65

3K 264 84
                                    

Selamat membaca... Jangan lupa follow, vote, komen dan simpan ke reading list ya....

Luar negeri. Dalam kamar dengan pencahayaan yang temaram Kana berdiri dengan memasukkan kedua tanganya disaku celana, menatap indahnya lampu kota. Sejak tadi ponselnya berdering yang ia abaikan. Ingatannya kembali pada tiga bulan lalu saat ia menolong phi Mew dan setelah itu Jane memaksanya untuk kembali dan disinilah ia berakhir.

Jane memaksanya kembali tanpa mengatakan apa-apa bahkan setelah berdebat dengan sang papa. Satu hal yang perlu diketahui bahwa tidak ada yang bisa melawan keinginan Jane dan sekarang adiknya itu sudah memiliki kesibukan dengan profesinya.

Kana seperti berada dalam ruang sempit, sesak dan memuakkan. Kepalanya terus diserang rasa sakit bahkan bisa pecah.

Suara pintu dibuka dari luar mengalihkan perhatiannya untuk melihat siapa tersangka karena itu sudah pasti bukan Jane.

Lampu menyala terang. Dari jarak terdekat Kana bisa melihat siapa orang tersebut. Dagunya terangkat untuk melihat lebih jelas. Kana membeku ditempat. Mereka masih saling memandang sampai sang tersangka berhenti tepat didepan wajahnya.

"kau sangat kejam, melarikan diri tanpa pertanggungjawaban" ucap orang tersebut meninggalkan jarak diantara mereka "katakan padaku..selama tiga bulan, apa yang kau fikirkan?" orang tersebut dengan lancang meletakkan tangan dipinggang serta berbisik ditelinganya pelan

Kana terkejut pasti tapi masih berusaha untuk meredam kekacauan dan menjawab lantang "phi Mew krub, aku bukan tersangka dan lepaskan aku!" Kana meronta untuk dilepaskan

Sebaliknya Mew menarik Kana dan mengunci kedua tangannya disana "aku tidak akan membiarkanmu lepas lagi" setelah mengatakan itu Mew menanamkan kecupan dileher Kana tempat sensitif untuk membangkitkan gairah seseorang

Kana meronta untuk dilepaskan sampai memukul tapi Mew tidak peduli mengambil tangan Kana dan menguncinya dengan adanya perlawanan membuat mereka kehilangan keseimabangan dan jatuh ketempat tidur.

Posisi Kana terpojok dibawah Mew, saling menatap entah apa yang sedang terfikirkan oleh masing-masing tapi Kana dapat merasakan merinding dengan tangan Mew menarik pelan ujung bajunya

"lepaskan aku!!" Kana meronta dan berteriak

"kau tidak akan lepas dengan mudah"

"brengsek!"

Mew terkekeh mendengarnya tapi pasti, setelah Kana lengah Mew menarik ujung baju terlepas mencapai dada lalu Mew turun perlahan menunduk mengecup pusar Kana naik keperut lalu..

Tidak ada pergerakan apa-apa. Kana membuka matanya dan mendapati Mew masih berada diatasnya dan sedang mengulum liontin dimulutnya

Tujuan Mew bukan apa-papa melainkan untuk menangkap basah Kana untuk tidak mengelak. Melepaskan tangan Kana dan melepaskan kalung yang melingkar dileher Kana

Buk!

Satu pukulan dilayangkan oleh Kana membuat Mew jatuh kelantai dengan gemercik liontin ikut bercecer dilantai. Kana membetulkan bajunya dan menatap tajam pada Mew amarahnya memuncak seseorang telah melecehkannya sedangkan Mew terdiam terpaku pada dua liontin tersebut memungutnya perlahan

Mew menggenggam erat liontin tersebut didada tangisnya pecah lalu menatap Kana.

"Gulf" panggilnya lirih jelas sekali ini adalah cincin untuk pernikahan mereka walau dulu Mew tidak melihat bentuk aslinya tapi setelah bertahun-tahun mencari Mew mendapatkan desainya persis seperti yang ada ditangannya saat ini, juga terdapat inisial nama mereka MG 'MewGulf'

Mendekat dan berlutut didepan Kana "maaf..maafkan aku. Maaf Gulf" suara Mew bergetar

Kana menarik tangannya yang digenggam oleh Mew "apa phi tahu seberapa menderitanya dia? Tidak ada orang yang berada disisinya bahkan mamanya ia berikan untuk phi. Kenapa phi tidak melihat kebesaran cintanya? Bahkan didetik terkahir titik terang yang dapat ia lihat hanyalah dari phi tapi phi meninggalkannya. Cahaya itu redup seketika. Hatinya hancur hidupnya hancur!!"

"kenapa sekarang dia harus kembali dan mengingat rasa sakit itu? Katakan padaku, katakan!" lanjut Kana

"dia mendapatkan kesempatkan untuk kembali bahagia bersama orang-orang yang menginginkannya. Kehangatan cinta sebuah keluarga dia merasakannya. Itu adalah bahagianya saat ini. Apa dengan kata maaf phi ingin merenggutnya lagi?" Kana menatap serius pada Mew

Mew menggeleng wajahnya sudah basah oleh air mata "dia mendapat kesempatan kenapa aku tidak?! meskipun dunia mengatakan dia sudah tiada tapi hatiku terus mencari dan menunggunya" Mew menepuk dadanya "Gulf...beri aku kempatan juga na" Mew memohon matanya mengabur karena air mata

"beri aku kesempatan na, masa lalu tidak berubah tapi setidaknya dimasa depan kau akan melihat..aku akan bersikap baik" Mew terus membujuk Kana sampai tidak ada kata-kata yang mungkin bisa mewakili betapa rasa menyesal itu juga menghantuinya dan membuktikan hal itu pada hati yang telah ia sakiti.

Mereka terdiam dengan suara sesenggukan Mew yang memecah keheningan

"peluk aku" ucap Kana tiba-tiba

"hah" permintaan itu mengejutkan Mew menghentikan senggukannya

Kana tersenyum dan merentangkan kedua tangannya "phi tidak senggukan lagi jadi phi bisa memelukku" kalimat Kana sangat lembut terdengar seolah kesedihannya sudah menghilang

Setelah mencerna Mew mengerti dan tangisnya kembali pecah berhambur kepelukan Kana. Memeluk erat tidak untuk dilepaskan.

Ini bukan mimpi orang yang diharapkan dan ditunggu dipelukannya saat ini. Mew menangkup wajah Kana dan memajukan wajahnya untuk mengabsen setiap inci wajah orang yang dirindukannya dimulai dari kening, mata, hidung kedua pipi dan terakhir Mew menempelkan bibirnya ke bibir Kana, melepaskan kerinduan selama bertahun-tahun.

"hmm..rasanya asin!" teriak Kana dan melepaskan dirinya dari Mew tapi jangan harap Mew tidak akan melepaskannya.

(Edit)
Btw...karena ini udah mendekati end aku udah siapin project baru buat kalian MewGulf😉 Nanti aku infoin lagi. See u ya....

MEWGULF || INTO YOUR HEART✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang