Helowwww pageee semuanya...
Makasih yang follow vote plus komennya ya...
Selamat membaca....
Sesuai janji Gulf membiarkan Mew mengantarnya pulang jalan yang ditunjukkan Gulf adalah jalan yang selama ini ia lewati itu artinya bukan pintu utama. Saat sampai Mew merasa kebingungan tempat yang familiar karena tembok yang sama tapi Gulf tidak membiarkan Mew bertanya dan meminta untuk mengikutinya.
Mereka disambut oleh Acha yang sedang bermain dengan mamanya
"ma" panggil Gulf
Mew yang melihat itu "ma?" tentu saja Mew belum mengerti
"kalian sudah pulang? Ayo sarapan...papa sudah menunggu" ajak sang mama yang sudah diberitahu jika mereka akan pulang bersama
Gulf berlutut untuk menyapa Acha menggosok lehernya "kau menunggu siapa? Aku atau tuan muda?" tanya Gulf tersenyum lama sekali sejak dirinya tidak memanggil Mew sebagai tuan muda dan melihat ke arah Mew dalam wajah kebingungan
"kau akan tahu..ayo" lanjut Gulf menuntun mereka masuk
Diruangan sudah ada nyonya, papa, mama dan mereka berdua
Mew mematung sesaat Gulf yang pergi mengambil tempat duduk disana
"kau akan terus berdiri disana?" tanya sang papa
Mew melihat sang papa yang sudah mulai dengan sarapannya
"apa ini?" tanya Mew
"bukankah papa sudah katakan kau punya adik" dan menatap pada Gulf dan Mew mengikuti
"phi krub..silahkan duduk disebelahku" Gulf memanggil dengan lembut dan menepuk tempat duduk disebelahnya
"ia cepat duduk disebelah adikmu" kali ini sang mama yang meminta
"apa? Jadi.." seperti mendengar suara petir kenyataan yang menghantam pada awalnya Mew memang diberitahu bahwa dirinya memiliki adik tapi dengan beberapa alasan menunda pertemuan jika seperti ini Gulf sudah tahu bahwa mereka bersaudara?
Mew berajalan kearah Gulf "kau tahu?" tanya Mew langsung tatapannya tajam berbeda sejak beberapa waktu lalu
"krub" jawab Gulf pendek
"hah. Kau membodohiku?!" Mew berteriak dan menarik kerah Gulf membuat semua orang terkejut. Mew yang seharusnya sudah kembali. Emosi tinggi. Tidak melihat tempat yang disaksikan.
"phi!" Gulf memanggil dengan sopan membuat Mew prustasi
"aku bukan phimu, brengs*k!"
"Mew"
"Mew!!!"
Kedua orangtua memanggilnya
"ini kejutan yang kalian siapkan? Sangat bagus sampai aku ingin muntah!" kemudian Mew melepaskan tangannya dan mendorong Gulf lalu pergi kekamar tidak mendengar untuk kembali ketika orangtua memanggil
"sesuatu telah jatuh ke atap rumahku" ucap nyonya besar masih menunjukkan ketidak sukaannya pada menantunya
"anak itu tidak bersikap baik. Aku akan mengajarinya" ucap sang papa hendak pergi tapi dihentikan oleh sang mama untuk membiarkan Mew tenang walaupun mamanya juga tampak sedih
Kemudian mata Gulf jatuh pada hidangan diatas meja yang semua bisa dikatakan kesukaan Mew kembali melihat sang mama dan Gulf lemah merasa sangat bersalah atas kejadian ini dan ikut pergi kelantai atas sudah ada Acha didepan pintu
"kau ingin masuk juga?" tanya Gulf pada Acha seolah tahu keinginannya
Tok! Tok!
"phi krub.."
Tok! Tok!
