My DANGEROUS GIRL - Part 4

1.2K 44 3
                                    

"Afternoon Mr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Afternoon Mr.Smith! Wah, seperti nya takdir memang berniat mempertemukan kita ya, sir." Ucap Zeina manja sambil langsung mendaratkan bokongnya di kursi yang berhadapan dengan Dariel. Tanpa meminta persetujuan dari lelaki itu.

"Ah, zeina, aku tidak ingat kapan aku menyuruh mu duduk bergabung denganku, " sindir Dariel tersenyum miring. Yang sialnya ditangkap sebagai senyum manis oleh Zeina. Aish, kenapa dia ini tampan sekali.

Zeina mengerjap, "Ah, tidak usah begitu sir. Anda pasti tidak keberatan kan saya bergabung? Lagipula, dengan begitu anda bisa langsung menanyakan apa yang ingin anda tahu kepada saya." kata Zeina dengan senyum merekah dan menekankan kalimat terakhir nya kepada Dariel. Menyindir Dariel dengan peristiwa kemarin.

Sial! Berani nya dia balas menyindirku! Ck! Masih besar kepala ternyata dia. Geram Dariel dalam hati,

"Kau berlebihan, Nona. Kemarin aku hanya iseng bertanya kepada sekretarisku siapa yang akan datang untuk meminta tanda tanganku. Itu saja ms.zeina. Tidak. Lebih. " sahut Dariel menggeram, buru-buru mengalihkan pandangan dari Mata hijau itu. Indah. Batinnya.

"Wah, wah, santai sir. Anda ini serius sekali, " Zeina terkekeh santai, "Saya hanya ingin bergabung dengan CEO yang terkenal tampan dan ramah ini. Well, ternyata poin pertama mereka benar. Anda tampan, sir. Di atas rata-rata." sekilas Dariel mengalihkan pandangan menatap Zeina bingung. Apa yang sedang dibicarakan gadis ini? tanya Dariel dalam hati.

"Kau tahu, sir. Mata mu itu, sungguh indah. Membuat saya jatuh pada pandangan pertama, sir" lanjut Zeina. Kalau Dariel tidak salah lihat, Zeina merona ketika mengatakan itu sembari menatapnya malu-malu.

"Tapi sir, kenapa anda tidak mempraktekan poin kedua --yang dibicarakan mereka-- kepada saya?!" Tiba-tiba saja Zeina sudah merubah raut wajah nya menjadi kesal dan mengerucutkan bibirnya. Damn! Dia menggemaskan juga. Kata Dariel dalam hati. Dia masih diam dan mempertahan nya sikap cool nya didepan gadis manis ini.

"Ah, ayolah sir! Jawab aku! Anda jangan diam saja seperti itu. Atau yang dikatakan mereka tentang anda yang ramah itu bohong nya?" tanya Zeina dengan tatapan menyelidik, "Ah, tidak mungkin. Atau jangan-jangan anda sengaja bersikap seperti ini karena anda malu aku tahu jika seorang CEO seperti anda tertarik bertanya tentang aku bahkan disaat anda belum bertemu denganku. Seperti nya masuk akal. Benar begitu, sir?" seru Zeina riang dan parahnya lagi dia mengedipkan sebelah matanya kepada Dariel. Gosh! Beraninya dia!

But wait. . .! Biasa nya Dariel akan risih dan terganggu jika ada wanita yang memuja nya seperti ini, bahkan hanya dengan tatapan menggoda mereka. Tapi kali ini, tidak. Dia tidak terganggu sama sekali. Malah merasa gemas melihat Zeina bertingkah seperti itu,

"Wah, kepercayaan dirimu sangat tinggi Zeina. Bagus sekali." balas Dariel terkekeh santai. Menatap gadis dihadapan nya ini lekat.

"Haha, anda mengaku saja sir! Aku benar kan? Anda malu kan?!" Shit! Dia tertawa! Suara nya terdengar indah di telinga Dariel. Melihatnya tertawa seperti itu membuat benak Dariel menghangat. Tidak! Tidak boleh seperti ini Dariel! Batin Dariel terpesona, tapi tetap mengingatkan.

Zeina masih terus saja tertawa tanpa memikirkan efek yang ditimbulkan tawa nya kepada Dariel.

"Sudah kubilang, kau terlalu percaya diri Zeina. Untuk apa aku mencari tahu tentangmu, eh?" sahut Dariel datar. Lelaki itu bahkan sudah mengalihkan pandangan nya ke jendela coffeshop, menatap keluar.

Zeina berhenti tertawa, "Maafkan saya, sir! Itu kan hanya dugaan saya saja. Tapi kalau itu suatu kebenaran juga tidak apa-apa. Malah saya akan senang sekali." Zeina tetap bersikukuh dengan dugaan bodoh nya itu, dan mempertahankan nada manja yang sengaja dia keluarkan untuk menarik perhatian Dariel.

"Tidak tertarik, Nona manis. Aku tidak menyangka rencana bersantai ku hancur oleh gadis kepedean seperti dirimu." balas Dariel telak. Dariel melihat Zeina terpaku, mungkin dia merasa Dariel melukai egonya dengan mengucapkan kata-kata seperti itu kepada Zeina. Well, masa bodoh.

Dariel bangkit berdiri, mengangkat tangan dan meletakkan diatas kepala Zeina. Mengacak nya pelan. Sebelum Zeina sanggup mengeluarkan kata-kata, Dariel sudah melangkah untuk keluar dari coffeshop.

Tapi sebelum mencapai pintu keluar,

"Sir!!"
"Anda boleh mengatakan saya , tapi saya manis kan, sir?!" Teriak Zeina kegirangan. Dariel hanya memutar matanya malas.

"Dan satu lagi, efek usapan anda di rambutku membuat detak jantung saya lari marathon sir!!" tambah Zeina lagi. Tidak peduli jika teriakan nya berhasil membuat pengunjung coffeshop itu mengalihkan pandangan ke meja nya. Dan menatap nya dengan tatapan permusuhan ketika mereka tahu dia sedang berteriak kepada Dariel. Ah, masa bodoh dengan harga dirinya. Aku bahagia mommy! pikir Zeina dalam hati bersorak senang,

Dariek yang mendengarnya hanya bisa menggelengkan kepala nya pelan, tanpa menoleh. Dia kembali melanjutkan langkah nya untuk keluar dari coffeshop itu.

Bukan nya tadi aku mengacak rambutnya? Bukan mengusapnya, dasar gadis itu. rutuk Dariel dalam hati, tetapi berbalik dengan bibinya yang melengkung keatas. Dengan hati yang menghangat.

TBC.

***

JANGAN LUPA KASIH BINTANG, KOMEN, KRITIK DAN SARAN.

Berharga lho!

My DANGEROUS GIRL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang