41

378 28 0
                                    

"Tae lo yakin? " Taehyung hanya mengangguk.

"Jae.. Kau mendengar suara paman? "

"Iya paman.. " Dari tempat lain Jaehyun menanggapi omongan Taehyung melalui headset.

"Bagus... Koordinir semua nya dari sana... "

"Siap paman... CCTV sudah Jae retas semua.... Ada sekitar dua penjaga didepan... Terus ditiap sisi rumah ada dua penjaga... Didalam kosong... Tapi Jae gak bisa mastiin para penjaga menggunakan senjata atau tidak... "

"Tidak papa... Terima kasih... Tetap pantau.. "

"Baik paman... "

"Tae... "

"Percaya sama gua.. Nanti kalian maju kalau gua kasih aba-aba... " Namjoon dan Jungkook mengangguk.

"Dan untuk para polisi maju setelah ku beri aba-aba... " Polisi yang sudah siap ditempat mengangguk.

"Kau yakin Tae? " Taehyung mengangguk mantap menatap Minjae. Seorang kapten polisi.

"Gua pergi dulu... " Taehyung mulai pergi menyusuri rumah yang menyandera istri, anak serta adiknya.

"Tae... Jangan bunuh mereka... " Taehyung menyeringai mendengar suara Minjae.

"Gua gak jamin.. "

"Sial" Taehyung hanya terkekeh dan melancarkan aksinya.

   Dua penjaga depan sudah ia lumpuhkan. Dan mulai masuk ke rumah. Mengendap-endap melirik sekitar.

"Ada dua orang mendekat paman Tae.. " Taehyung langsung sirgap bersembunyi. Tepat sasaran Taehyung melesatkan dua tembakan di kepala.

"Astaga Tae... " Minjae menggelengkan kepalanya. Taehyung? Terkekeh mendengar suara frustasi Minjae.

     Taehyung berjalan lagi. Masuk kedalam rumah. Berjalan keatas sesuai instruksi Jaehyun.

"Jungkook... Kak Namjoon... Masuk lah.. Sudah aman.. "  Namjoon dan Jungkook mengangguk. Mereka berjalan memasuki rumah.

'Bruk'

   Taehyung melihat kebelakang, melihat penjaga yang terkena tembakan di kepala.

"Lanjut maju ke depan Tae.. " Taehyung mengangguk dan terus berjalan.

   Taehyung berhenti di depan pintu. Taehyung mendengar suara Yiren menangis dan suara Samuel serta Irene yang menenangkannya.

'Clek'

"Kalian tidak papa kan? "

"Papah... " Taehyung melepaskan ikatan tali yang mengikat ketiga nya.

"Wow wow... Kim Taehyung... " Taehyung menoleh kebelakang. Rahang nya mengeras. Mata nya menajam.

"Leo? "

"Ternyata kau masih mengingat ku.... " Leo tersenyum remeh ke Taehyung. Taehyung berdiri menatap tajam Leo

"Hei kenapa jadi acara reuni an? " Nancy terkekeh dan berjalan mendekat kearah Irene serta Yiren.

"Jatuhkan senjata lo atau... " Nancy mengarahkan pistol tepat didahi Yiren. Tubuh Yiren bergetar hebat.

"Sial" Taehyung meletakkan senjatanya dan langsung dikunci pergerakannya oleh Leo.

"Nancy lo urus lo urus mereka... Biar Jennie dan Taehyung gua yang urus... " Leo menyeret paksa Taehyung.

"Jauhin senjata lo Nancy... Gua mohon... " Irene menatap melas Nancy. Tetapi Nancy tidak peduli dan tetap menodong kan pistol di kepala Yiren.

"Nancy gua mohon... " Yiren sudah lemas. Tubuhnya bergetar hebat.

'Drrt... Drrt.. Drrt.. '


"Halo sayang... "

"...... "

"Masuk saja... "

".... "




'Ceklek.. '




"M-mamah... "

"Halo sayang... " Eunha menatap tidak percaya mamah nya. Apa-apa an ini. Ada Samuel, Yiren dan Mamahnnya.

"Oh kau datang bersama teman mu... " Nancy menatap Lia yang masih diam mematung.

"Mamah apa ini semua? "

"Kau suka? " Eunha menggelengkan kepala nya. Menatap tidak percaya ke Nancy. Dia memang tidak suka ke Yiren, tapi dia sadar kalau yang dilakukannya salah. Tetapi kenapa mamah nya keterlaluan.

"Ada apa dear? "

"Mamah apa-apa an sih... " Eunha berjalan ke arah Yiren ingin melepaskan ikatan nya tapi, sebuah pistol bertengger manis dikepala nya.

"Kau melepaskannya... Peluru ini menembus kepala mu.. "

"Nancy kau gila! Dia anak mu! "

'Plak'

"Ya gua memang gila! Karena Taehyung! "

"Apa maksut mamah! "

"Diam! " Eunha diam menahan tangisnya. Baru kali ini sang mamah membentak nya

"Gua ngelakuin ini karena Taehyung... Ya karena Tae.. " Nancy tertawa sangat keras.

"Itu dimulai saat masuk kuliah pertama... "














































"Lo ngapain bawa gua kesini bangsat! " Leo dan Taehyung memasuki ruangan.

"Jennie... "

"Kakak.. " Taehyung memberontak dari cengkraman Leo. Leo hanya tertawa keras.

    Leo mendudukkan Taehyung dikursi dan mengikatnya.

"Gua pingin lo lihat bagaimana gua menyentuh adik lo.. " Mata Taehyung melebar.

"Bangsat! Gak usah macam-macam lo! Bajingan! Lepasin adek gua! "

   Jennie hanya bisa menangis karena dirinya telah diikat.

"Lo tau... Gara-gara lo gua gak bisa milikin Jennie.. "

'Bug' Satu pukulan mendarat di pipi Taehyung.

"Kakak!!"

"Gara-gara lo gua terpisah sama Jennie! "

'Bug' pukulan kedua mendarat di pipi Taehyung.

"Lepasin kakak gua bajingan! Hiks... "

"Dan lo main seenaknya ngehajar gua padahal gua gak ngelakuin apapun ke adik lo!! "

'Bug'

























































Annyeong readers..
Maaf kalau jelek dan banyak typo..
Jangan lupa vote dan comment..

Annyeong..

06-04-2020

Prince Of Universty 2 { COMPLETED }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang