannya sudah stabil. Biarkan tuan Gulf istirahat sebentar. Kami akan melakukan rotngen untuk pemerikasaan lebih lanjut"
"baik dok, terimakasih" ucap Sammy kemudian duduk disamping Gulf yang tampak gelisah
"kau tak apa? Gulf?" Sammy sangat khawatir melihat keadaan Gulf. Kemarin Sammy secara tidak sengaja berada ditempat Gulf kecelakaan dan langsung mengambil tindakan untuk membawanya kerumah sakit. Luka Gulf sangat parah kepalanya diperban dan luka ditangannya sangat mengerikan
Hiks hiks
Dan saat ini Gulf menangis tentu saja Sammy sangat terkejut karena selama ini orang yang memberinya kekuatan tampak sangat tidak berdaya
"Gulf..ada apa? Kau membuatku takut" ucap Sammy namun Gulf masih saja menangis
"Gulf" panggil Sammy lagi
Kekhawatiran semakin bertambah karena saat ini Gulf memukul dirinya sendiri
"dok!..dok!" panggil Sammy keluar memanggil dokter yang menanganinya
Gulf kembali tenang setelah diberi obat bius.
"apa yang terjadi dengannya dok?" tanya Sammy setelah dokter memberi Gulf obat bius masih tampak sisa airmata diwajahnya
"kemungkinan pesien masih trauma atas kejadian ini. Ini masih analisa sementara setelah pasien siuman akan diperiksa untuk kondisi apa yang dialami pasien"
"baik dok. Dia membuatku khawatir"
Sammy melihat Gulf tidak tahu apa yang terjadi, sebelumnya Gulf menghubunginya dengan ceria mengatakan mereka bisa menikah segera. Atau apa ada hubungannya dengan Mew? Fikir Sammy
"apa yang terjadi?" mendengar pertanyaan itu Sammy berbalik melihat Mew berdiri disana
"keadaan seperti ini kau baru memberitahu kami!" dengan nada bicaranya Mew terdengar marah
Sammy menarik nafas berat ini memang kesalahnnya tidak memberi tahu pada keluarga dengan cepat tapi saat itu Sammy sangat panik bahkan ponselnya entah terjatuh dimana
"aku tidak akan berdebat. Aku tidak sengaja bertemu dengannya dijalan. Aku mengambil tindakan dengan membawa kesini" Sammy jelas tidak mau disalahkan. Mereka sama-sama khawatir pada keadaan Gulf
"bagaimana dengan tangannya?" mendengar atau tidak Mew langsung menanyakan tangan Gulf yang diperban
"dokter mengatakan tubuhnya terlempar jauh jadi kemungkinan mengenai jalan. Tapi apa kalian baik-baik saja?"
"kau pergi ke Kwitong?"
"Kwitong?"
"Gulf perjalanan bisnis selama 3 hari"
"tidak. Gulf mengalami kecelakaan dari rumah sakit terdekat"
"disini?" tanya Mew karena Gulf tidak memberitahu tentang kepulangannya dan setelahnya mereka diam melihat Gulf yang tertidur pulas.
Pagi ini saat membuka mata orang pertama yang dilihat Gulf adalah Mew terasa hangat dengan tangan itu yang mengusap rambutnya pandangan keduanya bertemu, lembut. Gulf terus menatap tidak berkedip takut jika berkedip mimpi ini akan sirna
Perlahan tangannya yang lain terulur untuk meraih wajah itu "phi...krub..." panggil Gulf memejamkan matanya bersamaan air matanya jatuh. Mimpi adalah bunga tidur lambat laun ia akan pergi. Hentikan! Pekiknya
"bayi Kana sangat cengeng" dengan tangan yang menghapus disudut matanya
Gulf cepat membuka mata sentuhan pada wajahnya
"phi?"
"hmh.. phi"
Gulf bangkit langsung menabrak tubuh itu "phi..phi" panggilnya berkali-kali
Dengan lembut Mew mengurai pelukan mereka "kau benar-benar bayi" ucap Mew gemas namun bagi Gulf tidak cukup untuk memeluknya langsung menempelkan bibirnya pada bibir Mew kemudian kembali memeluk Mew dalam.
Perasaannya ia tumpahkann pada Mew dalam pelukannya walaupun orang yang memberinya luka namun juga dengan obatnya.
"kau harus mendapat hukuman karena pergi tanpa pamit" ucap Mew sambil menggelitik Gulf
"phi menyakiti pasien" bela Gulf menghindar
Gulf bahagia detik ini.
Ehemm..ehemm
Natcha yang baru saja datang berdehem
"ma" panggil Gulf
"kau tak apa?" tanya Natcha duduk dan Mew beralih
Gulf menggeleng "tidak ma. Tidak apa-apa"
"kau masih bilang tidak apa. Lihat kepalamu juga tanganmu" tunjuk Mew sewot
"tidak apa phi. Sebentar lagi akan sembuh. Phi juga sudah sembuh" tunjuk Gulf pada Mew yang berdiri disisinya
"aku orang yang melakukan perawat" jawab Mew dan Gulf tidak melanjutkan karena Mew terlalu cepat sembuh untuk orang yang duduk dikursi roda beberapa hari
"dimana Sammy?" tanya Gulf kemudian sejak sadar Sammy belum terlihat
"kau menanyakann temanmu?"
"aku belum sempat berterimakasih padanya. Tolong hubungi dia untukku"
Mew mengambil ponsel disakunya dan melemperkannya pada Gulf "kau bisa menghubunginya sendiri" setelah mengatakan itu Mew pergi keluar dengan Gulf meremas ponsel tersebut.
Bersambung...
Kissnya santai jangan ada yang protes!...wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
MEWGULF || INTO YOUR HEART✅
Fiksi Penggemar#7 gay 20/06/2020 #4 penggemar 29/08/2020 Seharusnya waktu tidak mempertemukan mereka jika waktu juga yang menyebabkan mereka berpisah. Gulf sudah hidup tanpa seseorang yang memperhatikannya jadi perlu membiasakan diri dengan kehadiran Mew yang tan...