My DANGEROUS GIRL - Part 21

496 20 0
                                    

Playlist : Complicated - Olivia O'brien

Your Playlist :

***

Bagaimana ini? Zeina merindukan Dariel. Sungguh. Zeina sangat ingin bicara dengan nya. Mendiskusikan. Jika Zeina salah, maka dia akan memperbaikinya. Tapi, jika seperti ini, memang nya Zeina punya kekuatan ajaib? Sehingga bisa membaca pikiran seseorang. Astaga! Zeina ini wanita biasa, kau tahu?

Zeina sedang berada di coffeshop. Sendiri. Duduk termenung di dekat jendela. Sengaja dia memilih untuk duduk disini, terlebih tempat ini cocok untuk menyendiri. Dan, mendapat keuntungan melihat orang orang yang sedang berada di coffeshop.

Puas menikmati orang beraktivitas, lewat jendela. Memang, jendela yang di tempati Zeina, tidak melihat kearah parkiran. Tapi, ke arah jalanan. Jadi, Zeina melihat orang orang yang tengah sibuk dengan aktivitas mereka masing masing.

Zeina mengedarkan pandangan nya ke arah tempat coffeshop yang dia tempati. Lalu, mengernyit. Memfokuskan penglihatan nya. Senyum nya muncul. Dariel. Itu Dariel. Meskipun posisi nya sedang membelakangi Zeina. Tetapi, Zeina mengenalnya.

Wait! Dia sedang bersama seorang pria, seperti nya sedang membahas hal yang serius. Entah lah, Zeina hanya menebak. Tetapi, dengan wajah pria itu yang.. Ya! Benar. Serius. Zeina melihat pria itu seperti sedang menyakinkan? Astaga! Jarak Zeina dan Dariel sedikit jauh, dan suasana Coffe tengah ramai. Jadi, dia tidak bisa mendengar apa yang dibicarakan oleh mereka.

Zeina terus menatap mereka. Biarkan saja. Matanya yang ingin terus menatap Dariel. Bukan dia, sungguh. Tetapi, Zeina-nya pun ingin. Sampai, pria itu pamit undur diri. Meninggalkan Dariel.

Senyum Zeina muncul, lagi. 'Jodoh mah ga kemana' batin Zeina.

***

Setelah menjenguk daddy nya, Dariel sedikit lega, karena setelah sekian lama dia tidak bertemu dengan nya.

Tetapi, hati nya sakit ketika dia melihat daddy nya. Yang dulu sehat, bijaksana, disiplin. Ah, banyak. Dariel sungguh menyukai sifat-sifat Daddy nya itu.

Melihat daddy yang sekarang, sakit. Dariel tidak bisa berpikir. Dia frustasi. Kenapa kejadian seperti ini datang kepada keluarga nya?!

Dariel kini sedang di Coffeshop, bertemu dengan orang kepercayaan nya, untuk membahas suatu hal yang penting.

Sebenarnya, bisa saja apa yang mereka bicarakan saat ini, untuk dia kirim di email nya. Tetapi, Dariel ingin bertatap muka langsung dengan dia.

"Bukti yang saya dapat, akurat tuan. 85% memang benar dia, pelaku nya." Ferdinand dengan memelankan, ucapan 'pelakunya.

"Lalu 15% nya?"

"Bukan dia, karena disini tidak ada foto yang jelas. Jadi, bisa saja bukti bukti yang ada sudah di sabotase"

Dariel mengernyit. Wait!

"Carilah bukti yang benar dan jelas!" ucap Dariel. "Aku tidak ingin ada kesalahan." sambung nya.

"Baik tuan"

"Kali ini cukup. Pergi lah." Ucap Dariel yang sudah di angguki oleh Ferdinand. Lalu, dia pamit undur diri.

Hanya 15% kemungkinan bukan dia pelakunya. Sekecil itu?! Bahkan Dariel masih tidak percaya. Entah lah,

Di satu sisi, dia benci. Di satu sisi, dia tidak percaya.

Ini sulit. Tetapi ini jalan yang harus dia tempuh. Ini takdir nya. Ini akhirnya. Membenci apa yang sudah merusak sumber kebahagiaan nya.

Shit! Dia harus bisa!

My DANGEROUS GIRL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang