62

2.2K 229 36
                                    

Selamat pagi...

Selamat membaca..

Flashback

Seorang berseragam dokter itu berdiri tak berdaya diluar ruang rawat inap, tangannya memegang gagang pintu dan hatinya meragu antara masuk atau tidak akhirnya setelah yakin laki-laki paruh baya itu mendorong pintu masuk dan benar, apa yang ia takutkan terlihat. Hatinya mengiba pada sosok perempuan yang meringkuk ketakutan disudut dinding.

Laik-laki itu adalah James Att dan perempuan yang sedang meringkuk itu adalah Jane Att putrinya.

Jane kecil harus merelakan kepergian sang mama dan orang yang berperan untuk menghiburnya adalah sang kakak namun tiga tahun kemudian ketika Jane kecil masih berduka dan untuk menghiburnya sang kakak membawanya bermain dipantai naas saat asyik bermain badai menyisir pantai dan ikut membawa sang kakak pergi. Dua sosok penting dalam hidup Jane kecil telah pergi sedangkan sang papa tidak pernah dekat dengannya kerena sibuk dengan pekerjaan.

Diusia dewasa, duapuluh tahun Jane masih tidak memiliki kesadaran dan harus dirawat dan dipantau

"Jane" panggil dokter James pada putrinya

"ma...kak" panggil Jane

Tangis dokter James tidak terbendung bagaimana terpuruknya sang putri datang dan memeluk sang putri yang berteriak terus memanggil sang mama dan kakaknya

"maafkan papa nak..maafkan papa" ucap dokter James "kau ingin bertemu kakak?" tanya dokter James tiba-tiba "papa akan mempertemukan kalian"

Dan hari itu dokter James memperkenalkan laki-laki yang ia selamatkan pada Jane dan melekatkan identitas putranya yang telah meninggalkan pada laki-laki itu yaitu Kana Att. Kematian yang tidak pernah ia laporkan.

Sejak itu Jane kembali hidup dan perlahan, merangkai memori bersama.

Dalam mobil Jane masih menangis dan mengingat bagaimana keadaannya dulu tanpa sang kakak dan sejak kedatangan sang kakak hidupnya menjadi berwarna. Jane tahu dan sadar jika mereka tidak memiliki ikatan darah dan laki-laki yang memakai identitas kakaknya tersebut adalah orang asing yang diselamatkan oleh sang papa.

Jane tidak peduli seperti apa dan bagaimana identitas sang kakak sebelumnya karena saat ini dia adalah Kana Att kakaknya.

Sejak dulu. Jane tahu kakaknya selalu mengalami mimpi buruk dengan keegoisannya Jane meminta pada sang papa untuk diam-diam mengobati sang kakak. Mereka sudah berhasil selama lima tahun ini.

Sang kakak sangat baik dan berfikri positif bahkan selalu memanjakan dirinya dengan melakukan apapun yang ia minta.

Tapi melihat sang kakak hari ini Jane merasa sangat buruk. Tidak ada kata baik untuk sang kakak selalu ada efek samping dari obat yang dikonsumsi oleh sang kakak.

"Jane..tenanglah" Mew yang disebelah Jane menangkannya

"Kale.." ucap Jane

"Kale akan baik-baik saja" ucap Mew lagi

Jane mengangguk namun tangisnya kembali pecah "Kale akan selalu baik-baik saja bahkan jika tidak baik-baik saja dia tidak akan mengatakan apa-apa. Selama ini...aku tahu Kale tidak baik-baik saja. Semua salahku..salahku" Jane tidak berhenti menangis membuat Mew tidak bisa mengatakan apa sampai mobil berehenti.

"sementara beristirahatlah disini aku akan menghubungi om nanti" ucap Mew dan membawa Jane masuk kerumahnya dan membiarkan Jane beristirahat

"bagaimana keadaannya Jum?" Natcha yang duduk diruang tengah bersama sang suami juga Mew

"nona sudah beristirahat" jawab Juminten dan pamit kebelakang

"bagaimana keadaan kakaknya?" tanya sang papa pada Mew

Mew menggeleng "aku belum melihatnya hanya dokter James meminta untuk mengantar Jane" jawab Mew

"kasihan sekali Jane sampai terpukul begitu" ucap Natcha yang melihat bagaimana diamnya Jane dengan mata yang bengkak sehabis menangis

"ngomong-ngomong papa belum pernah melihat ataupun bertemu dengan putra dokter James, kau pernah bertemu dengannya?"

"benar. Mama juga belum pernah melihatnya" tambah Natcha

"hanya beberapa kali bertemu dan tidak melihat wajahnya langsung" jawab Mew "mereka dekat wajar Jane terpukul" lanjut Mew

"baiklah mama akan menjadwalkan besuk" Natcah menjadi bersemangat karena selama ini Jane sangat manis pasti didik sangat baik oleh dokter James

Dan sang suami juga Mew menyetujuinya

Pagi hari Mew menghampiri Jane yang sedang berjemur

"kau sudah lebih baik?" tanya Mew duduk disamping Jane

Jane melihat dan mengangguk "terimakasih, maaf merepotkan" ucap Jane

"kau bisa bersantai disini, kemarin..kau terlihat sangat terpuruk"

Jane menarik nafasnya dalam "kemarin dari sekian banyak keadaan yang membuatku putus asa. Kale adalah warna dalam hidupku dan saat aku melihat keaadaanya yang mengenaskan tapi aku tidak bisa melakukan apapun selain berteriak dimana letak kesakitannya tapi dia tidak menjawab. Mungkin rasa sakit itu disekujur tubuhnya"

"apa itu penyakit bawaan?"

"sulit diidentifikasi. Kale terlalu pendiam dalam masalah ini"

"dia akan baik-baik saja"

"hmm"

"kau tidak seperti biasanya"

"apa?"

"jika biasanya kau akan mengatakan hal yang baik"

Jane tersenyum "aku mendapatkan dari Kale. Kale mengajariku banyak hal tentang hidup"

"kakakmu?"

"Kale itu seperti dewa" ucap Jane kemudian diam "dia akan terlihat sangat sempurna darimanapu phi melihatnya" Jane mulai terisak lagi

"untuk itu kau bersedih?"

"bahkan dewapun akan merasa kesakitan" Jane menepuk dadanya "aku harus pergi melihatnya" Jane kemudian beranjak namun Mew menahannya.

"om belum mengizinkan kau berkunjung karena Kale belum sadarkan diri" ucap Mew cepat

"tidak! Aku akan melihatnya" Jane kukuh dengan pendiriannya

"baiklah..aku antar"

Jane mengangguk.

Bersambung...

MEWGULF || INTO YOUR HEART✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang