1

18.1K 924 76
                                    

Holayyy...hepi weekend yuhh

🏀🏀🏀

Gulf Kanawut adalah remaja yang kini menginjak dewasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gulf Kanawut adalah remaja yang kini menginjak dewasa. Banyak yang sudah ia mengerti dan pahami tanpa harus dijelaskan. Seperti saat ini, melihat mamanya mengemas barang-barang mereka yang artinya mereka akan pindah. Gulf nama panggilannya tidak menanyakan apa-apapun melainkan membantu mamanya berkemas. Jika bertanya itu akan membuat mama entah kenapa akan sedih fikirnya.

"kenapa kau tidak bertanya?" tanya mama yang heran dengan sikap diam Gulf

Gulf menggeleng "kita sudah sering pindah jadi tidak masalah ma" balas Gulf membuat mamanya merasa tidak enak hati mengusap kepala Gulf dengan sayang

"maafkan mama" ucap wanita itu lembut

"tidak apa ma. Kali ini kita akan kemana?" Gulf juga merasa sedih harus pindah-pindah setiap waktu membuat sekolahnya berantakan. Selalu saja ada masalah pada setiap tempat tinggal mereka. Jadi Gulf tida bertanya apa-apa. Mamanya pasti juga dalam kesulitan dirinya tidak ingin menambah kesulitan itu.

"mama sudah mendapatkan panggilan pekerjaan kita akan kesana dan tinggal disana" ucap mamanya senang membuat Gulf ikut senang. Mamanya selalu memecahkan masalah mereka satu hal yang paling dikagumi Gulf dari sang mama. Bersikap tenang dalam melakukan apapun.

Entah sudah berapa lama mereka berkendaraan sampai berhenti didepan sebuah rumah mewah. Gulf hanya mengikuti ketika kedatangan mereka disambut oleh penjaga yang membuka gerbang, luar biasa sampai Gulf tercengang setelah gerbang terbuka pemandangan yang sangat cantik siapapun pemiliki rumah ini pasti sangatlah kaya. Sehingga mendesain rumah sedemikian rupa. Air mancur, kolam, bunga-bunga dan banyak lagi hiasan yang tidak tahu namanya.

Sampai didepan pintu mereka disambut oleh wanita paruh baya yang Gulf yakini sebagai pekerja, tersenyum pada mereka "saya Juminten asisten rumah tangga "mari, nyonya sudah menunggu" perempuan yang bernama Juminten itu terdengar ramah dengan tutur katanya yang sangat lembut menggambarkan usianya.

Mereka masuk dituntun oleh Juminten kesebuah ruangan setelah mengetuk dan mendapat jawaban mereka masuk sedangkan Juminten pamit.

Didalam ruangan sudah ada yang menunggu mereka nyonya yang Juminten sebut sangat menggambarkan nyonya besar pada wanita lanjut usia tersebut dengan kemewahan apa yang dikenakannya. Menatap mereka tajam seolah siap menusuk siapa saja yang mengusiknya.

"ini...Gulf putra Natcha" Gulf diperkenalkan pada nyonya besar tersebut mau tidak mau Gulf memberi salam tapi diacuhkan lalu menatap mamanya yang seolah mengatakan tidak apa-apa.

"saya ingin bicara empat mata" ucap nyonya itu dingin kemudian Gulf keluar ruangan setelah pamit pada mamanya.

Diluar Gulf bersandar pada dinding memainkan kakinya dengan lantai wajahnya berkerut mengkhawatirkan sang mama entah apa yang dibicarakan oleh nyonya besar pada mamanya tapi Gulf berharap apapun pembicaraan mereka tidak membuat mamanya bersedih jikapun mamanya tidak bekerja disini.

Saat menunggu Gulf sudah mondar mandir berulang kali tapi mamanya tidak juga keluar untuk mengusir rasa khawatir dan juga rasa bosan Gulf melangkahkan kakinya keluar mencari angin benar saja diluar ada Juminte dan juga beberapa asisten rumah tangga yang sedang merawat kebun. Mereka semua terlihat baik. Karena mereka serempak menyapanya setelah Juminten memperkenalkan dirinya.

"kau disini?" Gulf terkejut mamanya sudah didepannya

"ma"

"Natcha" mereka saling mengenal dan saling memberi salam

"ayo..saya antar kebelakang" Gulf dan Natcha mengikuti Juminten yang mengantar mereka ketempat tinggal

Gulf terdiam melihat rumah tersebut. Rumah tua yang terlihat usang dan kumuh tidak terawat begitupun disekitarnya setelah melihat kedalam Gulf baru menyadari jika ini bukan gudang tapi rumah yang tidak terawat melihat ke arah mamanya yang malah tersenyum melihat rumah tersebut

"ma" panggil Gulf

"ya?"

"apa kita akan tinggal disini?"

Natcha mengangguk "mama diterima bekerja disini dan kita akan tinggal, ayo...anak mama tidak boleh mengeluh" meskipun begitu Gulf tersenyum mamanya terlihat senang dengan keadaan ini kenapa dirinya tidak.

Seharian waktu mereka habiskan untuk membersihkan rumah. Tidak lupa Juminten dan asisten rumah tangga yang lain membantu mereka. Mamanya sangat telaten dan pekerja keras rumah ini disulap dengan sangat menawan. Meskipun terlihat lelah mamanya terus tersenyum dan memberinya semangat

"apa aku mendapat kamar?" tanya Gulf antusias saat mamanya memanggil dan memperlihatkan kamar yang sudah dibersihkan

Mamanya mengangguk

"kau mendapatkannya"

Gulf langsung memeluk sang mama. Impiannya sejak dulu untuk memiliki kamar sendiri "aku akan menggambar disini dan meletakkan barang-barang kesukaanku disini dan disini disini aku akan menambahkan meja dan kursi untukku belajar..." Gulf terdiam. Belajar? Sejak kapan dirinya memiliki tugas dari sekolah. Sekolah? Entah sejak kapan dirinya tidak lagi ketempat itu bahkan sudah lupa lalu tersenyum pada mamanya tidak ingin membuat mamanya sedih.

"kau ingin kembali bersekolah?" tanya sang mama

"tidak ma"

"mama akan mengusahakannya setelah mendapat gaji, mama janji"

"ma" panggil Gulf

Mamanya mengusap kepala Gulf dengan lembut "mama akan berusaha sayang, mama janji" Gulf hanya mengangguk pelan tidak ingin menanam harapan palsu pada dirinya walaupun mamanya tidak pernah berbohong tapi janjinya kali ini sangat mustahil untuk terwujud.

"lalu apa yang harus kita kerjakan ma?" tanya Gulf kemudian

"kau istrahat saja. Mama akan membantu memasak sebentar lagi waktu makan malam"

Gulf mengangguk. Kembali membersihkan kamar dan menata barangnya tidak berhenti tersenyum mengigat dirinya memiliki kamar sendiri jika mengingat dulu mereka bahkan untuk memiliki tempat tidurpun sulit.

Tbc.

Jangan lupa vote komen follow ya...
Instagram @busamvung_id

MEWGULF || INTO YOUR HEART✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang