My DANGEROUS GIRL - Part 30

497 19 0
                                    

Playlist : Like That - Bea Miller

Your playlist :

***

Zeina kembali melangkah dengan perasaan yang hancur. Dia harus bisa, dia kuat. Dia pasti bisa meninggalkan LA. Itu harus.

Zeina kembali mengusap air matanya dengan punggung tangannya kasar. Atas saran dari Maureen yang disetujui juga oleh Alice, dia akhir nya mengambil keputusan. Dia akan pergi ke Indonesia, meninggalkan Alice, Maureen, kuliahnya, acara magangnya, apartemennya, dan yang paling penting meninggalkan lelaki itu. Ah bukan, yang terakhir itu bukan meninggalkan, tapi menjauh. Karena pada dasarnya, lelaki itu lah yang meninggalkannya.

'Ayolah Zei, stop. Jangan pikirkan dia.'

Suara klakson mobil menghentikan lamunan Zeina. Melihat Alice sudah ada didepannya dengan senyum terpaksa, membuat Zeina menyunggingkan senyum tipis. Menggeleng ke arah Alice pelan, seakan mengisyaratkan 'its okay, i'm fine.'

Tapi air mata nya kembali melesak keluar, bodoh. Lagi. Zeina kembali menghapus air matanya, kali ini dengan sangat kasar. Sungguh, dia tidak ingin menunjukan nya kepada Alice.

Dengan cepat Zeina membuka pintu mobil Alice, bergegas duduk disamping Alice setelah merapihkan koper nya dibelakang. Alice dan Maureen akan mengantarkannya ke bandara.

"Maureen berkata akan sampai jika kita sudah dibandara. Dia akan menyusul, Zei." ucap Alice melihat Zeina sepertinya mencari Maureen.

"Oh, ya. Tidak apa, Alice." sahut Zeina seadanya. Menyandarkan punggungnya ke kursi, dan menatap kearah jendela ketika Alice sudah melajukan mobilnya pelan.

"Aku tau, ini pasti berat untukmu. Tapi ini yang terbaik saat ini, Zei." kata Alice lagi, sepertinya gadis ini akan memulai pembicaraan panjang dengan Zeina. Lagipula jarak apartemen Zeina ke bandara juga lumayan memakan waktu, jadi tidak mungkin juga mereka diam sepanjang perjalanan kan?

"It's okay, Alice. Aku baik saja," Zeina menoleh kearah Alice. Memaksakan senyumnya.

"You'll be fine, Zei. Trust me." kata Alice lagi. Zeina tertohok. Itu kata-kata yang sama, Dariel pernah mengucapkan itu padanya. Sial. Dan sekarang apa yang terjadi?

You'll be fine, eh?

Bahkan sekarang dia hancur.

"Itu juga yang dia ucapkan Alice. Don't. Jangan ucapkan kata-kata yang sama. Karena itu tidak menjadi kebenaran," Zeina menunduk, memainkan kukunya resah. Dia yang mengatakan tidak apa, dia juga yang dengan terang-terangan mengungkap hal sebaliknya. Dia tidak peduli, lagipula Alice kesayangannya. Tidak apa Alice tahu. Air matanya sebentar lagi akan kembali turun. Sialan.

"Kau bilang kau tidak apa kan? Lalu kenapa beberapa detik kemudian kau seakan memutar balik perkataanmu sendiri, Zei? Sebenarnya ada ap---" terpotong. Ketika Alice menoleh untuk melihat Zeina. Dia malah melihat bahu Zeina sudah bergetar, menangis tanpa suara. Dia pikir Alice tidak tahu, eh?

"Astaga, Zeina. Ada apa sebenarnya?" pekik Alice kaget. Dengan cepat dia menepikan mobil. Zeina masih diam.

"Zeina, sekarang katakan. Ada apa sebenarnya? Aku sudah merasa ini aneh. Ketika Maureen dan aku menyarankan hal ini padamu sebelumnya kau menolak keras. Dan tiba-tiba dalam semalam kau berubah pikiran. Lalu lihat, sekarang kau seperti bukan Zeina sahabatku, kau bukan. Zeina tidak mudah menangis. Ada apa sebenarnya Zeina? Tell me, please." ucap Alice panjang lebar. Sembari memutar bahu Zeina agar menghadapnya.

 Sembari memutar bahu Zeina agar menghadapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My DANGEROUS GIRL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang