My DANGEROUS GIRL - Part 48

432 16 2
                                    

Playlist : First Man - Camila Cabello

Your playlist :

***

Zeina tidak bisa fokus bekerja hari ini, kejadian semalam terus saja berputar di kepalanya. Dariel yang tiba-tiba datang, mengatakan mencintainya,  Leon yang akhirnya mengaku kekasihnya,  hingga mereka berdua yang terlibat perkelahian.  Gila!  Zeina terus saja memikirnya.

"Arghh! Bagaimana ini?"

Gumam Zeina kesal,  dia sudah menutup wajahnya dengan telapak tangan. Padahal dia masih belum menyelesaikan pekerjaan nya,  tapi ini sungguh mengganggu.

"Zei,  kau baik saja?"

Tiba-tiba Zeina dikejutkan dengan suara berat Daddynya. Rupanya Daddy nya itu baru akan masuk kembali keruangan nya setelah keluar untuk beberapa waktu tadi. Tentu saja melewati meja kerja Zeina,  karena meja kerja Zeina berada tepat di depan ruangan Daddy nya.

"Ah iya,  i'm okay." sahut Zeina pelan. Mata Daddy nya menyipit tetapi setelahnya hanya mengangguk dan segera masuk keruangannya. Zeina memijit keningnya pelan,  ketika telepon dimeja kerja nya berdering

"Halo, Zeina Miller here." sahut Zeina dengan cepat.

"Nona Zeina,  ada orang yang menunggu dibawah."

'Oh ternyata resepsionis yang menelepon' batin Zeina.

"Siapa? Apa sudah memiliki janji dengan Mr. Miller?" tanya Zeina. Sudah menduga orang itu adalah rekan kerja Daddynya.

"Ehm, tidak. Dia bilang ingin bertemu dengan anda,  bukan dengan Mr. Miller."

'Bertemu denganku? Siapa yang datang?' tanya Zeina dalam hati

Atau jangan-jangan...

"Sebutkan namanya, please." setelah itu terdengar jika resepsionis itu menutup telepon sejenak untuk menanyakan nama orang itu.

Zeina memejamkan mata,  menggeleng pelan berharap yang ada dipikirannya ini salah.  Tapi...

"Nama nya tuan Dariel Atteriza Smith, Nona. Smith corporation,  Los Angeles."

BOOM!

Zeina semakin memejamkan matanya.  Untuk apa lagi Dariel datang kesini?

"Tolong katakan padanya jika aku sangat-sangat sibuk," kata Zeina akhirnya. Dia memang merindukan Dariel,  tapi dia malas bertemu lelaki itu. Apalagi disini ada Daddynya,  oh gosh!

"Maaf Nona Zeina, tapi sedari tadi Mr. Smith sudah mengetahui jika saya berbicara dengan anda." sahut resepsionis itu pelan. Mungkin takut Dariel akan mendengar lagi,

Ah,  shit.

"Tapi aku benar-benar sibuk katakan padanya. Aku tidak memiliki waktu untuk---"

"Apa kau sebegitu bencinya padaku,  Zeina?"

Suara berat itu, Zeina sangat mengenalnya. Se telahnya,  dia langsung memutuskan sambungan dengan resepsionis. Sudah terlambat,  orang yang sedari tadi dia cegah pun sudah ada didepannya. Menatapnya dengan tatapan... penyesalan?

"Ada apa lagi,  Dariel? Apa yang semalam belum cukup jelas untukmu?" tanya Zeina mencoba tenang.

"Jelas aku tidak percaya semua itu, Zeina. Aku tau kau masih mencintaiku,  kan?" sahut Dariel cepat.

Ya. Aku masih sangat mencintaimu, sialan. Tapi kau sudah terlambat untuk itu.

"Kau tidak bisa menjawabnya? Itu berarti jawabannya iya kan, Zeina?  Katakan padaku, please."

My DANGEROUS GIRL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang