38

2.8K 279 73
                                    

Selamat malam selamat membaca yawww

Gulf merasakan sangat bersalah atas apa yang terjadi pada Mew saat ini karena membuat keadaan kacau dan tidak mendengarkan Mew untuk tidak ditinggal, akibatnya ternyata Mew pergi menyusulnya dan terjadi kecelakaan dan saat ini mereka berkumpul dirumah sakit menunggu Mew yang masih di ruangan UGD.

Natcha pertamakali menemukan Mew yang bersimbah darah dijalanan dan Natcha masih pingsan diistirahatkan diruang lain ditemani sang papa sedangkan ada nenek juga asisten rumah tangga yang ikut menunggu Mew didepan ruangan.

Gulf menghampiri neneknya “nenek sebaiknya pulang saja aku akan menunggu phi Mew” ucap Gulf melihat kondisi sang nenek yang membutuhkan istirahat cukup

“aku akan menunggu” ucap sang nenek tanpa melihat Gulf

“nek” panggil Gulf pelan

“lebih banyak yang menunggu maka lebih baik” kalimat itu tidak terbantahkan Gulf berdiri dan menghampiri Juminten untuk mencari pakaian hangat untuk sang nenek dan Juminten mengiyakannya

“bagaiama dengan Mew?” pertanyaan Natcha yang baru datang dengan cepat Gulf menghampiri dan memapah Natcha untuk duduk

“ma...dokter masih mengurusnya. Mama sebaiknya istirahat saja” Gulf mengatakan karena mengkhawatirkan sang mama

“kenapa kau tidak mendengarkan phimu?” tanya Natcha membuat Gulf terkejut “jika kau mendengarnya maka tidak akan seperti ini” Natcha menangis yang dirangkul oleh sang papa

Membuat Gulf terdiam dan menelan ludahnya pahit. Tangannya terkepal. Benar jika dirinya sedikit saja mau mendengarkan Mew maka kejadian ini tidak akan terjadi.

“phi akan baik-baik saja ma” ucap Gulf tepat seorang dokter keluar dari ruangan mengahampiri semua

“bagaiamana dengan putra saya dok?” tanya sang papa

“ia dok bagaimana keadaannya?” tanya sang mama juga

“bagaimana cucuk saya dok?” sang nenek ikut bertanya pada sang dokter

Pertanyaan bertubi-tubi tersebut tidak memberi Gulf waktu yang baik

“semuanya bisa tenang. Kondisi pasien stabil” sang dokter menghentikan perdebatan para orangtua “bisa saya bicara dengan tuan? Silahkan” setelah bertanya dan sang papa mengangguk dokter mempersilahkan untuk pergi keruangannya.

Dokter memberitahu jika Mew kehilangan ingatan akibat benturan keras atau umum disebut penyakit amnesia menyebabkan seseorang tidak bisa mengingat fakta, informasi atau kejadian yang pernah dialaminya dengan jenis amnesia Retrograde dimana pasien tidak bisa mengingat atau memiliki informasi dan hal yang sudah terjadi baik ingatan yang baru terbentuk atau ingatan yang lama seperti masa kecil.

Beberapa kali Mew siuman dan mengamuk terpaksa dokter mengambil tindakan dengan membius dan mengikatnya demi keamanan pasien. Gulf melihat dari luar kaca tembus pandang phinya sangat menderita fikir Gulf dan ada sang mama yang tidak berhenti menangis

Setelah seminggu lamanya Mew dirawat dengan pemberontakannya begitupun dengan Gulf yang datang setelah bekerja untuk menjenguk dan berdiam diluar ruangan berjaga-jaga phinya membutuhkan sesuatu, untuk Sammy sangat mengerti keadaan ini sehingga tidak ada perdebatan diantara keduanya

“saya akan membantu” Gulf berdiri bicara pada suster yang membawa makanan dan mengambil nampan tersebut membawa kedalam
Mew menatapnya

“jangan takut aku tidak menyakitimu” ucap Gulf menarik kursi untuk duduk “phi tampak kurus sekarang pasti menyakitkan” Gulf menunduk memegang tangan Mew yang terikat ada bekas merah disana.

Gulf sangat sedih sedangkan Mew hanya diam memperhatikan Gulf memperlakukannya dengan lembut
“phi mau berjanji padaku? Jika phi bersikap baik aku akan meminta dokter melepas ini tapi jika tidak phi akan terus terikat seperti ini” lanjut Gulf

Mew langsung menggeleng

“anak baik” Gulf mengusap rambut Mew lalu kembali mengambil makanan menyuapinya.

Mew bersikap baik dalam beberapa hari dan ikatannya dilepaskan meskipun begitu belum ada kemajuan yang signifikan masih merasa was-was pada orang-orang dan tidak bicara hanya memberi ekspresi untuk menolak, rasa takut dan ingin dilindungi

Saat ini Gulf sangat stress karena tidak diperbolehkan untuk menjenguk sang papa meletakkan bodyguard didepan ruangan dengan alasan sterilisasi Mew dari siapapun kecuali dokter

“jadi bagaimana dengan phi Mew?” tanya Sammy pagi ini saat mereka sarapan bersama.

Gulf menggeleng

“bagaimanan kita tinggal sementara dirumah? Jika ada kita setidaknya mama tidak merasa kesepian” usul Gulf pada Sammy. Bagaimanapun Gulf harus berkomunikasi dengan Sammy karena mereka adalah keluarga

“mau bertemu nenek?” tanya Sammy langsung Leon dan Leon mengangguk entah kenapa anak itu seolah lupa apa yang sudah terjadi “Lion setuju maka aku tidak ada hak untuk menolak” ucap Sammy kemudian

“terimakasih” ucap Gulf lalu mengambil Leon membawa kegendongannya dan menerbangkannya diudara

“berhenti. Dia bisa muntah” tegur Sammy mengontrol kegirangan Gulf

“baiklah jagoan daddy harus berangkat. Kau bisa bersiap nanti aku jemput” kalimat manis dan Sammy mengiyakan mengambil Leon dan melambai pada kepergian Gulf. Daddy Leon.

Kedatangan Gulf dirumah disambut dengan tiket keberangkatan
“pa” panggil gulf disana tidak hanya ada papanya tapi juga ada mamanya

“Lion..bisa tolong ambilkan baju daddy dikamar sama mommy?” tanpa persetujuan Sammy pergi membawa Leon setelah dirasa sampai kelantai atas Gulf mendekat pada orangtunya

“phi Mew sedang sakit pa? Kenapa kita membicarakan ini, ma!?” tanya Gulf pada kedua orangtuanya

“ini waktu yang tepat untuk pergi Mew sudah melupakan semuanya” jawab sang papa

“ma” panggil Gulf meminta bantuan dari sang mama

Natcha mengangkat wajahnya “pergilah”

“aa..apa? Mama mengatakan apa?” tanya Gulf kembali “tidak. Mama tidak perlu mengatakan apa-apa” Gulf menggeleng-gelengkan kepalanya beralih pada sang papa “pa..kenapa?”

“mama minta kamu pergi, Gulf” kalimat ini menghentikan Gulf tanpa jawaban berbalik menatap sang mama lama tidak bisa untuk percaya airmata menggenang dan sekali kedip airmata itu jatuh dengan Gulf yang ikut lunglai kelantai kakinya seperti jelly setelah mendengar kalimat itu
Menepuk dadanya berkali-kali yang masih saja sakit

Dengan sisa kekuatan Gulf bergeser dilantai kearah sang mama yang duduk disofa memegang kaki sang mama

“kenapa ma? Katakan padaku, kenapa?” tanya Gulf sangat pelan karena suaranya tertahan

“benar kata papa. Mew sudah melupakanmu jadi biarkan apa yang sudah terjadi dan membuka lembaran yang baru. Kau sudah bersama Sammy ada Lion. Hidup bahagia na”

“kenapa aku tidak ada dilembaran itu ma?”

“karena kau memiliki lembaranmu sendiri. Mama sudah bersamamu selama ini jadi biarkan mama bersama phi kedepannya” jawab sang mama

Gulf menggeleng mengusap airmatanya dengan lengan memejamkan matanya membiarkan ia jatuh mengenai bibirnya hangat dan terasa asin

Bersambung...

Apa yang akan terjadi selanjutnya. Akankah pergi atau bertahan?

MEWGULF || INTO YOUR HEART✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang