Heyyo selamat membaca.
Ceritanya dimasukin ke readinglist ya..karena kadang wattpad suka error kayak riwayat bacaan ilang gitu aja...kalo nggak dimasukin ke readinglist. Happy!
Kegiatan Gulf sekembali adalah menjadi super sibuk siaga untuk kebutuhan Mew karena phinya hanya mau diurusi olehnya.
"mau mama ambilkan?" Natcha bertanya pada Mew saat sarapan pagi ini
Gulf yang datang dari dapur diam memperhatikan dari tempat terlihat Mew tidak menanggapi dan terlihat juga oleh Gulf mamanya berwajah sedih
"papa tidak ikut sarapan?" tanya Gulf dengan riang menarik kursi disamping Mew langsung mengambil hidangan untuknya dan juga phinya
"papa harus kekantor ada rapat untuk proyek phimu?"
"kenapa dengan proyek phi?" tanya Gulf penasaran
"phimu sedang sakit jadi papa akan mengusulkan untuk penundaan pembangunan"
"penundaan, kenapa harus ditunda ma? Proyeknya sudah lama dikerjakan. Jika phi sakit bisa digantikan" ucap Gulf karena proyek yang dimaksud adalah proyek yang sudah lama direncanakan dan sudah kontrak dengan investor. Gulf tau karena mertuanya ikut menjadi salah satu investor didalamnya yang dulu juga sempat Gulf pegang.
"mama tidak akan berdebat" putus Natcha
"ma" rengek Gulf tapi tidak mempan pada seorang Natcha "baiklah aku akan menyusul papa" Gulf berdiri bergegas memakai jasnya untuk pergi tapi Mew menahan tangannya
"phi bersama mama...aku harus segera bicara pada papa" bujuk Gulf tapi Mew menggeleng menolak untuk melepaskan tangannya
"tidak apa-apa, mama akan menjaga phi" putus Gulf menyentak tangan Mew dipergelangan tangannya dan berlari
Brak!!
Suara itu menghentikan langkah Gulf di ambang pintu diikuti jeritan Natcha kemudian. Ada disana Mew menjatuhkan piringnya dan tengah berusaha berdiri dengan menopang tubuhnya pada meja dan sudah dibawah kakinya beling
"phi!!" panggil Gulf berbalik dengan panik karena Mew masih berusaha untuk berdiri dengan keadaan kakinya yang sudah terluka "apa yang phi pikirkan? Cepat singkirkan!" teriak Gulf dibawah kaki Mew berusaha untuk melepaskan tapi Mew menepisnya kebelakang beralih menekung kedua lututnya kelantai dan langsung memeluk Gulf
"jangan pergi" paraunya
Gulf tidak dapat bernafas saat ini sampai kesadarannya kembali dan mengangkat kedua tangannya untuk membalas pelukan itu "aku disini" jawaban yang menenangkan Mew
Malam hari Gulf sengaja menunggu kepulangan sang papa untuk bicara
"menunggu papa?" sapa sang papa
"ia. Aku menunggu papa" jawab Gulf
"katakan"
"ya?"
"mama sudah mengatakannya pada papa untuk proyek phimu"
"oo..aku tidak tahu hasil rapat hari ini bagaimana tapi aku mengusulkan untuk proyeknya tetap dilanjutkan masalah phi Mew tidak ada bisnis yang harus ditukar ini murni untuk kelancaran dan citra baik perusahan pa" Gulf merasa sangat gugup
"baiklah"
"baiklah. Maksud papa?" tanya Gulf bingung
"papa suka pendapatmu kali ini. Good job" ucap sang papa
Gulf masih mematung atas sepeninggal sang papa seperti sikap yang aneh namun entah kenapa air mata Gulf jatuh begitu saja interaksi baik bahkan sangat baik
"menikahlah denganku" arah suara dari samping Gulf masih berpura-pura tidak mendengar
"aku bilang. Menikah denganku!!"
