My DANGEROUS GIRL - Part 6

902 47 0
                                    


Di dalam mobil sport keluaran terbaru itu, hening menyelimuti kedua orang didalamnya. Yang satu, masih dalam mood buruk dan pikiran kacaunya. Yang satu lagi, masih dalam mode kesenangan. Well, bagaimana tidak? Zeina terlihat begitu berbinar-binar mengetahui bahwa CEO dingin macam Dariel mengajak nya pulang bersama. Wait?! Pu. . . Pulang? Tapikan ini masih---  Zeina melirik arloji di pergelangan tangannya--- ini kan baru jam makan siang?!

"Ehem, Sir. Maaf, saat ini kan masih jam makan siang. Dan jika aku tidak salah dengar, tadi kau bilang akan pulang?" tanya Zeina hati-hati, melihat rahang Dariel yang menegang dan raut wajah nya yang keras, sedikit banyak membuat Zeina mengerti bahwa lelaki ini sedang dalam mood yang buruk,

"Memang," Jawab Dariel kelewat santai tanpa menoleh kearah Zeina sedikit pun.

"Tapikan, ini masih jam makan siang Sir! Aku masih memiliki banyak pekerjaan yang menunggu!" terang Zeina kepada Dariel, mencoba sabar.

"Lalu?" sahut Dariel dengan nada ogah-ogahan.

Apa-apaan lelaki ini?!   Rutuk Zeina dalam hati. Okay, dia kesal sekarang. Sangat kesal.

"Lalu katamu?! Kita harus kembali ke kantor anda Sir! Kalau tidak reputasi magang ku yang baik di kantor mu akan hancur berantakan. Lagipula apa kata orang-orang kantor kalau aku dengan seenaknya keluar kantor di jam-jam sibuk seperti ini?! Dan lagi, nanti apa kata dosenku jika nilai magangku jauh dari harapan, Sir?! Aku tidak---"

"Ck! Kau ini berisik sekali Zeina." Dariel berdecak kesal mendengar ocehan Zeina yang seperti nya tidak akan selesai jika dia tidak memotongnya. Okay, terlalu berlebihan.

"Memang nya kenapa kalau aku mengajakmu pulang sekarang? Bukannya tadi kau yang paling girang ketika mengetahui nya, eh?" Lanjut Dariel dengan senyuman miringnya. Kena kau! Sekali-kali boleh kan aku menggodanya? batin Dariel bersorak senang.

Benar saja. Tepat sasaran. Wajah Zeina sudah memerah mendengar perkataan Dariel. Karena yang dikatakan Dariel 100% benar.

"Lagipula, apa katamu tadi? Nilai mu turun karena pulang bersamaku? Seriously?! Kau pikir siapa yang memberi mu nilai selama magang Zeina?" tanya Dariel sembari mengalihkan pandangan nya kearah Zeina. Hanya sebentar. Lalu kembali menatap jalanan di depannya.

"k--kau, Sir"

"Correct! Itu kau sudah mengerti Zeina. Jadi bukan masalah kan kita pulang lebih awal?" Seru Dariel lagi,

"Baiklah Sir. Terserah kau saja." kata Zeina, pasrah. Lagipula, kapan lagi kan dia pulang bersama lelaki pujaan nya ini?!

"Okay. Rumahmu dimana Zeina?"

"Serius? Kau akan langsung mengantarku pulang, Sir?" selidik Zeina dengan mata memicing, "Kau ini sangat tidak peka sekali! Kau mengajak seorang gadis kabur dijam makan siang seperti ini, dan tidak ada inisiatif untuk mengajak makan siang terlebih dahulu?" kata Zeina sembari mengibaskan tangan ke depan, seolah sedang menganggap remeh lawan bicaranya.

"Ah, begitu ya? Jadi aku harus mengajak mu makan siang, seperti itu?" tanya Dariel dengan nada dibuat seperti merasa bersalah, karena hal remeh seperti itu saja tidak dia pahami.

"Tentu saja, Sir! Jadi kau mau mengajakku makan siang kan?" teriak Zeina heboh, jangan lupakan alis nya yang naik turun dan sebelah matanya mengedip bodoh. Menggoda ku rupanya, kekeh Dariel dalam hati.

"Tidak." Singkat. Padat. Jelas. Tapi mampu membuat Zeina mengecurutkan bibirnya sebal. Ralat. Sangat sebal.

"Kau jahat sekali Sir! Aku tidak menyangka!" Zeina mengeluarkan nada merajuk nya. Dan Dariel, bukannya merasa muak seperti biasanya. Dia malah menikmati rajukan yang dikeluarkan gadis ini.

My DANGEROUS GIRL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang