43

2.6K 283 72
                                    

Selamat membaca semuanya..

Kemungkinan partnya nggak nyampe 50 ya biar kalian nggak lama-lama bacanya..hahha tapi baru kemungkinan....

Gulf sangat gelisah karena melanggar janjinya pada Mew, sudah dua hari sejak pagi sekali sekretarisnya menginformasikan jika prerusahaan penanggungjawab bahan baku untuk proyek mereka mengalami masalah dan mereka harus pergi untuk berdiskusi langsung dan itu membuat Gulf dipagi buta pergi tanpa pamit dan tanpa mau mengganggu istirahat Mew.

Perusahaan yang Gulf datangi bertempat jauh dari sudut kota. Mereka merupakan perusahaan kecil walaupun begitu mereka memiliki bahan baku dengan kualitas tinggi namun saat ini daerah penyimpanan mengalami kebakaran hebat juga terdapat karyawan terluka sehingga pekerjaan mereka untuk sementara ditunda.

Setelah dilakukan pertemuan mencapai kesepakatan untuk melanjutkan kerjasamanya walaupun harus menunggu dan kemungkinan akan mengalami keterlambatan. Gulf tidak akan menutup mata untuk kerja keras mereka selama ini.

"kami sangat berterimakasih atas kebijakan anda" Gulf menjabat tangan itu

"kami yang sangat berterimakasih untuk usaha anda selama ini" balas Gulf dan mereka mengkahiri pertemuan

"masih ada waktu untuk melihat sekitar" ucap sang sekretaris pada Gulf sekembalinya mereka ke hotel

"apa ini daerah Kwitong?!" tanya Gulf seketika melihat pemandangan dari kamar hotel yang terasa familiar baginya

"ia ini daerah Kwitong" jawab sang sekretaris menyerahkan dokumen pada Gulf sejak keberangkatan Gulf tidak menanyakan nama tempatnya hanya mereka harus bertemu clien.

Gulf melihat sebentar dan bergegas mengambil jaketnya untuk pergi "urus kepulangan besok" setelah mengatakan itu Gulf tidak mendengar lagi ketika sang sekretaris menghentikannya

Walaupun tidak memiliki banyak memori masa kecil tapi Gulf masih merasa bahwa tempat ini adalah bagian dari dirinya. Kala mengingat itu membuat Gulf sangat merindukan mamanya bukan mamanya yang sekarang tapi mamanya yang dulu yang penuh perhatian.

"Gulf"

Merasa namanya dipanggil Gulf menoleh dan terkejut saat mengetahui dengan benar siapa orang tersebut. Gulf akan beranjak tapi orang yang menyapanya menahan. Bayangan akan penyiksaan yang dulu dialaminya kembali terkuak.

"kau masih takut padaku? Begitu rupanya" ucap orang tersebut lagi. Orang itu tak lain dan tak bukan adalah orang yang membully Gulf dulu tentu saja Gulf masih mengalami trauma jika harus bertemu walaupun keadaan sudah berbeda.

"itu sudah lama meskipun begitu, aku minta maaf. Maafkan aku"

Gulf terkejut yang tadinya was-was menjadi lebih tenang terdengar ucapan itu tulus "tidak ada" jawab Gulf kemudian

"kau memaafkanku?" orang itu justeru terkejut dengan perkataannya

Gulf mengangguk begitu saja dan kenapa ia melakukannya hanya apa yang terjadi sudah terjadi toh mereka saat ini sudah ada ditempat yang berbeda

"kau baik seperti mamamu" puji orang tersebut ikut duduk disebelahnya

"mama" ulang Gulf

"hmm..papaku benar, tidak baik mendendam. Orang baik selalu beruntung. Kau tahu kenapa aku membullymu?"

Gulf menggeleng

"karena papamu sangat jahat, jangan melotot seperti itu..papamu tidak membayar perawatan pemakaman padahal kami juga dalam kesulitan. Kau tahukan pekerjaan papaku? Papaku selalu bilang jika mamamu sangat baik semasa hidupnya aku mengerti maksud baik sekarang" pemikiran yang dewasa tapi tunggu...

"apa maksudmu? Aku tidak mengerti"

"oo kau sangat durhaka, tidak pernah berkunjung bahkan saat papamu meninggal kau tidak ikut mengantar peristirahatan terakhirnya tapi aku mengerti siapun anaknya pasti tidak sudi mengingat perlakuan buruknya" orang itu terus berkatan membuat Gulf tidak memahami apapun

"cerita apa yang kau bicarakan? Aku masih memiliki papa dan mama" ucap Gulf

"kau tidak tahu?"

"apa?!" tanya Gulf

"mamamu sudah meninggal beberapa tahun lalu karena kecelakaan bersama papamu tapi papamu selamat dan menyalahkan dirinya sendiri, hari-harinya hanya untuk mabuk. Kau diabaikan oleh papamu sampai kau sakit saat itulah wanita itu datang dan merawatmu"

"wanita?"

"hmm..wanita yang tinggal bersamamu"

"tidak itu adalah mamaku"

"mamamu sudah meninggal itu adalah wanita sukarelawan yang merawatmu"

"tapi..."

"kalau begitu kau harus pergi melihatnya"

Gulf mengangguk dan mereka pergi kepemakaman.

Pikiran Gulf sangat kacau saat ini kenyataan yang baru saja ia ketahui bahwa kedua orangtuanya sudah meninggal bahkan mamanya jauh sebelum itu dan Natcha adalah perawatnya? Tidak tidak mungkin!

Dibalik itu Gulf juga menyadari dan mengembalikan kewarasannya jika itu pertanda dirinya bisa bersama Mew karena mereka tidak memiliki ikatan darah ya..seperti itu akan lebih baik.

Dengan cepat Gulf berlari untuk segera kembali kehotel dan melakukan perjalanan untuk menemui Mew dan mengatakan yang sebenarnya. Ini adalah keraguannya selama ini. Mereka tidak sedarah. Mereka bisa menikah!

Gulf terengah-engah berlari cepat setelah turun dari mobil. Rasa senang ingin memberitahu Mew kebenarannya. Tidak ada lagi yang menghalangi. Tidak akan ada yang malu akan pernikahan mereka. Tidak terlihat sesiapa Gulf langsung menuju kamarnya

Gulf akan saja mengetuk saat mendengar pembicaraan orang didalam

"kau akan menikahinya dan melawan papa!" suara itu murka

"seperti yang papa tahu aku selalu melakukannya"

Gulf tersenyum karena saat ini Mew juga tengah memperjuangkannya

"tapi setelah itu aku akan mencampakkannya" lanjutan dari kalimat Mew bagaikan petir disiang bolong tentu saja Gulf sangat terkejut masih tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Menurunkan tangannya yang hendak mengetuk pintu mendengar dengan baik apa yang dibicarakan.

"karena tujuanku adalah mempermainkannya. Pelatuk ditarik dan doorr! Target mati"

"apa yang baru saja kau katakan?" tanya sang papa kemudian

"papa tidak salah dengar. Aku akan menikahinya kemudian mencampakkannya"

"jadi itu sebabnya kau berpura-pura hilang ingatan untuk meyakinkannya?" tanya sang papa antusias

Gulf terkejut. Pura-pura? Fikirnya

"sesuai rencana ide ini brilian. Aku akan mendesaknya untuk segera menikah semakin cepat akan semakin baik. Permainan menuju akhir"

Gulf terkulai lemah rasa sakit menghujam hatinya yang sakit tangannya terangkat untuk menutupi mulut untuk tidak mengeluarkan suara isak. Apa yang tengah penguasa rencanakan untuknya? Adilkah ini?


Bersambung..

Oke semuanya udah terjawab ya mereka bukan saudara kandung. Gimana? Suprise nggak? Hehehe

fitting ditunda. wkwkk

MEWGULF || INTO YOUR HEART✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang