My DANGEROUS GIRL - Part 23

443 19 0
                                    

Playlist : Problem - Ariana Grande

Your playlist :

***

Dariel mengusap wajahnya gusar. Dia baru sampai di penthouse nya ini jam 7 malam. Bayangkan, sedari pulang meeting sekaligus makan siang tadi, Dariel sama sekali tidak kembali ke kantor. Pikiran nya sedang suntuk.

Dan dia memilih menghabiskan waktu bersama Kenzie di bar, yang pasti sekarang adalah Kenzie yang menggerutu sebal karena Dariel memilih pulang di jam-jam ramai seperti ini.

Sungguh, dia gelisah sekali sekarang. Perkataan Zeina tentang dia yang akan berhenti terus berdengung di telinga Dariel. Bagai radio rusak yang seharusnya sudah dia perbaiki sedari tadi. Ada perasaan tidak rela disana, jauh didalam lubuk hatinya. Tapi sungguh, dia tidak bisa, Dariel tidak bisa untuk hanya sekedar minta maaf pada gadis itu.

'Haha. Harus nya aku senang bukan? Itu tujuanku. Menerima perjodohan bodoh itu didepannya, supaya dia berhenti menggangguku.' Batin Dariel, mengingatkan dalam hati.

Tapi aneh nya dia sama sekali tidak merasa demikian. Yang ada, pikirannya makin kacau saja. Ditambah lagi, sekarang ada masalah baru, yang dengan mudah nya dia ciptakan sendiri.

"Ck! Dariel arggh! Sejak kapan kau sebodoh ini sih?" rutuk Dariel kepada diri sendiri. Tangan nya sudah mencengkram rambut nya erat, menunjukkan rasa frustasi nya.

Jika sudah seperti ini, bagaimana cara dia terlepas dari perjodohan sialan itu?

Baru saja memikirkan itu, tiba-tiba ponsel nya berdering. Dariel langsung mengambil ponsel nya yang dia taruh di saku celana, dan mengumpat keras ketika melihat siapa yang menghubunginya,

Rio Lincoln. Shit!

Nada dering dipanggilan pertama, dia biarkan. Tidak berminat mengangkat panggilan. Sampai kedua. Ketiga. Dan dia menyerah ketika keempat kali lelaki paruh baya itu mencoba menghubunginya.

"Mr. Lincoln? Ada apa?" tanya Dariel langsung, malas berbasa-basi. Bahkan hanya untuk menyapa.

"Ah, akhirnya. Halo, Dariel. Aku panggil Dariel tidak apa?" Rio balik bertanya. Pertanyaan tidak penting. Seperti biasa, lelaki itu selalu membuang waktu dengan berbasa-basi.

"Ya, terserah kau saja." --'aku pun tidak peduli' lanjut Dariel dalam hati. "Ada apa?"

"Okay. Baiklah. Sepertinya calon menantuku ini tidak suka berbasa-basi rupanya." katanya. Rio Lincoln malah sedang terkekeh sekarang. Membuat Dariel mendengus kesal.

"Dariel, malam ini aku mengundang mu untuk dinner bersama Celine, putriku. Mengingat kau yang setuju akan perjodohan ini, akan lebih baik jika kalian saling mengenal kan?" ajak Rio antusias.

'Ck! Sudah kuduga'

"Sebelumnya aku minta maaf Mr. Lincoln. Tapi, siang tadi aku tidak serius dengan ucapanku. Aku tidak menerima perjodohan ini." ucap Dariel tegas.

"Kau ini! Suka sekali bergurau Dariel. Baiklah, aku tunggu kau datang malam ini, jam 8. Akan aku kirimkan alamatnya." kata Rio lagi. Seolah tidak mempedulikan apa yang Dariel katakan.

"Aku serius dengan ucapanku Mr. Lincoln. Yang tadi siang itu tidak sungguh-sungguh. Aku melalukan nya karena gadis tadi. Maafkan aku." jelas Dariel lagi

"Kau ini apa-apaan?! Kau tidak sedang mempermainkan aku kan anak muda?" suara Rio Lincoln meninggi di seberang sana.

"Kau harus datang. Aku menganggap keputusanmu yang tadi siang. Bukan yang barusan. Jika kau tidak datang dan mengecewakan putriku, aku tidak segan-segan memutus kerja sama antara perusahaan kita." kata Rio lagi. Sekarang dengan nada mengancam.

My DANGEROUS GIRL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang