"Adek bangun...nanti adek telat lo kesekolah nya..." Irene masih berusaha membangunkan Yiren. Yiren itu sama dengan nya. Kalau udah tidur sudah dibanguninnya.
"Adek...kalau adek gak mau bangun es kriem sama snack adek...Mamah makan.." Yiren langsung dari tidurnya.
"Jangan ih....iyaiya ..." Yiren pergi ke kamar mandi dan bersiap ke Sekolah.
"Punya anak satu gemesin banget..." Irene hanya terkekeh dan keluar untuk melanjutkan kegiatannya di dapur.
"Papah mana mah?" Yiren dikursi melihat sekeliling hanya ada Samuel dan Irene.
"Papah udah berangkat dari tadi Dek...Ada meeting mendadak.." Irene menyerahkan sepiring nasi goreng untuk Yiren dan Samuel. Yiren mengangguk dan memakan makanannya.
"Ah ya..Mamah mau kemana?" Samuel menatap Irene berpakaian dengan baju rapih.
"Mau kerumah Bibi Jennie..."
"Jadi nanti bareng?" Irene mengangguk.
"Ayo berangkat nanti telat.." Samuel mengangguk.
"Nanti langsung ke rumah Bibi Jennie ya kalau pulang Sekolah..." Yiren dan Samuel hanya mengangguk.
Mereka berjalan keluar beriringan keluar mansion.
"Paman tolong antar kan kesekolah terus ke rumah Jennie ya.."
"Siap nyonya..." Supir itu mengangguk.
"Gak ada yang ketinggalan kan?" Irene menanyai anak-anak nya saat sudah dimobil.
"Tidak ada mah..." Jawab Samuel dan Yiren bersama.
"Jalan sekarang pak..." Sang supir hanya mengangguk dan melajukan mobilnya.
'Ting ..tong'
"Eh kak Irene.. Masuk kak..." Irene mengangguk dan masuk ke rumah Jennie.
"Ada apa kak?" Sekarang mereka berada di ruang tamu.
"Gua bosen dirumah.....jadi kesini aja...sekalian main lah.."
"Kirain kak...soalnya mau pergi ke mall gua kak..."
"Gua ikut ya...mau beli skincare.." Irene tertawa.
"Gegayaan lo kak pakai skincare...muka udah cantik.." Jennie ikut tertawa.
"Becanda....mau beli susu,stok habis dirumah.." Jennie mengangguk.
"Yaudah sekarang aja ya...kalau entar rame.."
"Gila ya Jen...mall mah rame mulu...kalau mau sepi kuburan noh..." Irene menggelengkan kepalanya.
"Hehehe...canda kak..yaudah yuk.." Irene hanya mengangguk.
"Itu ada keributan apasih..." Yiren melirik gerombolan orang.
"Biasa lah dek ..kayak lo gak tau aja.." Wonwoo meminum minumannya.
Yiren bangkit dari duduknya dan pergi kearah gerombolan.
"Dek jangan kesana.." Omongan Samuel tidak digubris Yiren. Yiren masih berjalan menghampiri gerombolan.
"Astaga...heh lo apa apaan sih..." Yiren menerobos gerombolan dan melindungi seorang yang sedang dibully dari guyuran es.
"Lo gak papa?" Perempuan itu mengangguk.
Yiren dengan keadaan basah kuyup memandang datar wajah pembuat onar itu.
"Wah ...wah ada pahlawan kesiangan nih..."
"Bisa gak lo gak bikin ulah sehari aja...gak bully,bolos sama bikin onar..."
"Kalau gak bisa gimana?" Orang itu menatap remeh Yiren.
"Kalau gak bisa ya berarti lo emang gak Ada otak ...alias bego...pantes nilai gak pernah diatas 50,pantes attitude nya gak ada,pantes gak punya perasaan ...pantes karena lo gak punya otak.. Eunha-ssi..."
'Plak'
Satu tamparan keras mendarat dipipi Yiren. Samuel yang tau langsung menyusul Yiren.
"Ouh main fisik ya?" Yiren menatap Eunha dengan tajam dan Jangan lupa smirknya.
"L-lo gak punya h-hati tau gak..." Eunha bersumpah menyesal menampar Yiren. Melihat tatapannya seperti itu membuat nyali Eunha menciut.
"Siapa yang gak punya hati hah!! Lo apa Gua!! Gak enak kan dikata-katain!! Makanya kalau gak mau dikata-katain gak usah ngatain orang!! "
"Jangan sok suci lo!! Merasa yang paling disakiti!! Inilah rasa nya orang-orang yang lo bully dan lo kata-katain!! Ini masih mending ya!!"
"Gua udah gedeg sama lo ya!! Biasnya ngehina,ngatain orang tapi gak mau digituin!!"
"Brengsek tau gak lo.."
"Adek..."
Annyeong readers..
Maaf kalau jelek dan banyak typo..
Jangan lupa vote dan comment..Annyeong
28-12-2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Of Universty 2 { COMPLETED }
FanfictionKisah keluarga yang pernah menjadi prince dan princess universitas. Taehyung dan Irene beserta teman-temannya,yang sudah berkeluarga....