Selamat membaca...
🏀🏀🏀
Dengan bola basket ditangan Gulf mengoper dan bermain sendiri karena tidak ada orang dilapangan tengah malam seperti ini juga tidak seserius itu Gulf berkali-kali melempar bola ke ring tapi tidak ada yang berhasil masuk kelingkaran itu akhirnya Gulf hanya melempar sembarang bola dan keluar dari lapangan.
Samar Gulf melihat orang diatas bolanya. Bayangan laki-laki tinggi dan benar
"apa yang kau lakukan disana? Seperti hantu" ucap Gulf mengambil bolanya setelah dioper oleh laki-laki tersebut
"kalau begitu lawan hantu ini" ucap laki-laki itu mencuri bola ditangannya dan melempar bola ke ring dan berhasil. Begitu mudah? Orang itu menatap Gulf dengan sombong berusaha untuk merebut bola namun lagi-lagi orang itu dilempar kering dan masuk. Laki-laki itu sangat angkuh akhirnya Gulf tidak bisa melawan memilih mundur dan duduk dibahu lapangan
"payah" ejek orang tersebut dan ikut duduk disamping Gulf
"kau sedang menyerang?" tanya Gulf mengangkat dagunya
Laki-laki itu mengangkat kedua bahunya dan menguap
"lalu...kau, apa yang kau lakukan disini?"
"..."
Tidak ada jawaban. Gulf mendengus. Lalu bangkit meninggalkan orang tersebut.
"tunggu sebentar, beberapa menit lagi" pinta laki-laki itu akhirnya Gulf mengangguk dan kembali duduk. Mereka hanya diam ditengah lapangan tersebut menatap langit malam.
Pagi hari Gulf terbangun karena udara yang menyentuh kulitnya juga Acha yang menjilati wajahnya dan terkejut dimana laki-laki yang semalam bersamanya hanya ada jaket yang menutupi tubuhnya lalu menatap Acha didepannya "Acha...apa yang kau lakukan disini. Ini sangat pagi untuk berolahraga" ucap Gulf dan menarik Acha untuk pulang bersama
Sesampainya didepan pintu Gulf jongkok didepan Acha "Acha...dengar, kau tidak boleh pergi sendiri. Itu berbahaya mana tanganmu dan berjanji padaku" ucap Gulf mengulurkan tangannya seolah mendengar apa yang dikatakan Acha mengangkat tangannya dan mengibaskan ekornya
"kau sudah berjanji, sekarang masuklah" ucap Gulf berdiri dan membuka pintu untuk Acha
Gulf memutar untuk kembali ke gubuk. Digubuk terlihat sepi mungkin mamanya sedang memasak fikir Gulf dan melihat sepeda terparkir didepan rumahnya dan terkejut itu sepeda baru. Apa ada yang datang? Tapi rumah sangat sepi bahkan pintunya tertutup pelan Gulf mendorong dan
'Tara!!!'
Gulf terkejut ada mamanya dibalik pintu untuk mengejutkannya
"ma...mengagetiku saja!" rengek Gulf memegang dadanya
"kau terkejut? Seharusnya mamanya yang berkata begitu. mama bangun tapi kau tidak dikamar" ucap mamanya kemudian
"aku mencari angin" ucap Gulf duduk dikursi untuk sarapan karena sudah disiapkan oleh mamanya "sepeda diluar punya siapa ma, tuan muda?" ucap Gulf
"tidak, punyamu" ucap sang mama
"aku?" Gulf menunjuk dirinya sendiri
Mamanya tersenyum lalu mengangguk dan menyerahkan seragam pada Gulf "mulai hari ini kau akan pergi kesekolah"
"sekolah, maksud mama?" ucap Gulf masih tidak mengerti apa yang baru saja dikatakan oleh sang mama karena Gulf tahu itu sangat mustahil
"mama sudah mendaftarkanmu kesekolah terdekat dan hari ini kau akan kesekolah dengan sepeda baru" ucap mamanya
"benarkah ma? Aku sedang tidak bermimpi" ucap Gulf bersemangat berlari keluar melihat sepeda yang ia lihat tadi memperhatikan sepedanya berkali-kali "aku akan mencobanya ma" ucap Gulf senang. Perasaan itu melambung.
"sudah segera bersihkan diri dan berangkat kesekolah" pinta mamanya dan Gulf bergegas mengambil seragamnya dan menggantinya dikamar mandi
"bagaimana ma?" tanya Gulf merapikan seragamnya
"anak mama tampan" puji mamanya dan Gulf melengkungkan jarinya dibawah dagu. Mereka tertawa bersama.
Hari pertama sekolah. Gulf mengayuh sepedanya dengan santai menuju sekolah yang disebut oleh mamanya tadi. Gedung yang menjulang tinggi kini dihadapannya banyak orang yang berdatangan dengan mobil yang bagus, mereka juga sepertinya berpakaian mahal.
"dimana aku bisa memarkirkan sepedaku?" tanya Gulf pada penjaga
"sebelah sana" tunjuk penjaga dan Gulf berterimakasih lalu memarkirkan sepedanya
Gulf menyusuri gedung sekolah mencari ruang kelasnya dimana ia harus naik beberapa lantai tapi anehnya semua orang entah kenapa menatapnya. Apa yang salah pada dirinya? Gulf terus berjalan dan sesekali menatap kebelakang tapi wanita ataupun laki-laki yang mengikutinya diam Gulf menggeleng dan sampai dalam kelasnya
Buk!
'auch' Gulf mengaduh pelan dan mengibaskan tangannya karena menahan sebuah bola yang mengarah kewajahnya dan menangkis dengan tangan.
"kau tidak apa? Aku Sammy wakil ketua kelas. Kau Gulfkan murid pindahan?" tanya Sammy dan mengambil bola tersebut melempar kembali kebelakang tepat pada orang yang melemparnya tadi tapi kali ini Sammy membalasnya sengaja melempar disaat orang itu lengah dan mengenai keningnya, mungkin akan sangat sakit. Ups!
"eh, ya...Gulf, senang berkenalan denganmu" jawab Gulf pelan dan seketika teman-teamannya mendekatinya mencubit pipinya sampai sakit
Tiba-tiba pintu terbuka dengan kasar dan semua orang menatap namun yang ditatap balik menatap dengan acuh dan berkata
"ingin belajar dilapangan?" hanya itu. Semua orang berlarian kembali ketempat duduk masing-masing "dan kau?"
"dia.." Sammy angkat bicara
Tapi mata itu menatapnya "aku tidak bertanya padamu" ucapnya
"aku Gulf murid pindahan" ucap Gulf cepat. Sepertinya orang itu tidak bersahabat sama sekali bahkan semua orang takut padanya
"dengar, hari ini tidak ada keributan!" ucap orang itu dan duduk dibangku
"kau bisa duduk bersamaku" ucap Sammy melambai pada Gulf dan Gulf mengiyakan untuk duduk bersama Sammy
Jam istrahat Sammy mengajak Gulf berkeliling seharusnya sang ketua kelas yang melakukannya tapi karena ada wakil maka diwakilkan.
Tbc.
Udah tau ya siapa ketkelnya...
Follow instagram @busamvung_id
KAMU SEDANG MEMBACA
MEWGULF || INTO YOUR HEART✅
Fanfiction#7 gay 20/06/2020 #4 penggemar 29/08/2020 Seharusnya waktu tidak mempertemukan mereka jika waktu juga yang menyebabkan mereka berpisah. Gulf sudah hidup tanpa seseorang yang memperhatikannya jadi perlu membiasakan diri dengan kehadiran Mew yang tan...