"phi krub tolong buka pintunya" ucap Gulf sambil menekan gagang pintu tapi itu tidak terkunci "karena phi tidak menjawab maka aku anggap phi setuju" Gulf mendorong pintu tersebut keadaan ruangan yang gelap dan Gulf pergi mencari saklar dan ada Mew yang duduk diujung tempat tidur membuat Gulf terkejut
"phi membuatku terkejut" ucap Gulf hendak duduk tapi sebelum itu terjadi pemilik kamar sudah mengintrupsinya
"keluar"
"phi" panggil Gulf lagi
"aku bilang keluar! Keluar!" Mew saat ini sangat marah dan menyeret Gulf keluar lalu membanting pintu dengan keras
Gulf kembali kemeja
"dia tidak mendengarkan?" tanya sang mama cepat
Gulf menggeleng lemah
"memangnya siapa yang harus cucuku dengarkan!" kalimat nyonya besar yang sarkas
"ma" kali ini sang papa menegur
"mama mengatakan yang sebenarnya. Kau putra mama atau bukan? Mama tidak pernah benar dimata kamu. Mama selesai" satu orang lagi meninggalkan ruang makan dan kini mereka bertiga diam sesaat sebelum Natcha membuka suara
"kenapa suasana hati Mew berubah padahal kemarin dia tidak mengatakan apa-apa. Apa semalam terjadi sesuatu?" tanya sang mama yang masih menunjukkan rasa ke khawatirannya dan Gulf tidak harus menjawab bagaimana memilih menatap sang papa meminta untuk dijawab
"anak itu selalu semaunya. Nanti dia akan membaik"
"baiklah" mendengar itu akhirnya Natcha sedikit terlihat tenang
Kini Gulf tidak lagi tinggal digubuk karena papanya yang meminta untuk mereka tinggal didalam rumah dan Gulf mendapatkan kamar disamping kamar Mew yaitu kamar Acha dan Acha yang diungsikan meskipun awalnya Gulf tidak setuju tapi kemudian mamanya meminta tentu saja Gulf langsung luluh
Suara pintu dibuka
"apa yang kau lakukan disini?"
"phi krub" Gulf berbalik melihat Mew yang masuk kekamarnya
"kau tidak dengar aku bertanya"
"em..em..." Gulf ragu untuk menjawab tapi setelah melihat seisi kamar Mew jadi mengetahui ini bukan lagi kamar Acha "kau..berani sekali..Pergi! Aku bilang pergi!" lagi Mew menarik Gulf untuk keluar dari kamar sampai Gulf jatuh ke lantai
"ada apa ini?" tanya sang papa
Sedangkan mamanya membantu Gulf untuk bangun
"papa tanya ada apa ini?!" tanya sang papa meninggikan suaranya tapi itu tidak membuat Mew takut dengan masih diam
"dimana Acha?" itu pertanyaan Mew
"papa memindahkannya kebelakang. Gulf perlu kamar untuk tinggal"
"tapi ini kamar Acha!" ucap Mew cepat
Plak! Satu tamparan mendarat dipipi Mew membuat Gulf dan mamanya terkejut karena walaupun Mew selalu membangkang tidak pernah seperti ini
"papa sudah mentolerin ini"
"heh. Aku akan mengingat ini"
Mew kembali masuk kamar dan membanting pintu
"kau tidak apa?" tanya mamanya
"tidak apa ma"
Sedangkan sang papa cepat pergi dari sana
"kembali istirahat"
"ya ma"
Gulf kembali kekamar dan setelah mamanya pergi Gulf keluar dengan membawa obat menempatkannya didepan pintu kamar Mew dan membawa bantal dan selimut kebawah tujuannya adalah gubuk karena jika Mew tidak menyukai ia tinggal dikamar maka Gulf akan mengalah agar semuanya baik-baik saja.
Bersambung...
Mengalah bukan berarti kalah.
Sabar ya Gulf dibully terus sama Mew entar cinta dia..hahha
KAMU SEDANG MEMBACA
MEWGULF || INTO YOUR HEART✅
Fiksi Penggemar#7 gay 20/06/2020 #4 penggemar 29/08/2020 Seharusnya waktu tidak mempertemukan mereka jika waktu juga yang menyebabkan mereka berpisah. Gulf sudah hidup tanpa seseorang yang memperhatikannya jadi perlu membiasakan diri dengan kehadiran Mew yang tan...