My DANGEROUS GIRL - Part 19

522 20 0
                                    

Playlist : Bitter Love - Pia Mia

Your playlist :

***

Zeina tidak langsung beranjak dari pintu masuk ruang kerja Dariel. Bingung. Kenapa Dariel berubah? Dalam waktu yang singkat.

Astaga! bahkan Zeina masih ingat jelas, sangat jelas. Bagaimana kebahagiaan mereka kemarin. Dalam waktu sekejap?!

Ah tidak. Tidak mungkin. Positif thinking, Zei! Mungkin Dariel sedikit badmood, dia hanya butuh waktu. Okay.

Zeina menghela nafas, lalu beranjak dari yang semula diam di depan pintu masuk ruangan Dariel. Kini, dia bergegas untuk melanjutkan pekerjaan nya yang sempat tertunda.

Sementara di ruangan Dariel, kacau. Dia marah. Pada diri dia sendiri, dan pada waktu yang menyebabkan ini semua terjadi.

Sebenarnya, dia tidak percaya. Tapi, dengan semua bukti yang dia terima. Dia.. Tidak habis pikir.

Dia benci. Sungguh.

***

Makan siang sebentar lagi selesai, Zeina masih memberi waktu untuk Dariel. Sebenarnya, dia tidak tahan. Dia ingin sekali menyapa nya, lalu bertanya, what happen? Tapi, sulit.

Okay. Semangat Zei! Kau pasti bisa! Batin Zei, menyemangati.

Makan siang sudah selesai. Zeina melihat Dariel sedang berjalan sambil memegang ponsel nya ke arah lift, ruangan nya.

Yalord, Zeina tidak tahan! Persetan dengan memberi waktu.

Zeina sedikit berlari, untuk menyusul Dariel, tentu saja. Tepat waktu. Zeina memasuki lift yang sebentar lagi, akan tertutup. Tidak. Sebenarnya sudah tertutup tadi, tapi Zeina menghambatnya. Yes! Sorak Zeina dalam hati.

"Sudah?" Zeina bersuara setelah dia memasuki lift. Lift yang dariel gunakan, adalah lift khusus. Jadi, tidak aneh jika di dalam lift ini, mereka hanya berdua.

Zeina menatap Dariel. Yang sedang berdiri di samping nya. Dia sudah menyimpan ponsel nya, kedua tangan nya dia simpan di saku celana nya.

Bahkan sampai saat ini, Dariel tidak melirik Zeina sedikit pun. Zeina menghela nafas. Lalu merubah posisi nya yang semua di samping Dariel, kini sudah di hadapan nya.

"Sudah?" Lagi, entah sudah apa yang ditanyakan oleh Zeina.

Seolah terusik, Dariel menatap Zeina, lalu sebelah alis nya terangkat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seolah terusik, Dariel menatap Zeina, lalu sebelah alis nya terangkat.

Zeina tersenyum. "Waktu yang sudah ku berikan, apa cukup?" ternyata, Zeina menanyakan perihal waktu.

Seolah tidak peduli, Dariel mengalihkan pandangan nya.

"Hmm. I think belum cukup." pertanyaan Zeina, dan yang menjawab pun Zeina. It's okay.

"Tapi, aku tidak bisa menunggu, lagi. Riel. Astaga bahkan aku tidak bisa untuk tidak berbicara dengan mu."

"what happen? Kau punya masalah? Kau bisa menceritakan nya kepadaku. Aku akan menjadi pendengar yang----"

Ucapan Zeina terputus, karena Dariel meninggalkan nya. Bahkan Zeina tidak sadar, lift nya sudah terbuka.

Zeina berbalik, mengikuti Dariel. Saat berada tepat di ruang kerja Dariel. Dariel berbalik. Zeina terkejut. Untung saja dia bisa menghentikan jalan nya yang sedikit berlari ini.

Dariel menatap Zeina. "Ucapan ku.. Hmm tadi belum selesai." Zeina sambil memberikan jarak agar tidak terlalu dekat dengan Dariel. Karena ini dikantor tentu saja, kalau diluar mungkin dia akan senang. Terlebih, karena wangi parfum Dariel yang sangat Zeina suka.

"Bukan kah sekarang sudah masuk jam kerja?" ucap Dariel, datar.

Aish apa apaan. Zeina pun tahu kalau ini sudah masuk jam kerja, lagi. But, wait! Apa maksudnya Dariel meminta ku untuk bekerja?

"Correct!" Zeina sambil tersenyum lebar. Bahkan dia masih bisa tersenyum sangat lebar. Astaga!

"Lalu, untuk apa kau masih disini?"

Zeina mengerjap. Apa maksudnya dia di... usir?

"Aku akan kembali bekerja, setelah mendengar penjelasan darimu. Astaga! Riel kau ini kenapa?"

"Pergilah. Aku sibuk." ucap nya. Datar. Tidak ada nada menyesal karena telah mengusir Zeina disana.

Zeina tidak bisa menghentikan Dariel. Walaupun dia ingin. Sangat ingin. Tapi dia tidak mempunyai hak untuk menghentikan nya.

Dan.. Benar yang diucap kan Dariel, sibuk. Seorang CEO, pasti sibuk kan?

Dariel meninggalkan Zeina di depan pintu ruangan nya. Zeina masih tetap di posisinya. Di depan pintu masuk ruangan Dariel, lagi.

Zeina terus bertanya tanya. Sebenarnya apa yang terjadi? Apa Zeina membuat kesalahan? Atau Dariel sedang pms?

Astaga! Bahkan sedang serius pun, Zeina tetap memberikan lelucon.

Hentikan Zeina. Kau benar benar dibuat bingung oleh nya.

***

Tidak terasa, waktu berjalan begitu cepat. Tapi tidak bagi Zeina. Waktu berjalan seperti sangat lambat. Dan.. Dia merindukan Dariel.

Entah lah. Tadi, dia sangat tidak fokus bekerja. Pikiran nya dipenuhi oleh Dariel. Terus bertanya tanya. Berdoa, agar di beri jawaban.

Jam pulang. Zeina sudah ada di depan kantor nya. Bingung memilih transportasi apa yang akan dia gunakan untuk pulang. Sebenarnya, bisa saja dia meminya tumpangan kepada Dariel. Tapi Zeina berpikir dua kali.

Dariel tadi mengatakan dia sedang sibuk. Tapi, sekarang kan sudah jam pulang, tidak mungkin kan dia sibuk seharian penuh? Ah bisa juga sih.

Try! Lebih baik menyesal karena sudah melakukan dari pada menyesal karena tidak pernah melakukan nya sama sekali kan?

Okay. Tekad Zeina sudah kuat. Dia akan meminta tumpangan pada Dariel. Dia mengedarkan pandangan nya. Selama dia berdiri disini, dia belum melihat Dariel. Berarti dia belum pulang.

Zeina tersenyum lebar. Panjang umur! Dariel datang. Saat nya beraksi!!

"Hai" ucap Zeina, saat dirinya sudah berjalan berdampingan dengan Dariel.

Dariel masih enggan menatap nya.

"Boleh aku ikut pulang, bersama mu?"

Dariel menoleh sebentar, lalu meluruskan pandangan nya, lagi.

"Aish. Riel! Kau ini kenapa. Aku tidak mengerti dengan mu. Bicara lah!"

"Shut up!" ucap nya sambil menatap Zeina. Dia pun sudah berhenti berjalan.

Apa katanya? Dia di minta untuk berhenti bicara? Diam? Well, bukan Zeina sekali.

"Whats wrong?"

"Tidak bisa kah, kau tidak mengganggu ku sebentar saja, Zeina?!" ucap Dariel, dengan memperjelas kata Zeina.

Setelah mengatakan itu, Dariel pergi, meninggalkan Zeina yang sedang bertanya tanya. Dan sekarang, Zeina diberi pertanyaan lagi dibenak nya.

Astaga!

Zeina tidak mengerti.

TBC.

***

JANGAN LUPA KASIH BINTANG, KOMEN, KRITIK DAN SARANNYA.

Berharga lho!

My DANGEROUS GIRL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang