My DANGEROUS GIRL - Part 49

424 15 0
                                    

Playlist : Talk - Khalid

Your playlist :

***

Bandara yang ramai, banyak orang yang melakukan aktivitasnya masing-masing. Ditempat ini biasanya tempat dimana seseorang merasakan kesedihan teramat sedih dan kesenangan yang amat senang.

Karena ditempat ini, seseorang bisa melepas dan kembali. Ada yang pergi dan ada yang kembali.

Dan disini, Zeina termasuk kedalam orang yang senang karena sedang menunggu seseorang kembali.

Sebenarnya bukan kembali, katanya 'mereka liburan. Tetapi, Zeina bisa merasakan kehidupan nya kembali karena kedatangan mereka.

Zeina yang sedang berada di bandara, mengedarkan pandangan nya, katanya mereka ingin dijemput oleh Zeina. Padahal sebelum mereka mengatakan ingin dijemput pun Zeina pasti akan menjemput.

Zeina yang diberi kiriman gambar oleh seseorang yang sedang di pesawat menuju negaranya itu sangat senang. Astaga, dia akan bertemu lagi dengan nya, setelah sekian lama. Waktu pasti akan berjalan dengan cepat. Karena katanya jika kita sedang bahagia atau senang waktu tidak akan terasa, jadi seperti waktu yang berjalan begitu cepat.

Zeina sedang memainkan ponsel nya, melihat chat yang diberikan seseorang. Zeina mendongak, dan tersenyum senang. Tidak, ini kelewat senang. Serius, Zeina sangat senang.

Zeina berdiri dari duduk nya, lalu menghampiri mereka, yang sedang berjalan kearah nya memakai kaca mata hitam dengan senyuman yang berbeda-beda. Ada yang tersenyum lebar, ada yang tersenyum lebar juga awalnya, tetapi pada saat melihat kearah samping, senyuman nya menjadi hilang, dan ada yang tersenyum pada orang-orang disekeliling.

Zeina terkekeh melihat nya. Ada-ada saja! Tetapi satu yang membuat Zeina bingung. Kenapa hanya bertiga?

"Zeinaaaa... Astaga i really miss you so much" teriakan Alice sambil merentangkan tangan nya, ingin memeluk Zeina.

Zeina menerima pelukan Alice, astaga pelukan sahabat perempuan yang sangat dirindukan oleh Zeina.

Dan yap. Yang datang untuk kembali, tidak, maksudnya yang datang untuk liburan adalah sahabat Zeina, Alice.

"I miss you too" lirih Zeina, dia terharu, ingin menangis saja rasanya.

Setelah lama berpelukan, akhirnya Zeina melihat kearah dua orang lelaki yang datang bersama Alice.

"Hola Zeina!"

"How are you Zei?"

Zeina memeluk kedua lelaki ini secara bergantian, melepas rindu.

"I'm fine, Ken"

Dua orang lelaki itu adalah Kenzie, dan Aldrich. Sahabat Dariel. Yang sudah dianggap sahabat lelaki Zeina juga. Karena kebaikan mereka.

"Bagaimana perjalanan nya?"

***

Coffeshop adalah tempat yang cocok untuk mengobrol santai. Dan disini lah tempat yang disetujui oleh mereka bertiga untuk membicarakan sesuatu. Tetapi, selama ini belum ada yang mengawali pembicaraan mereka. Selain basa-basi di awal bertemu.

Yang satu sedang meminum kopi nya. Yang satu lagi terlihat sangat kacau, dan yang satu lagi sedang melihat kearah kedua teman nya.

"Oke, bisa dimulai saudara-saudara?" kesal Aldrich, dari tadi hanya keheningan yang menyelimuti. Tidak mereka banget, biasa nya kan mereka membuat kerusuhan.

Dariel berdecak "Ck! Zeina sudah memiliki kekasih"

Kenzie yang sedang melihat kopi yang baru saja dia minum pun mendongak, melihat ke arah Dariel. Oh, jadi itu penyebab Dariel kacau.

Aldrich berdeham.

"Bagaimana kekasih nya? Apa tampan?" Kenzie mengatakan itu dengan nada mengejek.

"Sialan."

"Ingat tujuan mu datang kesini Dariel" Aldrich menatap Dariel, serius.

"Aku tahu. Aku juga sudah mengatakan kepada nya, tapi dia seakan benar-benar muak kepadaku. Aku juga sudah meminta maaf. Entah lah, terlalu rumit sampai ketika seorang lelaki memperkenalkan dirinya sebagai kekasih Zeina."

"Lalu luka mu?" tanya Aldrich

"Kami berdua berkelahi"

Kenzie terkekeh. "Dan Zeina lebih memilih menolong kekasih nya dari pada kau, right?"

Dariel menggumam membenarkan.

"Aku datang hanya ingin meminta maaf agar rasa bersalah dan menyesal yang aku rasakan hilang. Lalu, mengatakan sesuatu yang sudah lama tidak aku sadari. Hanya itu, tapi kau tahu lah. Bagaimana aku, aku juga ingin kembali bersama Zeina."

"Itu sulit, setelah melihat disini Zeina sudah memiliki kekasih." ucap aldrich.

"Menurut mu bagaimana ken?"

"Sebaiknya kau juga jangan memaksakan kehendak mu. Tapi, Dariel yang aku kenal tidak mudah menyerah. Sekali lagi, ingat posisi nya disini Zeina sudah memiliki kekasih"

Dariel mengangguk.

Lalu mereka melanjutkan pembicaraan seperti biasa, dengan ken yang menanyakan Dariel tinggal dimana, dan Dariel yang menanyakan kepada teman nya sampai kapan mereka ada disini.

Sementara itu,

Zeina dan Alice sedang berada di salah satu mall yang ada di jakarta. Biasa wanita, shopping number one. Tetapi mereka sudah berkeliling tidak juga mendapatkan sesuatu yang diinginkan.

Karena cape berkeliling, Zeina memutuskan untuk makan di salah satu tempat makan yang ada di mall ini.

Mereka sudah memesan makanan, Zeina yang sedang meminum jus pun mengawali pembicaraan.

"Sayang sekali Maureen tidak bisa ikut"

"Entah lah Zei, akhir-akhir ini Maureen memang sulit dihubungi, banyak urusan mungkin"

Zeina mengangguk "It's okay"

Alice menatap wajah Zeina. Ingin menanyakan sesuatu tetapi sulit.

Zeina yang mengerti, dia melipat tangan nya di meja, lalu membalas tatapan Alice yang duduk di depan nya.

"Aku sudah bertemu dengan Dariel. Kemarin lusa di pesta, dan dia.. Ya seperti yang dikatakan oleh mu, dia mengatakan itu. Alice, jujur aku tidak percaya saat kau yang mengatakan itu, seperti ketidak mungkinan hal itu terjadi. Tapi, pada saat Dariel sendiri yang mengatakan itu, sumpah demi mommy-ku, aku terkejut. Antara senang, dan sakit. Karena setelah semua nya yang terjadi, dengan mudah dia kembali, dan menghancurkan pertahanan ku selama ini."

Alice yang mendengar pun, hanya bisa mengusap lengan Zeina yang berada di atas meja, seperti memberi kekuatan.

"Untung nya disana ada Leon, dia membebaskan aku dari Dariel yang berusaha menahan ku untuk pergi dari sana. Tapi, ya gitu pertemuan mereka tidak mulus, salam perkenalan mereka dengan memberikan suatu keributan."

"Aku sangat berterima kasih, karna disana Leon mengatakan kalau dia kekasih ku, sebenarnya Leon hanya kekasih palsu ku, entah lah aku sudah merencanakan ini, seperti aku tahu hal kemarin akan terjadi. Sebelum nya Leon menolak menjadi kekasih palsu ku, tapi dia melakukan nya."

Alice terkejut. "Dia mengatakan kalau dia kekasih mu didepan Dariel?"

Zeina mengangguk. "Itu bagus kan?"

"Mungkin, tapi konsekuensi nya kau sendiri Zei yang tanggung. Jadi, sudah tidak ada harapan kau kembali pada Dariel?"

"Kau sudah mengetahui ini, Alice. Aku pun bingung. Seperti sangat sulit membuat keputusan. Tapi, aku mencoba untuk bicara dengan Dariel. Mungkin, besok dia akan memberi tahu alamat nya. Aku akan mendengar semua nya"

TBC.

***

JANGAN LUPA KASIH BINTANG, KOMEN, KRITIK DAN SARANNYA.

berharga lho!

My DANGEROUS GIRL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang