"Apa jadwal ku hari ini?" Tanya Dariel pada sekertaris nya.Kini, Dariel sudah ada di dalam kantor nya. Melakukan aktifitas rutin nya yakni 'bekerja.
"Dari rapat yang anda percepat, kini jadwal anda kosong Sir." jawab sekertaris nya dengan sopan.
"Baik. Pergilah!" Ucap Dariel, setelah mengerti apa yang sekertaris nya ucap kan.
Tidak membuang waktu lama, sekertaris nya pun undur diri.
Kini, Dariel sedang merapih kan penampilan yang terlihat cukup baik, tidak kacau seperti kemarin. Entah lah, hari ini mood nya biasa saja. Tidak good atau pun bad.
Dariel memutuskan untuk kembali ke penthouse nya. Setelah bersiap. Dariel keluar dari ruang kerja nya. Banyak karyawan yang menyapa sang CEO, dan hanya senyum tipis yang Dariel berikan untuk menyapa balik karyawan karyawan nya.
Biasa nya, Dariel tidak memperdulikan sapaan dari karyawan nya karena mood buruk. Atau memang Dariel sedang 'malas.
Saat di lobby, Dariel ditemukan dengan wanita yang kemarin membuat mood buruk nya menjadi lebih baik. Zeina.
"Mr. Smith!" sapa Zeina. Saat berpapasan dengan Dariel.
Zeina melihat jam, yang berada di smartphone nya, yang kebetulan sedang dia genggam. "apa kau ingin pulang Sir?" tanya Zeina.
"Ah ya. Kau juga terlihat ingin meninggal kan kantor. Pulang bersamaku?" Ajak Dariel pada Zeina.
Zeina mengerjap. Apa ia sedang di tawarkan untuk pulang bersama, lagi?
Raut wajah Zeina terlihat, senang. Tetapi, setelah itu, wajah nya berubah seakan menyesali sesuatu.
"Senang sekali, mendengar tawaran mu untuk mengajak ku pulang Sir. Tapi, maaf. Aku sudah ada janji." ucap Zeina, dengan nada seperti menyesali sesuatu.
"it's okay Zeina. Mungkin lain kali." sambung Dariel.
Lalu setelah nya, Dariel pamit. Meninggal kan kantor dan Zeina.
***
Sebenarnya, jika tidak ada janji bersama teman-teman nya. Dia akan menerima dengan senang hati ajakan dari CEO nya.
Tetapi, karena rencana yang sudah Zeina dan teman-teman nya buat, untuk pergi quality time. Mengaharuskan Zeina untuk menolak ajakan pulang 'bersama-nya.
Kini, Zeina sedang menunggu salah satu teman nya untuk menjemput diri nya di depan kantor.
Sedang asik menunggu, Zeina dikejut kan dengan suara klakson mobil berwarna putih. Zeina mengernyitkan dahi nya, bingung. Bukan kah dia tidak menghalangi jalan? Kenapa mobil itu terus mengklaksoni aku? Tanya Zeina di dalam hati. Bodoh.
Lalu, kaca mobil ber warna putih itu terbuka. "Hei. Kau ini bodoh atau bagaimana? Kenapa kau diam saja?" tanya wanita di dalam mobil tersebut. Dan. Wait!
"Alicea?" jadi, dia teman ku. Astaga! Aku tidak mengenali nya.
"Apa kau sudah tidak mengenali ku?" tanya Alicea dengan ekspresi sedih yang dibuat buat. Lalu mereka tertawa. Setelah mereka melepas rindu, karena sudah lama tidak bertemu. Kini mereka sudah di dalam mobil Alicea. Menuju ke arah mall, tempat mereka bertemu.
"Astaga! Aku bukan tidak mengenalimu. Tapi aku tidak mengenali mobil mu, kau tahu?!" jawab Zeina.
"Hmm, memang. Ini mobil baru ku." ucap Alicea sambil tersenyum.
Ah ya, Alicea. Alicea johnson. Wanita yang baik, dan ramah. Dia juga memiliki wajah yang cantik. Dan memiliki kulit putih bersih. Bodygoals, yang disukai banyak pria. Ya, walapun lebih banyak yang menyukai Zeina. Tetapi pesona si cantik ini tidak terlupakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My DANGEROUS GIRL [COMPLETED]
RomansaDariel Atteriza Smith (27th). CEO tampan. Multitalent. Dingin. Keras kepala. Dia sudah membangun perusahaan, dari nol sampai sukses dengan tangan dia sendiri. Zeina Anastashia Miller (22th). Ceria. Agresif pada orang tertentu. Keras kepala. Berawa...