(62)

425 35 6
                                    

"Lavina" Panggilan itu mendarat di pendengaran gue ketiga kalinya. Kali ini suaranya tidak kecil, melainkan semakin jelas. Gue menoleh ke arah kiri-

"Woy dipanggil dari tadi ga liat" Seseorang memasang wajahnya tepat disampi wajah gue. Sontak, gue pun terkejut dan meloncat kecil. Bagas yang melihat gue bertingkah sedikit aneh, memasang ekspresi yang bingung.

Gue mengelus dada dan mengusap wajah berkali-kali karena sadar jika refleks gue terlalu berlebihan. Gue melirik Bagas sebentar, ekspresinya yang kebingungan dan malu seperti yang gue gambarkan "lo malu-maluin gue banget". Gue melihat orang tersebut dan sedikit mengenalnya "Kayak kenal. Tapi dimana?" Gumam gue didalam hati.

"Gue Angel. Tadi gue panggil ga liat lo. Oiya by the way lo nyari bangku kan? Sini samping gue lagian udah gue cup" Ia mengajak gue dan menunjukkan jarinya di salah satu bangku kosong. Tapi yang gue lihat disitu hanya ada dua bangku, sedangkan disisi lain bagaimana dengan Bagas?. Gue menatapnya sebentar "tapi-"

"Iya sodara lo bisa duduk disini juga lagian yang gue cup dua bangku. So stay please" Potong Angel yang kembali menunjukkan jarinya kearah bagku yang terselip didalam kolong meja. Gue menghela nafas lega dan duduk tepat disebelahnya yang disusul oleh Bagas. Gue terduduk heran dimana ia yang baru mengenal gue beberapa menit sudah bisa menebak apa yang ada di dalam benak gue. Atau mungkin dirinya adalah seorang cenayang.

Bagas beranjak dari tempat duduknya "Gue mau pesenin apa?" Tanya Bagas.

"Bakso sama es teh aja satu" Jawab gue, tersenyum.

"Titip bangku gue" Lanjut Bagas yang menggeret bangkunya mendekati gue. Spontan, gue menariknya dan mengangguk kepada sodara sepupu gue tersebut. Tak lama ia melangkah menjauh dari gue dan tentunya Angel.

Kali ini gue bardekatan dengan orang baru yang sedikit terlalu akrab dengan gue. Sikapnya terlalu berlebihan yang membuat gue menyimpulkan untuk diam saja disaat dekat dengannya.

"Lav, kenapa sih lo diem terus. Emang betah gitu? Ga gerah sehari ga gibahin orang?" Angel membuka obrolan dengan basa-basinya yang prmbahasannya sudah muak. "Kenapa diam aja?" Itu adalah serangkai kata yang selalu orang pandang dari diri gue.

"Masalahnya?" Tanya gue singkat kepadanya.

"Ya ga apa-apa sih cuman gimana gitu orang ngeliat lo" Balas Angel. Gue hanya diam dan menatapnya datar.

"Kesan orang ngeliat lo ga enak Lavina"

Ya, kali ini dan kata-kata yang dikeluarkan dari orang pertama dan orang yang baru gue kenal akhirnya terucap. Kalimat yang selalu gue tunggu dari setiap lisan yang gue kenal seumur hidup. Hanya dari seorang teman kelas dan baru kenal gue beberapa menit. Lebih tepatnya belum teman, karena gue secara ga langsung belum menerima dirinya seutuhnya.

"Terus?" Tanya gue lagi kepadanya. Masih dengan satu kata.

"Ya ga terus terusan" Balasnya langsung. Kali ini intonasi berbicaranya mulai berbeda. Lebih sedikit tinggi dari yang sebelumnya.

"Gue pindah" Saat itu juga gue beranjak dari tempat duduk. Namun, terhalang oleh tangan Angel.

"Et et mau kemana? Sini aja. Ya udah iya maap gue ganggu ketenangan dan kesunyian diri lo" Cerocos Angel yang sedikit menggeser bangkunya menjauh dari posisi sebelumnya. Gue menghela nafas lega.

"Thanks" Ucap gue sigkat. "Akhirnya dia ngerti apa yang gue mau" Gumam gue di dalam hati.

"Bakso es teh datang" Tiba-tiba dari arah belakag gue, berdiri Bagas yang membawa nampan yang berisi dua bakso dan dua es teh. Spontan, gue sedikit bergeser dan memberinya jalan. Bagas menaruh nampan tersebut dan membaginya lalu ia duduk di bangku tempatnya kembali.

"Sorry lama, ngantri soalnya" Seru Bagas yang meminta maaf kepada gue. "It's okay" Gue tersenyum kepadanya lalu mengambil sendok dan garpu.

"Eh yakin kalian sodaraan? Tapi sekilas kaian kayak orang pacaran gitu" Cerocos Angel yang membuat gue dan Bagas gagal fokus.

"Lo kira apaan? Murahan?" Tanya Bagas. Kata-kata pedasnya kini terlontar. Gue yakin itu semua karena Bagas kesal dengan Angel, bukan hanya dirinya, tapi untuk gue juga.

Gubrakkkk

Tiba-tiba sesuatu memukul meja dan-

***

Hai hai hai

Chaptnya masih bersambung ya

Kenapa? Karena aku pengen tau respon kalian dengan cerita ini

Silahkan di respon ya

Kapan up next chapternya? Inshallah ga akan lama sesuai janjiku hehe

Sekian trims.....

Silahkan voment, share, dan support yawwww

Do You See What I See [?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang