My DANGEROUS GIRL - Part 5

1.1K 43 0
                                    

"shit!" umpat nya, lagi. Sudah berapa kali dia mengumpat. Karena berkas-berkas sialan yang menumpuk, tidak berujung selesai.

Dariel mengusap pangkal hidung nya. Frustasi, tentu saja. Tapi, ini sudah menjadi tanggung jawab nya, menjadi CEO di perusahaan yang dia bangun sendiri.

Dariel menyandarkan tubuh nya yang semula duduk tegak di kursinya. Dia mencoba untuk me relax-an diri nya. Dengan menutup matanya sejenak.

Sedang asik menutup mata, Dariel di sadar kan dengan suara dering telpon pada ponsel nya. Dariel menegakan tubuh nya, lalu mencari ponsel nya yang berada di sisi laptop yang dia pakai untuk bekerja.

'Tumben sekali pihak rumah sakit menelponku' -batin Dariel.

Tidak menunggu waktu lama, Dariel mengangkat telpon nya.

"keadaan tuan besar, semakin memburuk tuan muda" kalimat singkat. Sangat singkat. Tetapi, berhasil membuat mood buruk Dariel, menjadi lebih buruk.

Setelah mendengar kabar buruk dari pihak rumah sakit, Dariel meminta untuk memberi penanganan yang lebih bagus, lagi. Untuk penyembuhan daddy nya. Apasih yang tidak bisa dia lakukan kan?

"kenapa hari ini sangat memuakkan! Shit! " ucap Dariel, sambil mengacak rambut-nya. Menandakan dia sedang frustasi. Jas yang sedari tadi melekat sudah tidak ada di tubuh atletis nya. Dan dua kancing kemeja nya pun sudah dia buka.

Benar-benar terlihat Dariel yang kacau.

Terdengar, suara pintu ruang kerja Dariel terbuka. Terlihat dua makhluk yang entah akan memberi mood buruk dariel menjadi good atau menjadi lebih-lebih buruk.

"kelihatannya CEO kita satu ini sedang frustasi bro!" ucap Aldrich, salah satu teman Daniel.

Okay, berbicara tentang Aldrich. Aldrich Brown. Salah satu makhluk dari dua yang kini sudah ada di depan nya. Dia, lelaki yang tampan, memiliki tubuh atletis sempurna, tapi tidak se-sempurna Dariel, tentu saja. Lelaki baik, yang ber status jomblo ini, dikabarkan akan segera menikah, atas dasar perjodohan orang tua nya. Wah, tipe cowok penurut banget nih.

Dia memiliki telinga tebal. maksudnya, dia tidak memperdulikan teman-teman nya yang menjadi kan dia bahan bully-an, atas perjodohan yang dia terima.

"kau ini! Masih saja frustasi." ucap Kenzie terkekeh santai.

Kenzie. Kenzie Montano. Lelaki yang tampan, dengan memiliki tubuh sama atletis nya dengan teman-teman nya. Dan, dia salah satu teman brengsek yang Dariel punya. Tentu, ada sebab. Mengapa Kenzie menjadi sebrengsek sekarang. Trauma masa lalu. Kenzie pernah sangat mencintai satu wanita. Tetapi, dengan mudah wanita itu mengkhianati-nya. Dan, berakhir sampai sekarang, Kenzie tidak percaya dengan—wanita, lagi. Kerjaan yang dia lakukan hanya mempermain kan wanita. Sampai-sampai dalam sehari, dia bisa menghabiskan waktu dengan lima wanita sekaligus.

Well, dia juga tidak peduli. Dia mempunyai prinsip, apa yang dia lakukan. Itu yang dia anggap benar. Keras kepala memang. Tapi, itulah kenzie.

"seriously kalian? Hanya untuk mengganggu ku?" Ucap Dariel, gemas. Bayangkan, mereka mendatangi Dariel untuk menanyakan hal yang mereka gunakan untuk lelucon.

"Et, sabar dulu. Kau ini, ada apa? Tenang lah sob. Kau terlalu serius." Aldrich mencoba menenang kan.

Mereka sudah mendudukan bokong mereka pada sofa yang ada ada di dalam kantor Dariel.

"seperti nya, kau butuh di manjakan! Ikut lah dengan kami. Kau pasti akan menikmati-nya" ucap Kenzie, sambil menaik-turun kan alis tebal nya.

What the?! Mereka ini, selalu seperti itu. Tidak pernah berubah.

My DANGEROUS GIRL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang