Setelah berhari-hari udah ketemu sama yang dicari? Hehehe
Selamat membaca..
Tengah malam Kana terbangun dengan keringat yang membanjiri sekujur tubuhnya bangkit dan meneguk segelas air serta beberapa tablet untuk menenangkannya. Mengambil sketch dan merabanya. Semua itu semakin nyata dan membuatnya ketakutan.
Hal ini sudah lama terjadi, Kana berfikir jika sugestinya mengatakan tidak perlu ditakutkan maka itu tidak akan menakutkan akan tetapi akhir-akhir ini dosisnya tidak bekerja seolah apa yang telah dilakukannya tidak merubah apapun. Bahkan setelah kepindahan mimpinya lebih nyata.
Deringan ponsel mengalihkan perhatian Kana yang menghubunginya adalah Mew “hallo krub” jawab Kana ragu. Karena mereka tidak berkomunikasi baik harus saling menghubungi
“anjing..galak...” ucap panggilan itu pelan. Kana mendesa pelan dan menjauhkan ponselnya dan tidak salah pada si penghubung “aku tutup” ucapnya cepat sebelum...
“Gulf..” panggil Mew lirih
Mendengar itu pandangan Kana tertuju pada tulisan Gulf Kanawut didindingnya
“apa yang kau inginkan?” tiba-tiba saja Kana menjadi tertarik pada urusan orang lain. Kana akan sangat menyesal termakan rayuan Jane untuk mencari orang bernama Gulf yang entah berasal dari mana. Orang yang akan menguras emosi dan juga tenaganya.
“aku..melihatmu..dimana-dimana” Mew berkata terbata-bata setengah sadar karena diseberang ia tengah mabuk “aku terus merasakan kau sedang mengawasiku dari tempat yang paling dekat. Kau sedang mempermainkanku atas apa yang sudah aku lakukan padamu? Sudah lima tahun, aku hidup dengan rasa bersalah. Jika kau datang, aku akan meminta maaf dengan tulus aku akan berlutut padamu. Aku...benar-benar ingin kau kembali...kumohon!!” diakhir kalimat Mew mendesah kasar
Kana terdiam sesaat “kau dimana?”
“aku..ditempat kau bisa temukan” jawab Mew
“hallo..krub” Mew tidak menjawab lagi melainkan orang lain
“...”
Ditengah malam setelah mendapat telepon tersebut Kana langsung pergi menuju tempat si penghubungnya yaitu disebuah klub yang tidak terlalu jauh dari rumahnya.
“anda orang yang ditelepon?” tanya bartender yang dijawab anggukan oleh Kana mengambil tempat duduk disebelah Mew
Kana dapat melihat bahwa Mew sangat mabuk dan merasa tidak sadarkan diri. Kana memperhatikan Mew yang membenamkan wajahnya dimeja. Ini pertama kalinya Kana sedikit lebih dekat dengan Mew dan memperhatikan wajah yang sedang mengernyitkan dahi.
Perlahan mata Mew mengerjap, melihat. Tertutup beberapa kali sampai mata sayu itu mandapatkan objeknya. Bangkit setelah beberapa kali menggeleng agar mabuknya pergi dengan keterkejutan perlahan tapi pasti tangannya terulur menggapai
“Gulf?” panggil Mew meraba pipi Kana dengan kedua tangannya “Gulf” panggil Mew lagi nafasnya memburu “kau datang?” Mew menjadi emosi dan meluapkan tangisnya lalu merubah ekspresinya datar menurunkan kedua tangannya lemah “tidak. Kau sudah pergi...ini hanya ilusi..karena aku terlalu berharap kau kembali dan membiarkan diriku menjadi bodoh” Mew berbalik lalu pergi keluarSedangkan Kana ditempat tertegun mengambil syal yang dilepasnya tadi mengikuti Mew yang entah berjalan kemana sampai Mew tidak sanggup lagi menanggung beban dirinya terjatuh
“kau tidak sulit ditemukan” kalimat dingin itu serta wajah yang datar membuat Mew mengadah dan melihat tangan yang terulur padanya orang itu memberi kode agar menyambut tangannya dan setelah berdiri dengan bantuan pandangan mereka bertemu
“Gulf” panggil Mew
“kenapa kau terus memanggil namaku?” tanya orang tersebut berjalan mendekat pada Mew sampai Mew terperosok kedinding dengan tangan orang itu bertumpu pada dinding mengurungnya “kau ketakutan sekarang? Itu membuatku kecewa, aku baru saja mendengar kau berharap aku kembali. Hah..Apa itu bohong? Kau menjadi pembohong?” kalimat-kalimat diucap dengan datar juga orang yang mengucapkan tanpa ekspresi
“Gulf” panggil Mew lagi
“kau tidak akan berhenti?”
“ini nyata?” Mew berlinang air mata tangannya kembali terulur untuk menggapai wajah itu tapi wajah itu menghindar Mew tidak kehabisan akal dengan cepat mengambil wajah itu mengunci dengan tangannya mulai mendekat dan menanamkan ciuman dibibir orang lain. Kerinduan bertahun-tahun ia luapkan walau orang yang mendapat intimidasi menggigit bibirnya sampai berdarah agar dilepaskan
“brengsek” satu kata bersamaan satu pukulan telak membuat Mew terpental kedinding
Orang lain memperhatikan mereka lalu mengambil isi dompet dan melemparkannya “kau bisa mengurusnya” setelah mengatakan orang itu pergi
Kana dengan terpaksa mengemudi mengantar orang yang tidak sadarkan diri tapi sebelum itu berhenti didepan apotik membeli obat dan mengobati wajah orang yang terluka dengan telaten “jika kau mencintainya seharusnya kau hidup dengan baik” ucap Kana masih dengan mengobati Mew yang bergerak gelisah
“jika aku hidup dengan baik maka aku tidak benar-benar mencintainya” ucap Mew tiba-tiba
“jika dia mencintaimu tidak peduli apapun dia akan memaafkanmu dan mencintaimu lagi”
Mew jadi tertarik berbalik menghadap Kana lalu berhambur kepelukan mengencangkan tangannya “Jane..kau selalu mengatakan apa yang ingin aku dengar, katakan lebih banyak lagi” pinta Mew mecari posisi yang nyaman untuk bersandar dipelulkan “katakan lagi” pinta Mew dengan nada memohon
Sedangkan Kana yang tadi mengangkat tangannya perlahan meletakkan kasa dan melihat Mew yang meringkuk seperti anak kecil didadanya “saat ini aku hanya ingin memukulmu” ucap Kana tapi terkejut Mew mengencangkan pelukannya lagi
"aku yakin orang itu juga sangat mencintaimu seperti kau mencintainya” ucap Kana kemudian, lalu melihat ke arah langit pada bintang bintang yang berkedip “beberapa orang hanya ditakdirkan untuk bertemu tapi tidak untuk bersama selamanya lambat laun kau juga akan bertemu dengannya tapi yang harus kau lakukan sekarang adalah untuk tegar menjalani hidup dengan baik”
Kana melihat Mew dipelukannya “kau telah menderita selama lima tahun ini kedepannya biarkan itu pergi, bersemangatlah phi Mew krab” ucap Kana dan membetulkan Mew pada tempat duduknya tapi Mew seperti bayi koala yang menempel pada Kana.
Bersambung..
Lagi senyum mode on.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEWGULF || INTO YOUR HEART✅
Fanfiction#7 gay 20/06/2020 #4 penggemar 29/08/2020 Seharusnya waktu tidak mempertemukan mereka jika waktu juga yang menyebabkan mereka berpisah. Gulf sudah hidup tanpa seseorang yang memperhatikannya jadi perlu membiasakan diri dengan kehadiran Mew yang tan...