"Adek kalau ada apa-apa hubungin kakak ya.. " Yiren menganggukan kepalanya.
"Yaudah semangat belajarnya... " Sebelum Samuel pergi, Samuel mencium kening Yiren.
Yiren memasuki kelas nya dan duduk di bangku nya.
"Oh Yiren a... Sudah enakan? " Lia teman sebangku Yiren menghampirinya.
"Ah udah gak papa kok.. " Yiren meletakkan tas nya dan menaruh buku di laci meja nya.
"Eh apa ini? "
"Apa ren? " Yiren mengambil plastik hitam yang di laci nya.
"Eh itu apa? " Lia melihat plastik hitam dimeja Yiren.
"Gak tau... Tiba-tiba di laci... Lia yang naruh? " Yiren menatap Lia.
"Tidak... Aku tidak pernah menaruh apapun di laci mu... " Yiren membuka plastik hitam itu.
"Aaaaa.... " Yiren melempar plastik hitam itu dan langsung memeluk Lia.
"Yiren ada apa? "
"Hiks... Ada bangkai tikus di plastik itu... " Yiren memeluk lia erat.
"Felix tolong coba lihat... " Orang yang bernama Felix mengambil bungkus plastik dan membukanya.
"Iya bangkai tikus... Eh tapi ada kertas nya... " Felik mengambil kertas dan mengasihkannya ke Yiren.
"Ren... Ini kayanya ada orang yang dendam sama lo deh.... " Yiren mengambil kertas yang dipegang Felix.
"T-tapi siapa? T-tolong buangin bangkai nya.... G-gua takut.... " Yiren menaruh kertas itu disaku nya. Lia yang melihat yiren ketakutan memeluknya erat.
"Fel... Tolong lo buang bangkai nya... " Felix berjalan keluar kelas sambil membawa kantong plastik hitam itu.
"Udah yer... Gak papa kok.. "
"Gua takut... " Yiren memeluk erat lia.
"Ren lihat gua... " Yiren menatap lia dengan mata sembab nya.
"Tarik nafas... Buang... Tenang... Gak papa okey?? " Yiren mengikuti intruksi lia.
"Udah? " Yiren mengangguk dan tersenyum simpul kalau dia baik-baik aja.
"Gak papa ya... Gua disamping lo... " Lia tersenyum ke Yiren.
'Ini baru permulaan yiren... Lets play the game'-?
"Lia ayo... "
"Iya bentar... " Lia mengikuti langkah Yiren.
"Bentar aku mengambil sesuatu dulu di loker.. " Yiren membuka loker nya.
"Aaaa... " Yiren langsung membanting pintu lokernya.
"Ada ren? " Lia melihat Yiren yang ketakutan dengan mata ditutup kedua tangannya. Lia melihat loker Yiren.
"Astaga bangkai tikus lagi? " Lia memeluk Yiren.
"Yiren... Udah tenang ya... "
"Hiks.. Lia.. Aku takut... "
"Sst... Udah gak papa... Ayo kita temui kak Samuel... " Yiren hanya mengangguk dan berjalan disamping Lia. Lia bisa merasakan kalau Yiren menggenggam erat tangannya.
"Ah itu kak Sam... " Lia melihat gerombolan Samuel.
"Kak sam.. "
"Ah lia ad-adek kenapa? " Yiren langsung duduk disamping Samuel dan memeluknya.
"Adek kenapa? "
"T-takut... " Samuel yakin kalau terjadi sesuatu dengan Yiren.
"Lia... Yiren kenapa" Jaehyun menatap Lia penuh intimidasi.
"Tadi saat Yiren ingin meletakkan buku di laci meja ada bungkusan plastik hitam.. Yiren penasaran kan... Jadi dibuka... Tau-tau nya itu bangkai tikus.. Terus ada kertas nya... " Hai bicht hidup lo bakal hancur" ... Terus waktu ke loker.. Loker Yiren juga ada bangkai tikus nya lagi... "
"W-what?"
"Sam... Ini gak bisa dibiarin... " Jungwoo menatap Samuel serius.
"Ssst... Udah gak usah takut... "Samuel mengusap rambut Yiren agar tenang.
" Ryujin... " Ryujin yang merasa terpanggil menoleh.
"Kenapa? " Ryujin melihat ketua kelasnya menghampiri nya.
"Lo dipanggil kepala sekolah... " Ryujin mengangguk karena paham apa masalah yang akan dihadapinya.
"Dek lo kenapa? " Lucas menatap Ryujin.
"Palingan juga si boncel ngadu ke mamah nya dan dia mengada-ngada crita dan mamah nya ngadu... Adek gak papa tenang aja... " Ryujin berjalan mengikuti sang ketua kelas.
"Berarti Eunha ngadu ke orang tua nya? " Lucas mengangguk.
Annyeong readers...
Maaf kalau jelek dan banyak typo..
Jangan lupa vote dan comment..Annyeong
31-03-2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Of Universty 2 { COMPLETED }
FanfictionKisah keluarga yang pernah menjadi prince dan princess universitas. Taehyung dan Irene beserta teman-temannya,yang sudah berkeluarga....