"Mew" panggil Natcha
"phi..saudara tidak menikah" ucap Gulf langsung entah sejak kapan mereka mulai berdebat soal pernikahan meskipun Gulf sudah menjelaskan panjang lebar jika mereka tidak akan bisa menikah
"saudara..saudara!! itu yang kau ulang-ulang. Jika mereka adalah papa dan mamaku kenapa aku tidak mengingat mereka. Kenapa hanya kau yang aku ingat! Baiklah...kalau begitu tunjukkan kartu keluarga kita untuk membuktikan jika kita benar-benar saudara!" kekeuh Mew
"phi.."
"kenapa, tidak ada?" tanya Mew menantang membuat Gulf bungkam karena sudah jelas akan jawabannya
"mew.." panggil sang papa
Mew beralih "papa tahu aku seperti ini? Mama juga?" atas pertanyaan itu semua orang diam
"alasan kenapa phi hanya mengingatku karena aku yang menyebabkan phi seperti!"
"penyebab?" tanya Mew dengan alir berkerut
"maafkan aku. Seharusnya aku bisa sedikit lebih tenang tidak akan membuat phi kehilangan ingatan. Ini semua salahku phi...maafkan aku" Gulf merasa sangat bersalah bahkan menebus dengan merawat tidak akan cukup untuk mengembalikan apa yang hilang dari ingatan Mew
"kalau begitu kau harus bertanggungjawab dengan cara menikah denganku!"
"phi!"
"berhenti memanggilku!" setelah berdebat Mew pergi kekamar dan mengurung diri disana
Papa, mama dan Gulf duduk diruang tengah memikirkan solusi dari keinginan Mew
Jika menikah mereka jelas bersaudara juga posisi Gulf saat ini yang seoarang suami jika tidak Mew akan dalam bahaya jika keinginannya tidak dituruti kekeraskepalaan yang tidak hilang setelah hilang ingatan
"jelas pernikahan ini tidak boleh terjadi ma"
"bagaimana dengan phimu? Dia akan sangat nekat nantinya" Natcha berkata tegas tidak ingin keputusan mereka gegabah
"kau bisa menuruti keinginannya" usul sang papa membuat Gulf dan Natcha menatap "untuk sementara. Setelah kau mengiyakan kau bisa membujuk Mew untuk menunda menikah sejalan pengobatan dan papa akan menyerahkan proyek sebagai pengalihannya"
Ide itu terdengar masuk akal karena Mew hanya mau mendengarkan Gulf. Mereka bertiga kompak mengangguk setelah menemukan ide.
Tok! Tok!
"phi tidak akan membuka pintu? Baiklah..aku akan mengatakannya dari luar. Jika phi memberi proposal padaku sekali lagi mungkin aku bisa memberi jawaban seperti yang phi inginkan.."
Pintu terbuka. Mereka bertatapan
"menikah denganku?"
"jika aku menikah dengan phi apa aku sudah bertanggungjawab?" tanya Gulf dengan tersenyum
Senyuman yang disambut oleh Mew "tentu"
"kalau begitu aku akan bertanggungjawab"
"kau tidak menipuku?"
Gulf menggeleng dan kali ini Gulf yang melangkah lebih dulu untuk membawa Mew kepelukannya. Sesuatu yang sudah lama diimpikan. Rasanya penantian itu sudah berakhir meskipun mungkin akan ada jalan lebih sulit yang harus mereka lewati.
Bersambung...
Proposal artinya melamar ya. Kenapa aku pakai kata ini? Karena menurut aku orang lebih banyak menggunakan kata ini dari pada kata melamar. Xixixi
Akan end beberapa part lagi.
Instagram @hanumja
KAMU SEDANG MEMBACA
MEWGULF || INTO YOUR HEART✅
Fanfiction#7 gay 20/06/2020 #4 penggemar 29/08/2020 Seharusnya waktu tidak mempertemukan mereka jika waktu juga yang menyebabkan mereka berpisah. Gulf sudah hidup tanpa seseorang yang memperhatikannya jadi perlu membiasakan diri dengan kehadiran Mew yang tan...