My DANGEROUS GIRL [COMPLETED]

My DANGEROUS GIRL - Part 39

Playlist : New Rules - Dua Lipa

Your playlist :

***

Senyuman menyeringai muncul di wajah nya. Tangan nya memegang pigura foto. Terlihat, foto itu diambil sudah sangat lama. Tetapi karena terawat, jadi pigura itu masih terlihat bagus.

"Ternyata rencana ini berjalan dengan sangat rapi. Bahkan, sampai sekarang tidak ada yang mengetahui kebenaran itu."

Senyuman kemenangan terlihat diwajah nya, setelah seringaian nya itu hilang. Dia juga terlihat senang. Benar-benar apa yang diinginkan nya, itulah yang akan terjadi. Lincoln tidak pernah mengecewakan. Setidaknya belum pernah mengecewakan.

Ya, dia Rio Lincoln. Seseorang yang sangat mudah mengelabui, ck! Benar-benar pandai mengubah semua kebenaran, dan pandai berbohong.

Tetapi, satu yang dia tidak ingat. Sekecil apapun kebohongan, itu akan terungkap. Meskipun adanya di lorong gelap yang tidak berpenghuni pun, tidak menjadi penghambat. Kebenaran adalah segalanya. Tidak ada yang sekuat dari pada 'kebenaran.

Ponsel Rio bergetar, pertanda ada yang menelpon. Rio segera mengambil ponsel nya yang berada di saku nya.

"Ada apa?"

...

"Apa maksudmu?"

...

"Dengar, selama ini aku tidak pernah mengalami kekalahan kau tahu?"

...

"Kau benar juga, siapkan saja rencana baru. Aku pastikan jika itu terjadi, aku yang akan memenangkan semua ini."

Sebenarnya tidak mungkin juga jika hal yang dikatakan oleh gadis itu terjadi. Karena memang belum ada tanda-tanda nya.

Rio sudah menutup panggilan nya. Dia menaruh ponsel nya kembali di saku.

Dia kembali berpikir, tidak. Dia juga harus menyiapkan rencana-rencana yang mungkin saja diperlukan dikala keadaan sedang mendesak.

Itu benar. Tidak salah Rio Bekerja sama dengan gadis itu.

***

Dariel sedang berada di depan layar laptop nya, dengan matanya yang sedang membaca berkas-berkas.

Tidak lama, suara pintu yang terbuka membuat Dariel yang sedang membaca mengalihkan pandangan.

Muncul lah wajah Celine yang tersenyum, dengan tidak berdosa nya.

"Apa kau lupa caranya untuk mengetuk pintu?"

Celine menghampiri Dariel, Celine mendekati Dariel dengan bersandar di meja kerjanya menghadap Dariel. Sampai-sampai Dariel harus memundurkan kursi nya agar tidak terlalu dekat denya jalang sialan itu.